Eddy Lim: Misi Memajukan Prestasi e-Sport Indonesia Melalui IeSPA

Indonesia e-Sport Association (IeSPA) dibentuk dengan tujuan untuk memajukan prestasi atlet e-Sport Indonesia. Bagaimana caranya? Kali ini Duniaku mewawancarai Ketua Umum dari IeSPA, Eddy Lim untuk mencari tahu jawabannya!

Eddy Lim: Misi Memajukan Prestasi e-Sport Indonesia Melalui IeSPA

Eddy Lim: Misi Memajukan Prestasi e-Sport Indonesia Melalui IeSPA Eddy Lim (dua dari kiri)[/caption]

Menjadi seorang gamer saat ini mungkin bukan hanya sekedar hobi belaka. Sekitar satu dekade ini, game juga seolah menjadi mata pencaharian beberapa gamer yang cukup jago memainkannya. Jadilah mereka seorang gamer profesional, yang bermain game bukan hanya untuk kesenangan, bahkan juga untuk berkompetisi dan mendapatkan penghasilan. Meskipun sudah banyak tim gamer profesional yang berprestasi baik di dalam negeri maupun di luar negeri, namun sayangnya masih belum ada satu wadah resmi yang menaungi mereka. Untuk itulah Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) membentuk sebuah asosiasi olahraga elektronik (permainan video game kompetitif atau e-Sport) Indonesia yang diberi nama dengan Indonesia e-Sport Association atau yang disingkat dengan IeSPA.

Dalam kesempatan kali ini, Duniaku mewawancarai Eddy Lim, Ketua Umum dari IeSPA sekaligus founder dari Ligagame. Kepada Duniaku, Eddy menjelaskan banyak hal mengenai IeSPA mulai dari sejarah berdirinya, hingga seperti apa atlet yang mereka cari untuk menjadi anggota pelatnas IeSPA nanti. Ingin menjadi atlet e-Sport di bawah naungan IeSPA? Yuk simak wawancaranya berikut ini!

Duniaku (D): Bisa diceritakan sedikit, bagaimana latar belakang pembentukan IeSPA dan siapa saja yang berada di balik layarnya?

Eddy Lim (EL): IeSPA dibentuk, oleh 5 orang pendiri, yaitu Saya, Prana Adisapoetra, Erwin, Richard Permana dan Terry. Latar belakang pembentukan IeSPA atau asosiasi olah raga elektronik Indonesia adalah dengan melihat dari perkembangan e-Sport yang makin besar dan pesat, serta adanya indikasi dukungan untuk menjadikan e-Sport sebagai salah satu cabang olah raga resmi di dunia oleh para pengurus olah raga di dunia, seperti Olympic Council Asia, dan International Olympic Commite (IOC). Maka dibentuklah asosiasi olah raga elektronik Indonesia (IeSPA), dan di awal berdirinya IeSPA bergabung dan berhimpun di dalam FORMI (Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia) yang diketuai oleh Hayono Isman, mantan Menpora RI.

D: Kapan IeSPA pertama kali berdiri?

EL: IeSPA berdiri secara resmi pada tgl 1 April 2013.

D: Menurut Anda, perkembangan e-Sport di Indonesia sendiri seperti apa?

EL: E-Sport di Indonesia berkembang dengan cepat dan diminati oleh para generasi muda penggemar game di Indonesia. Salah satu tonggak dimana pertandingan game mulai digemari oleh kalangan muda adalah pada saat kejuaraan Internasional, World Cyber Games (WCG) pertama kali masuk ke Indonesia, yang saya bawa

Selama 13 tahun terakhir, terjadi pasang surut dari minat generasi muda penggemar game, dalam menggeluti bidang e-Sport. Seiring dengan makin banyaknya event event game yang dijalankan oleh para publisher game di Indonesia dan oleh komunitas game itu sendiri, para anak muda yang menggeluti kompetisi game, berkembang dengan pesat. Bahkan bisa diyakini bahwa, dengan resminya olah raga elektronik masuk sebagai bagian dari salah satu cabang olah raga di Indonesia, kedepannya atlet e-Sport akan makin banyak.

D: IeSPA menjanjikan atlet E-Sport bisa mendapatkan pengakuan yang sama dengan atlet olahraga lainnya. Fasilitas apa saja yang akan didapatkan atlet yang masuk pelatnas?

EL: Sistem pelatnas dibentuk dengan keinginan agar Indonesia bisa mengirimkan pemain terbaik ke kompetisi tingkat internasional. Saat ini, pihak IeSPA masih melakukan konsolidasi kepada para pengurus daerah, serta intensif melakukan rapat internal, dalam menyusun rules dan peraturan resmi bagi para atlet e-Sport Indonesia, termasuk fasilitas apa yang akan diberikan kepada para atlet nasional.

Eddy Lim: Misi Memajukan Prestasi e-Sport Indonesia Melalui IeSPA Suasana peresmian IeSPA akhir Juni lalu[/caption]

D: Bagaimana proses penyaringan atlet baru yang akan masuk dalam Pelatnas?

EL: Para pemandu bakat dari IeSPA akan melakukan pengawasan kepada event-event yg digelar di indonesia, baik oleh IeSPA sendiri, ataupun oleh para publisher game dan komunitas gamer. Pemain terbaik hasil scout, akan direkomendasikan masuk ke pelatnas. Dan para atlet e-Sport yang terjaring ke dalam pelatnas akan diberikan program latihan.

D: Kriteria atlet pelatnas yang dicari seperti apa?

EL: Kriteria awal adalah pemain game dengan skill terbaik. Saat ini, pihak IeSPA masih menggodok beberapa kriteria tambahan, yang akan diimpelentasikan kepada para calon atlet.

D: Jalan apa yang harus ditempuh oleh para pembaca jika ingin menjadi atlet E-Sport di bawah naungan IeSPA?

EL: Sering-seringlah mengikuti event-event game yang didukung oleh IeSPA atau dipantau oleh para pemandu bakat dari IeSPA.

D: Apa harapan terbesar Anda dengan pembentukan IeSPA ini?

EL: Harapan kami adalah, sama seperti latar belakang kami mendirikan IeSPA serta visi misi yang akan kami jalankan. Tapi diantara itu semua yang terpenting adalah, bagaimana agar para generasi muda, penggemar e-Sport bisa diatur dengan peraturan peraturan, misalnya tidak boleh terlibat tawuran, narkoba serta seimbang antara nilai akademis dan kemampuan di bidang e-Sport. Dan tentu saja, atlet e-Sport atau penggiat e-Sport akan diberikan aturan hidup yang seimbang antara kegiatan fisik serta otak.

D: Terima kasih banyak atas waktunya!

EL: Terima kasih juga

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU