Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Prekuel, Sekuel, atau Tie-In?

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Tampaknya Pendekar Tongkat Emas tidak ada habisnya. Selain merambah ke dunia game (Baca: Pendekar Tongkat Emas, Film dengan Biaya 25 Miliar Ini Juga Bakal Hadir dalam Game Mobile!), Pendekar Tongkat Emas juga merambah dalam dunia komik. Komik Pendekar Tongkat Emas sendiri menggandeng penerbit M&C dan dibuat oleh Ragasukma bersama dengan Alex Irzaqi. Berikut sinopsis komik Pendekar Tongkat Emas (via Bookpedia):

Penduduk desa di suatu lembah sunyi dibantai habis oleh gerombolan Macan Galing demi sebuah kabar angin. Konon di lembah itu terdapat sumber mata air yang bisa memberikan hidup abadi bagi siapa pun yang meminumnya. Cempaka yang tengah terluka dan berniat mencari pertolongan di desa itu, terjebak di tengah gerombolan pendekar golongan hitam yang juga menginginkan tongkat emas legendaris yang disandangnya.

Melihat sinopsisnya, mungkin kamu bakalan bertanya-tanya, apakah komik ini sebuah prekuel atau sekuel? "Ini prekuel," jawab Alex Irzaqi ketika saya menanyakan hal yang serupa, lalu dia juga menambahkan, "Fokus pada karakter Cempaka. Sekitar belasan tahun lebih awal daripada film."

Saya juga sempat menanyakan apakah film ini akan menceritakan origin/asal mula dari senjata milik Cempaka yang juga menjadi judul komik ini, Tongkat Emas, dan Alex menjawab bahwa origin dari tongkat emas butuh mundur bertahun-tahun lebih jauh lagi.

"Oh. tidak. Kalau origin dari tongkat emas berarti musti mundur bertahun-tahun lebih jauh lagi," terangnya, "Komik ini judulnya Lembah Angin, sebenarnya adalah origin dari murid keempat cempaka. Si botak yang ada di poster itu namanya Lembah Angin. Komik ini menceritakan awal pertemuan mereka."

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Dalam sinopsisnya sendiri, kita membaca bahwa adanya sumber mata air yang memberikan kehidupan abadi, lalu juga sosok penjahat menggunakan topeng monster. Membuat saya bertanya-tanya akankah ada unsur mistis, supernatural ataupun kekuatan super dalam komik ini?

"Tidak ada unsur mistis," jawab Alex. "Mata air itu saya ciptakan hanya sebagai motif untuk memberikan alasan bagi para penjahat berkumpul di satu tempat. Juga untuk memberi nuansa khusus pada latar cerita. Jadi kalaupun ada hawa mistis, hanya sebatas itu saja. Latar komik ini memang cenderung lebih mencekam."

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Mengenai penjahat dalam komik Pendekar Tongkat Emas (seperti yang nampak pada cover komik), mereka dibuat khusus untuk komik. Komik ini sendiri bertujuan untuk memperlihatkan kehebatan jurus-jurus Cempaka sebagai pendekar tongkat emas. Maka Alex memutuskan untuk menciptakan kelompok Macan Galing yang diketuai oleh dua bersaudara: Macan Uban dan Macan Wilis. Wilis memiliki cakar beracun, Uban memiliki cakar besi yang digunakan sebagai perisai sehingga membuat seluruh tubuhnya kebal senjata.

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Dalam proses pembuatannya Alex mengakui bahwa agak sulit untuk mengubah seluruh durasi film ke dalam satu buku yang hanya berisi 32 halaman. Karena itu, dia berkata pada Mira Lesmana, sutradara Pendekar Tongkat Emas, untuk membuat spin-off saja. Mira setuju. Lalu Alex meminta naskah asli filmnya sebagai bahan. Selanjutnya, Mira memberikan kebebasan penuh kepada dirinya untuk membuat cerita komik ini.

"Asal usul Angin tidak diceritakan secara mendetail di dalam filmnya," terang Alex, "Karena itu saya menulisnya sendiri. Kemudian saya ceritakan kembali pada Mbak Mira. 'Bagaimana kalau ceritanya seperti ini?' Mbak Mira langsung ok ok saja. Haha. Sejak awal kami memang langsung cocok."

Tentunya Alex tidak hanya sekedar mengambil apa yang ada di dalam naskah. Dia juga mengeksplorasi konten-konten menarik dari dalam naskah yang tidak sempat dimunculkan dalam film-nya karena keterbatasan durasi.

"Didalam naskah asli Pendekar Tongkat Emas, terdapat daftar jurus. Tapi pada akhirnya tidak ditampilkan dalam film. Karena itu saya putuskan untuk menampilkannya dalam komik," aku Alex.

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Perihal tentang akan dibuat sekuel atau tidak, untuk saat ini Alex menjawab tidak. Karena sebenarnya, ini adalah proyek percobaan yang pertama kali dimana komik yang dibuat bergandengan dengan film. Pihak M&C ingin melihat dulu sejauh apa responnya. Baru kemudian memutuskan akan dibuat serial atau tidak. Tapi meskipun begitu, Alex tidak menyangkal bahwa komik ini tidak akan dibuat serial.

"Tapi secara peluang, Pendekar Tongkat Emas ini memang sangat potensial untuk dijadikan serial. Banyak sekali konten menarik yang belum tersampaikan di filmnya bisa digali lebih dalam melalui komik."

Yah, saya secara pribadi meskipun belum membaca secara penuh komik Pendekar Tongkat Emas, sudah menantikan sekuel dari komik ini (dan tentu saja juga ingin segera melihat filmnya) karena terlihat begitu keren dan menjanjikan. Kapan lagi bisa membaca komik Indonesia yang keren seperti ini? Bagaimana menurutmu?

Komik Pendekar Tongkat Emas Ajak Kamu Berpetualang Dalam Dunia Silat!

Pendekar Tongkat Emas sendiri bisa dikatakan sebagai proyek film yang ambisius. Pembuatannya saja memakan biaya hingga sebesar 25 Miliar Rupiah! (Baca: Pendekar Tongkat Emas, Film Silat Indonesia Paling Serius dengan Biaya 25 Miliar Rupiah!). Biaya terbesar dikeluarkan untuk kebutuhan operasional, karena syuting film tersebut berlokasi di Sumba Timur. Selain itu film ini juga menggunakan CGI untuk beberapa adegan.

Penggunaan CGI ini pun tidak terlalu ditonjolkan, atau mungkin bahasa yang tepat minimalis. Tetapi semua itu disajikan dengan sangat baik sehingga masih enak dilihat mata. Berbanding terbalik dengan film yang akan dirilis 8 Januari 2015 nanti, Garuda Superhero. (Baca: Official Trailer Garuda Superhero: Batman Wannabe)

Pendekar Tongkat Emas dibintangi oleh Nicholas Saputra, Eva Celia, Reza Rahadian, Tara Basro, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Landung Simatupang, Prisia Nasution, Whany Darmawan dan Darius Sinathrya, akan resmi dirilis baik versi film pada 18 Desember 2014. Sementara untuk versi komik, akan lebih cepat satu hari, yaitu tanggal 17 Desember 2014.

ARTIKEL TERBARU