Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh!

Selamat berkolaborasi, berinovasi dan berkarya!

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh!

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh!

Gong Global Game Jam 2015 (GGJ 2015) resmi ditabuh hari Jum'at, 23 Januari 2015 kemarin. Acara membuat game bersama-sama di seluruh dunia selama 48 jam ini akan berlangsung hingga hari Minggu, 25 Januari 2015 besok. Seperti yang sudah kita tahu, Indonesia tidak ketinggalan kembali menjadi salah satu negara penyelenggara perhelatan tahun ini untuk yang kedua kalinya. Jika di tahun pertama lalu ada tujuh kota di Indonesia yang menjadi jam site (tempat penyelenggaraan), maka tahun ini bertambah dua kota menjadi sembilan kota antara lain Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, Jogjakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Bali.

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh! Suasana Global Game Jam 2015 di Jakarta[/caption]

Semangan kolaborasi memang menjadi salah satu tujuan utama dalam GGJ 2015 ini. Dan seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, GGJ 2015 juga memiliki satu tema tertentu yang harus diikuti oleh peserta. Di Indonesia sendiri para peserta sudah mengetahui apa tema dari GGJ 2015 dan sudah mulai jamming sejak Jum'at malam, namun mereka masih harus merahasiakan tema tersebut untuk menghormati penyelenggaraan GGJ 2015 yang ada di Hawaii sebagai zona waktu terakhir.

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh! Suasana pembentukan tim di Surabaya[/caption]

Selain satu tema tertentu, panitia pusat GGJ 2015 juga memberikan tema tambahan yang disebut dengan Diversifier yang bisa menjadi acuan peserta untuk membuat game-nya. Diversifier tidak harus dipakai dalam game yang dikembangkan, tetapi lebih kepada untuk menegaskan tema utama yang dipakai plus untuk mempercantik game. GGJ 2014 memberikan 14 Diversifiers yang bisa dipakai acuan untuk para jammer, antara lain:

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh! Salah satu sesi Art/Tech Talk di GGJ 2015 Surabaya[/caption]

  1. Noise Generator: The mechanic of the game is based on players having to stay in constant communication with each other.
  2. Folk: The game uses a folk or indigenous art style of your region.
  3. NES: Make the game playable on an old school console, either directly or through an emulator.
  4. Wrist Watcher: The game is playable on a smart-watch, or uses wearable technology in some way.
  5. Clueless Parents: The game helps kids teach something to their parents or other family members.
  6. Batch Job: The game is a batch file from any operating system, using command line tools found in an out of the box installation.
  7. Chimera: The game is played partly as a digital and partly as a non-digital (board, card, etc.) game.
  8. Hyper-Local: The game is set in your town/city and contains elements locals can identify, while still being entertaining for a global audience.
  9. Can I Try?: Any spectator of the game automatically becomes a player as well.
  10. This is How it Feels: The game raises awareness of how hate speech or unfair accusations feel, and what kind of effect they have on their targets.
  11. Stephen Hawking Can Play This: In the game everything (including any menus) can be navigated with one button, without any need for quick / precisely timed presses.
  12. Eagle Ear: The game is primarily visual, but is also playable by visually impaired  players, either through audio design, or through a screenreader (VoiceOver, Talkback, JAWS etc).
  13. Relatively Speaking: A game based on the 100th anniversary of Einstein’s theory of general relativity, which explained that massive objects cause a distortion in space-time, such as light bending around black holes.
  14. Public Domain Class of 2015: Make a game based on the works entered to Public Domain on 1st January 2015 - for instance works of Wassily Kandinsky, Edvard Munch, Edith Sitwell, Piet Mondrian, Antoine de Saint-Exupéry, Felix Nussbaum, Filippo Tommaso Emilio Marinetti, Glenn Miller, Flannery O’Connor, and Ian Fleming (cough, James Bond, cough), depending on your country.
  15. Code for Good (Sponsored by Intel): Make a game with the goal of improving literacy, or inspiring interest in science, technology, engineering and mathematics (STEM) fields.

Duniaku sendiri memantau langsung penyelenggaraan GGJ 2015 di dua jam site, Jakarta dan Surabaya. Dari pantauan kami, penyelenggaraan GGJ 2015 tahun ini lebih meriah dibandingkan tahun lalu, baik dari segi susunan acara, jumlah maupun antusiasme peserta. Beberapa jam site mencatatkan jumlah peserta melebihi dua kali lipat jumlah tahun lalu. Salah satunya adalah Surabaya, yang tercatat diikuti oleh 72 peserta dan sedikit "merepotkan" panitia saat pembentukan tim!

Gong Global Game Jam 2015 Indonesia Resmi Ditabuh! Refresing dengan main game di jam site Jakarta[/caption]

Duniaku akan terus memberikan liputan mengenai serunya pelaksanaan GGJ 2015 dan kamu bisa mengikutinya melalui artikel ini. Artikel ini akan terus di-update dengan berita-berita seputar GGJ 2015, jadi jangan lupa di-bookmark ya! Oiya, kamu juga bisa mengikuti keseruan acara GGJ 2015 melalui Twitter dengan hashtag [outbound_link text="#GGJ15" link="#https://twitter.com/search?q=ggj15&src=typd"]

Liputan Event:

Games:

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU