Berita Tawan Si Tangan Robot Hebohkan Netizen. Asli atau Hoax?

Pemberitaan Tawan si tangan robot dari Bali semakin banyak di media massa. Ada yang skeptis dan menganggap berita ini hoax dan terlalu dibesar-besarkan, ada pula yang mendukung.

[read_more id="237888"]

Beberapa hari lalu, kami sempat menuliskan kisah dari I Wayan Sumardana alias Tawan,

Ada yang mengapresiasi, ada pula yang skeptis dengan berita mengenai Tawan si tangan robot ini. Banyak yang beranggapan, bahwa pemberitaan dari Tawan tersebut adalah hoax dan tidak benar. Sebagian menganggap, bahwa tangan robot berjenis Electroencephalography (EEG) sangat sulit dibuat dan membutuhkan alat dengan harga yang tidak murah. Bukan dibuat dengan barang-barang rongsokan elektronik dan komputer seperti yang dilakukan oleh Tawan.

Bahkan ada juga yang memberikan saran agar Tawan segera memberikan "label SNI" untuk tangan robotnya!

Ada yang bernada positif, ada juga yang menganggap skeptis kemunculan Tawan si tangan robot ini. Namun, apakah tangan robot dari Tawan ini benar-benar ada, ataukah memang hoax yang dibesar-besarkan media?

Dikutip dari

Tawan juga menjelaskan, bahwa EEG ini sebenarnya pengendalinya bukan otak sepenuhnya. Dia hanya perlu memikirkan apa yang ingin dilakukan, dan tangan robotnya itu akan bereaksi. Karena tidak dikendalikan oleh otak sepenuhnya, maka Tawan tidak pusing saat menggunakan alat ini. Hanya merasakan lelah saja jika beban yang dikerjakan terlalu besar.

Sebelum mengimplementasikan teknologi EEG, Tawan sendiri mengaku sudah tujuh kali mengganti-ganti metode untuk menggerakkan tangan robotnya. Mulai dari dikendalikan menggunakan remote control, bluetooth, layar sentuh smartphone, hingga akhirnya menggunakan EEG ini. Tawan juga mengaku, bahwa teknologi EEG ini bukan sesuatu yang mustahil untuk dibuat, dan sudah banyak orang yang bisa membuatnya.

Terlepas dari perdebatan bahwa pemberitaan mengenai Tawan si tangan robot ini hoax, terlalu dibesar-besarkan media atau tidak, tentu tetap kita harus mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Tawan ini. Di tengah keterbatasannya, dia tidak menyerah kepada keadaan.