Meta Terbaru Lone Druid Ternyata Bisa Pecundangi para Pemain Sniper!

Lone Druid belum pernah menjadi bagian dari meta dalam waktu yang cukup lama. Walaupun patch 6.88 mungkin adalah salah satu patch yang paling beragam, hero yang satu ini tetap memiliki pick rate yang sangat rendah.

Delapan kali digunakan dalam acara TI 6 mungkin cukup menakjubkan jika dibandingkan dengan hero lainnya, namun, hal ini justru menggambarkan kalau dia masih belum siap untuk meta yang sekarang. Untungnya, 75% win rate dalam 8 pick dapat menyelamatkan hero ini dari predikat buruk.

[duniaku_baca_juga]

Gaya bermain Lone Druid tidak berubah dalam waktu yang lama. Item build miliknya mungkin sedikit lebih beragam – mulai dari Radiance hingga Armlet dan kembali menjadi Radiance – Hero yang satu ini seringkali menjadi bertugas untuk split-pushing dan farming.

Hal ini mungkin sedikit berubah dalam 7.xx. Talent Tree memberikan para pemainnya kesempatan untuk mengubah cara bermain seseorang, seperti Ember Spirit. Sama seperti bagaimana Ember Spirit dapat dirubah menjadi seorang Caster, Lone Druid memiliki build dan gaya bermain baru yang dapat merubah cara kita memandang dirinya.

Bagi banyak orang yang mengikuti perkembangan patch Dota 2, kamu seharusnya tidak terkejut saat mendengar Dragon Lance kembali meningkatkan kemampuan seorang hero. Sepanjang tahun lalu, Dragon Lance adalah item yang sangat berpengaruh dalam meta yang lama, terutama bagi hero seperti Drow Ranger dan Luna.

[read_more id="291844"]

Bagi Lone Druid, meta terbaru tidak hanya bergantung kepada item yang dia gunakan, melainkan kombinasi antara Talent dengan item yang tepat. Pada level 10, kamu dapat memilih antara +200 Attack Range atau +250 Health. Jika kita masih mengingat kondisinya pada patch sebelumnya, tidak ada pilihan yang berpengaruh banyak – memiliki lebih banyak HP memang sangat baik, karena Lone Druid tidak pernah memiliki item apapun yang dapat meningkatkan kemampuan bertahan hidupnya.

[read_more id="284034"]

Dalam build terbarunya, banyak orang lebih sering menggunakan +200 Attack Range dan menggabungkannya dengan Dragon Lance, hal ini memberikan Lone Druid jarak serangan yang hampir mengalahkan Sniper. Namun, jarak tersebut bukanlah satu-satunya alasan mengapa build ini sangat disukai oleh banyak orang. Kombinasi dengan skill build terbarunya dan Talent keduanya juga sangat membantu reputasi build ini.

Pada level 15, Lone Druid memiliki pilihan antara +30 Spirit Bear Damage atau +65 Damage untuk dirinya sendiri. Kelihatannya mungkin sangat sederhana, namun, 65 Damage setara dengan Demon Edge dan Broadsword yang bernilai 3600 gold. Memiliki damage yang sangat besar tanpa harus mengeluarkan banyak uang ternyata bukanlah hal terpenting dalam build ini.

Rabid adalah salah satu skill yang dapat digunakan terus menerus pada level 4 karena durasi dan cooldown-nya yang sama-sama 30 detik. Jika digabungkan dengan Phase Boots, Lone Druid dapat bergerak dengan cepat pada saat level 7.

Dengan pergerakan Spirit Bear yang sudah cukup cepat, kamu dapat mengejar hero apapun yang berani berhadapan dengamu dengan item seperti Orb of Venom dan Blight Stone. Build ini terus membuat Lone Druid menjadi seorang hero right-click yang sangat kuat seperti Sniper.

Setelah Dragon Lance, Desolator adalah item lain yang paling logis untuk kamu ambil. Item tersebut dapat memperkuat Talent yang sudah ada dan menambahkannya dengan debuff minus armor yang sangat berguna karena pada titik ini Spirit Bear pasti sudah berada pada level tertinggi.

[duniaku_adsense]

Setelah dapat dengan mudah berhadapan dengan hero lain, banyak orang mengambil Maelstrom untuk membuat potensi farming, pushing, atau bahkan membunuh Lone Druid menjadi lebih tinggi. Setelah memiliki core item tersebut, kamu memiliki banyak pilihan item yang dapat digunakan sesuai dengan kondisi permainan saat itu.

Ingin membunuh hero lawan jauh lebih cepat? Gunakan Daedalus. Ingin meningkatkan status dan memiliki CC (Crowd Control) yang baik? Gunakan Eye of Skadi. Berhadapan dengan hero yang lincah? Gunakan Monkey King Bar. Intinya tidak ada pilihan yang salah bagi Lone Druid pada titik ini, hanya saja kamu harus memperhatikan bagaimana draft tim-mu dan lawan saat memilih item.

Lanjut ke halaman selanjutnya untuk mempelajari lebih dalam tentang build ini dan melihat bagaimana profesional bermain!

Seperti yang sudah dijelaskan, banyak orang langsung mengambil Dragon Lance sebagai core item pertama, namun, ada beberapa build yang lebih memilih Helm of the Dominator. Setelah mendapatkan rework, item tersebut memiliki aura dan status yang cukup bagus yang dapat menolong Spirit Bear. Sayangnya, Helm of the Dominator lebih masuk ke dalam kategori situasional karena dapat memperlambat Lone Druid mendaptakan core item lainnya yang jauh lebih berguna.

Ada satu hal yang harus kamu perhatikan dalam build ini, apapun item yang dia miliki Lone Druid tetaplah menjadi hero yang sangat lemah. Pada saat fase late-game, dia mungkin sudah memiliki Hurricane Pike yang dapat menolong dirinya, namun, Spirit Bear masih dapat dengan mudah terbunuh dan hal tersebut memberikan 300 gold kepada tim lawan secara gratis.

[read_more id="289870"]

Walaupun memiliki status yang cukup bagus (+2.1 Str dan +2.7 Agi) dan memiliki item yang dapat terus meningkatkan status tersebut, dia tidak dapat melakukan apapun saat berulang kali mendapatkan gank pada early-game karena tidak adanya kemampuan untuk melarikan diri. Versi 6.88 mungkin telah memberikan dirinya Savage Roar untuk menghindari masalah tersebut, namun, ini bukanlah solusi yang dia butuhkan.

Pada mid-game, setelah ada salah satu hero lawan yang memiliki Blink Dagger, Lone Druid dapat dengan mudah terjebak dalam gank, sama seperti Sniper. Untungnya, karena kemampuan dan status yang dia miliki, Lone Druid dapat bertahan hidup lebih lama dibandingkan dengan Sniper karena gerakannya yang sangat cepat untuk merubah posisinya saat team fight.

[duniaku_baca_juga]

Tidak seperti build lamanya, meta terbaru ini tidak memberi ampun kepada pemainnya yang terlambat memiliki item. Mengambil Radiance menjelang mid atau late-game dapat memberikan hero ini potensi push yang sangat besar, sayangnya hal ini tidak berlaku dalam build terbarunya karena Lone Druid dapat menjadi sangat lemah sepanjang permainan. Bahkan selama mid-game, walaupun telah memiliki core item-nya, tanpa Talent level 15 atau Desolator Lone Druid masih sangat lemah tanpa damage yang besar.

[read_more id="291835"]

Build ini telah memperkenalkan Lone Druid dengan gaya bermain yang belum pernah dilihat sebelumnya. Dia tidak lagi menjadi hero yang hanya dapat melakukan split push dan farming, namun, dia dapat melakukan gank dan bahkan membunuh hero lain, baik sendiri atau dengan bantuan teman satu timnya.

Kemampuan solo kill miliknya jauh di atas rata-rata jika dengan peningkatan gerakan dan jarak serangan yang dapat mengejar lawannya dengan mudah, terutama karena Spirit Bear yang dapat memberikan dia penglihatan lebih luas. Sebagai hasilnya, Lone Druid dapat menjadi hero yang sangat cocok di tempatkan pada midlane, di mana dia akan sangat berkuasa berkat bantuan Spirit Bear dan bahkan melakukan gank untuk membantu push lane lain jika perlu.

[duniaku_adsense]

Walaupun Lone Druid masih menjadi seorang ganker dengan build ini, dia dapat diubah menjadi seorang pusher jika ditambah dengan Assault Cuirass dan Desolator untuk menghancurkan tower dalam sekejap.

Berkat build ini, tidak hanya pick rate Lone Druid meningkat dari 2% menjadi 3%, win rate miliknya juga ikut meningkat hingga 5%. Kamu dapat melihat bagaimana build ini digunakan oleh Shadow saat dirinya berhadapan dengan Digital Chaos, namun, sayangnya dia masih belum bisa melakukannya dengan sempurna.

Build terbaru ini cukup menarik untuk dicoba karena dapat mengubah cara seseorang bermain Lone Druid. Namun, kelihatannya masih ada beberapa hal yang harus dikembangkan agar hero yang satu ini menjadi lebih efektif. Apakah kamu sudah pernah mencoba build ini? Apakah menurutmu build ini lebih baik dibandingkan dengan build Radiance yang sebelumnya digunakan oleh banyak orang? Berikan komentar kamu yah!

_{Diedit oleh Arya W. Wibowo}