Pertarungan Akhir Dragon Ball Super Buktikan Perbedaan Filosofi Universe 7 dan 11!

Intinya mah pertarungan akhir Dragon Ball Super adalah bentrokan antara tim yang mengandalkan kerja sama dengan petarung yang mengandalkan kekuatannya sendiri!

Banyak orang menduga kalau pertarungan akhir Dragon Ball Super akan terjadi antara Jiren melawan Goku. Ternyata tidak demikian.

Dari preview, pertarungan akhir Dragon Ball Super ternyata akan terjadi tiga lawan satu. Android 17 yang ternyata tidak mati, Frieza yang sudah lama ngumpet, dan Goku yang kelelahan akan mencoba melawan Jiren – yang tampaknya masih bisa mengerahkan kekuatan penuhnya.

Situasi ini sebenarnya membedakan filosofi Universe 7 dan 11. Atau mungkin lebih tepatnya filosofi para petarung Universe 7 dengan Jiren.

Jiren tidak benar-benar peduli pada rekan Pride Troopers-nya di versi anime ini. Yang dia pedulikan hanya kekuatan. Karenanya dia lebih sering diam, termasuk tidak bereaksi begitu tujuh rekannya tereliminasi, menyisakan dia, Toppo, dan Dyspo. Bahkan Toppo pun membuang prinsip keadilannya demi menjadi Dewa Kehancuran.

Di sisi lain, Universe 7 – yang di bagian awal turnamen langsung melupakan team work dan berantem sendiri-sendiri – justru bertarung dengan solid di akhir turnamen. Bahkan Frieza pun demikian.

Frieza tidak ragu memberi Goku, musuh terbesarnya, sumbangan energi setelah Goku merasakan efek balik Ultra Instinct tidak sempurna pertama kali. Frieza juga sempat menyumbangkan kekuatan untuk Spirit Bomb.

Pertarungan Akhir Dragon Ball Super Buktikan Perbedaan Filosofi Universe 7 dan 11!

Sementara itu, Android 17 adalah rajanya assist. Kalau ia bisa membantu rekannya, maka itu yang akan ia lakukan. Dia mengorbankan dirinya agar Vegeta dan Goku tidak tersapu energi Jiren. (Untung dia masih hidup). Dia bahkan salah satu alasan Frieza masih berada di arena, karena saat sang tiran semesta hampir tereliminasi lemparan batunya memastikan Frieza tidak keluar.

Masing-masing petarung memiliki motivasi sendiri-sendiri. 17 pada dasarnya benar-benar peduli pada rekan-rekannya, sementara Frieza tidak ingin harus menghadapi Jiren dan Toppo sendirian. Namun tetap saja pada akhirnya mereka saling percaya dan mendukung.

Puncaknya adalah kejadian di episode 130. Goku yang mendadak kena efek samping Ultra Instinct justru diselamatkan Frieza.


Akankah perbedaan filosofi ini memberi dampak penting ke pertarungan akhir Dragon Ball Super? Tentu saja. Lebih lengkapnya dapat kamu baca di halaman kedua!

Efek dari Perbedaan Filosofi

Pertarungan Akhir Dragon Ball Super Buktikan Perbedaan Filosofi Universe 7 dan 11!

Jiren, yang benar-benar percaya pada kekuatannya sendiri, akhirnya harus dikeroyok di menit-menit akhir.

Sementara itu 17, Frieza, dan Goku yang masing-masing sempat menyelamatkan satu sama lain di sepanjang turnamen kini masih bertahan di arena. Kalau saja Goku hanya percaya pada kekuatannya sendiri seperti Jiren, tidak akan ada yang dapat menyelamatkannya saat kekuatannya habis.

Pada akhirnya, menurut penulis di episode 131 nanti Universe 7 benar-benar harus mengandalkan team work. Mau gimana lagi? Goku akan kelelahan kira-kira di paruh awal episode terakhir. 17 dan Frieza tidak akan mampu menghadapi Jiren, yang meski sudah bonyok tetap dapat memancarkan Ki di preview Dragon Ball Super 131.

Baik Frieza dan 17 mungkin tidak akan mampu menang sendiri-sendiri. Tapi ada kemungkinan besar mereka bisa mengulur waktu (yang seharusnya hanya tinggal hitungan detik), memberi ruang bagi Goku untuk ikut terlibat juga.

Ini mungkin yang akhirnya akan membuat Jiren menyadari filosofinya yang mementingkan kekuatan pribadi di atas segalanya itu salah, dan akan menerima kekalahan dan kemusnahannya dengan lapang dada. Bila memang itu yang terjadi, maka Universe 7 menang karena para petarung yang tersisa saling mendukung, bukan karena satu petarung mereka lebih unggul dari segi kekuatan dari musuhnya.

Bayangkan saja kalau Jiren lebih aktif menyelamatkan rekan-rekannya. Mungkin Universe 11 justru akan menang jika ia dapat menyelamatkan Dyspo, Toppo, atau tujuh rekannya yang tersingkir sebelumnya.

Kalau Ultra Instinct Goku menang dari Jiren langsung sih dia hanya membuktikan filosofi Jiren kalau orang kuat akan memperoleh segalanya dan orang lemah akan kehilangan segalanya. Mungkin untuk menyampaikan pesan moral itulah penulis naskah memutuskan Goku mendadak kehilangan kekuatannya dan Universe 7 harus menang dengan cara lain.


Nah, itulah pendapat penulis soal signifikansi perbedaan filosofi Universe 7 dan 11, yang berujung ke pertarungan akhir Dragon Ball Super antara Frieza, 17, Goku melawan Jiren. Gimana pendapatmu? Sampaikan di kolom komentar!

Ingin membagikan artikel ini ke teman-temanmu? Jangan ragu untuk share dan tag!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU