Impresi Awal Nonton Avatar The Last Airbender Netflix! Pembukaan Solid

Ini pembukaan yang menurut saya solid lho

avatar

Seri Avatar: The Last Airbender live-action tayang di Netflix mulai tanggal 22 Februari 2024.

Saya mendapat kesempatan menyaksikan episode perdananya dalam acara screening di Pacific Place, tanggal 21 Februari.

Gimana kesan saya? Simak di bawah ini! 

1. Gambaran cerita

(Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)(Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Sinopsis resmi yang tertera di Netflix,

"Seorang anak muda yang dikenal sebagai sang Avatar harus menguasai empat kekuatan elemen untuk menyelamatkan dunia yang sedang dalam perang... serta menghadapi musuh kejam yang mencoba menghentikannya."

Baca Juga: Avatar: The Last Airbender Netflix Perlihatkan Trailer Perdana!

2. Saya merasa episode perdana Avatar: The Last Airbender adalah pembukaan yang solid

avatardok. Netflix/Avatar: The Last Airbender

Jujur, beberapa kabar soal seri ini sempat membuat saya khawatir soal kualitas serinya, berhubung saya adalah fans seri animasinya dan sebelumnya sudah dikecewakan juga oleh versi film live-action tahun 2011.

Tapi episode 1 Avatar: The Last Airbender ini terasa solid menurut saya.

Salah satu aspek yang saya takutkan adalah seri Netflix ini akan menjadi terlalu dark.

Soalnya, seperti yang pernah saya bahas di "5 Perbedaan Seri Avatar: The Last Airbender Netflix yang Diketahui,"

Dilansir Comicbook.com (artikel terbit 30 Januari 2024), Albert Kim menyorot bahwa seri mereka akan menampilkan momen-momen kelam yang tak diperlihatkan di versi orisinal. Meski begitu, dia juga menyampaikan bahwa adegan-adegan ini akan sejalan dengan yang fans season 2 dan season 3 animasinya lihat. 

Yang saya lihat di episode 1 sih memang ceritanya lebih dark. Kita bisa melihat karakter menjadi korban dari teknik membara Firending. Kita bisa melihat sejumlah karakter gugur di pertempuran. 

Tapi unsur seperti humor, dialog lucu, dan momen yang menghangatkan hati juga masih ada.

Saya harap keseimbangan ini akan tetap tersaji juga di episode-episode selanjutnya.

Untuk cerita, episode pembuka Avatar: The Last Airbender Netflix menyajikan adegan baru, plus unsur-unsur cerita dari episode 1 hingga 3 season 1 animasinya.

Ada beberapa momen yang bagi saya jadinya terlalu ringkas, dan mungkin bisa diperpanjang.

Meski begitu, saya masih oke dengan penyajian plot di episode 1 ini. Peringkasannya tidak terlalu buruk, dan membuat tempo cerita jadi terjaga.

Ini juga saya harap akan dipertahankan. 

3. Beberapa karakter sukses disajikan dengan mantap di episode 1

Avatar The Last Airbender - 3.jpeg(Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Salah satu yang saya kagumi dari episode 1 Avatar: The Last Airbender adalah penyajian karakter dari sejumlah aktor.

Yang pertama akan saya sorot adalah aktor pemeran karakter tua: Paul Sun-Hyung Lee, pemeran Iroh, dan Lim Kay Siu pemeran Gyatso.

Untuk Iroh, bagi saya ini adalah Iroh yang sejati. Iroh animasi yang sukses disajikan ke dunia live-action.

Kesan saya untuk Gyatso juga sama. Lim Kay Siu berhasil menyajikan sosok mentor Aang ini dengan mantap.

Saya jadi penasaran bagaimana bagian casting bisa begitu sukses menemukan aktor tua untuk memerankan karakter-karakter ini.

Tapi bukan hanya karakter tua saja yang aktingnya menarik.

Gordon Cormier di episode 1 ini beneran terasa sebagai Aang bagi saya. Dia bisa menyajikan karakter cerdik, ceria, kadang usil, dan juga kemudian dibebani posisi sebagai Avatar dengan mantap. 

Karakter lain yang akan saya bahas adalah Sokka. 

Karakterisasi Sokka terasa ada perbedaan dibanding versi awal Avatar: The Last Airbender versi Netflix. Dan saya butuh waktu untuk membiasakan diri dengan  Ian Ousley. (Sementara untuk karakter seperti Aang, Gyatso, dan Iroh, saya langsung klop).

Namun sejauh ini perbedaannya tidak buruk. Sokka tersaji sebagai sosok yang mungkin kadang ngeselin, tapi juga punya sisi heroik yang membuat mendukung dia dan relate dengan dia jadi tidak sulit. Mungkin meski memiliki sedikit perubahan, dia akan tetap jadi Sokka seperti yang kita kenal. 

4. Hal lain yang saya sukai adalah efek visual serta kostum dan visual latar

avatar netflix negara api.jpg(Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Salah satu yang sudah saya sukai sejak melihat foto-foto dan trailer perdana Avatar: The Last Airbender Netflix adalah visual latar dan kostum.

Melihat langsung dalam satu episode bagaimana latar tempat disajikan, dan juga melihat bagaimana karakter dengan kostum ini bergerak, menegaskan kalau yap, bagi saya visual dan kostum seri ini tergolong dahsyat.

Hal lain yang akan saya sorot adalah visual untuk ilmu pengendalian elemen.

Salah satu meme yang populer soal adaptasi live-action Avatar sebelumnya adalah bagaimana di film itu ada momen dimana butuh sekumpulan Earthbender untuk bisa mengendalikan satu batu saja. Itu juga batunya gak gede-gede amat.

Mungkin untuk menegaskan bahwa seri ini bakal beda dari adaptasi terdahulu, pengendalian elemen semuanya disajikan dengan mantap di sini. Untuk episode awal ini, yang berkesan bagi saya adalah momen pertunjukan kekuatan Earthbending, Firebending, dan Airbending

Betapa kreatifnya Earthbending dan Airbending untuk digunakan, serta bagaimana berbahaya dan mematikannya Firebending saat penggunanya bertarung untuk membunuh, tersaji dengan bagus. 

Koreografi pertarungannya juga bagi saya oke. 

5. Ini adalah pembukaan yang solid, dan saya harap episode selanjutnya pun begitu

Aang dan Katara. (Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)Aang dan Katara. (Dok. Netflix/Avatar: The Last Airbender)

Jadi secara keseluruhan, seperti bisa kamu lihat pada sejumlah pujian saya di atas, bagi saya episode pembuka Avatar: The Last Airbender Netflix ini oke.

Kalau saya menilai satu episode ini saja, saya akan memberi nilai 4,5 dari 5 bintang. Adaptasi yang sangat baik dari sekitar tiga episode awal Avatar: The Last Airbender versi animasi, dengan adegan tambahan yang bagus pula.

Akting dari Gordon Cormier, Paul Sun-Hyung Lee, dan Lim Kay Siu jadi highlight pribadi untuk saya. Demikian pula dengan efek visual yang bagus dalam pengendalian elemen dan penyajian kostum serta latar yang dahsyat.

Tapi tentu saja, ini hanya satu episode dari 8 episode.

Nilai penuh untuk seri ini akan saya berikan setelah menonton semua episodenya. Saya benar-benar berharap seri ini bisa lanjut mempertahankan hal-hal luar biasa dari pembukaannya.

Delapan episodenya sendiri sudah rilis hari ini. Kalau kamu mau maraton nonton, kamu bisa saja melakukannya. 

Itulah impresi awal saya untuk Avatar: The Last Airbender Netflix.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: 4 Poster Karakter Avatar: The Last Airbender Netflix! Aang Sampai Zuko

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU