Dari Himawari no Yakusoku hingga Uroko, Ini 10 Lagu Hata Motohiro Terbaik

Dari Himawari no Yakusoku hingga Uroko, Ini 10 Lagu Hata Motohiro Terbaik Hata Motohiro bersama Doraemon dan Nobita. Sumber: natalie[/caption]

Untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-37 tepat hari ini, Duniaku.net memilih 10 lagu Hata Motohiro terbaik. Simak selengkapnya di bawah ini.

Memilih hanya 10 lagu boleh dibilang adalah perbuatan menyiksa diri. Tidak lain dan tidak bukan karena Hata Motohiro menyanyikan lagu-lagu yang berkesan secara konsisten sejak debutnya lewat single Synchro tahun 2006 lalu. Sejak itu, sudah ada 5 album original dan 21 single dalam koleksi diskografinya.

[duniaku_baca_juga]

Dengan album pertamanya, Contrast, ia sudah menggebrak skena musik Jepang yang kebanyakan diisi lagu-lagu pop dan rock dengan riff gitar yang khas. Hata datang dengan karya yang cukup asing di telinga orang Jepang: lagu-lagu yang dibawakan dengan gitar akustik dengan lirik jujur dan mengena di hati.

[read_more id="335435"]

Sebagian besar orang mengenal namanya sejak lagu "Toumei datta Sekai" untuk anime Naruto atau dari lagu "Kimi, Meguru, Boku" untuk anime Itazura na Kiss atau dari lagu paling hits-nya, "Himawari no Yakusoku" untuk film Stand By Me Doraemon (2014).

Hata Motohiro dikenal sebagai penyanyi sekaligus pembuat lagu yang bersuara serak-serak lembut, namun punya vokal yang powerful. Ia dijuluki sebagai penyanyi dengan suara made of steel and glass. Barangkali artinya ia punya karakter vokal yang kuat, namun juga terasa rapuh di saat bersamaan.

Berikut daftar 10 lagu Hata Motohiro terbaik sebagai penghargaan untuknya yang sedang berulang tahun ke-37 hari ini.

[page_break no="10" title="Himawari no Yakusoku (2014)"]

[duniaku_baca_juga]

"Himawari no Yakusoku" atau "Promise of a Sunflower" boleh menjadi lagu paling populer dari Hata Motohiro. Angka penjualan fisiknya mencapai hingga lebih dari 25 ribu keping, rekor tertingginya hingga saat ini. Tapi jika berbicara tentang lagu Hata Motohiro terbaik, "Himawari" masih kalah jauh.

Lagu ini berbicara tentang persahabatan, terutama tentang Nobita dan Doraemon jika dalam konteks filmnya. Walaupun liriknya cukup sedih, yaitu tentang perpisahan, tetapi Hata membawakannya dengan hangat. Seakan-akan perpisahan tersebut disikapi dengan positif dan bahagia.

[page_break no="9" title="Fuukei (2007)"]

[duniaku_adsense]

Dalam lagu ini, Hata mengandaikan dirinya sebagai seorang fotografer yang memotret momen sehari-hari. Dari momen-momen tersebut, Hata seperti sedang mengenang dan merindukan seseorang. Lewat lagu ini, kita bisa melihat sisi manis dan lembut dari Hata Motohiro.

[page_break no="8" title="Girl (2013)"]

Dengan nada catchy dan lebih bersemangat daripada lagu-lagunya yang lain, Hata berbicara puji-pujian kepada seorang gadis. Ia memulai lagu ini dengan syahdu, sambil diiringi oleh dentingan suara piano. Hata mengandaikan gadis itu sebagai sehelai bulu yang lembut yang dapat menyembuhkan bekas luka di dada. Rada gombal memang, tapi tetap sopan dan asik.

[page_break no="7" title="Koto no Ha (2013)"]

Penggemar setia karya-karya Makoto Shinkai pasti pernah dengar lagu ini. "Koto no Ha" kira-kira bercerita tentang kekasih yang bertemu di bawah hujan. Liriknya pas sekali mendeskripsikan film Kotohona no Niwa (The Garden of Words, 2013).

Dengan aransemen musik yang megah, Hata berhasil membuat lagu yang romantis sekaligus dapat menyampaikan perasaan tokoh protagonis film yang terjebak dalam “cinta terlarang”. Dengerin lagu ini memang paling enak saat lagi hujan.

[page_break no="6" title="Niji ga Kieta Hi (2008)"]

Lagu ini menjadi bukti sahih betapa kuat karakter vokal Hata Motohiro. Lagu yang kira-kira dapat ditranslasikan menjadi "Hari Saat Pelangi Menghilang" ini berbicara tentang badai pasti berlalu. Badai memang belum berlalu, tapi Hata mengingatkan kita agar tetap optimis menatap masa depan.


Sebelum Hata populer berkat lagu "Himawari no Yakusoku", sebelumnya ia juga pernah populer di Jepang lewat satu judul lagu. Simak 5 lagu Hata Motohiro terbaik di halaman selanjutnya.

[page_break no="5" title="Asa Ga Kuru Mae Ni (2009)"]

[duniaku_baca_juga]

Hata Motohiro memang juaranya kalau soal lagu-lagu ballad seperti ini. "Asa Ga Kuru Mae Ni" atau "Before Morning Comes" ini membicarakan tema tentang perpisahan. Mendengarnya saja hati terasa sudah tercabik-cabik. Hata membawa kita pada perasaan akan getirnya mengucapkan selamat tinggal.

Biarpun melankolis, tapi lirik yang dikandungnya tidak cengeng sedikitpun. Hata seperti mengenang masa-masa ketika masih bersama dan tetap positif menatap babak selanjutnya.

[page_break no="4" title="Pool (2007)"]

http://www.dailymotion.com/video/x32c2dp

[duniaku_adsense]

Seperti judulnya, lagu ini memang bercerita tentang kolam. Apanya dari kolam yang romantis, haah? Tunggu dulu. Lewat lagu ini Hata mengungkapkan isi hatinya tentang masa-masa indah saat musim panas yang begitu berharga sehingga harus dikenang.

“Kolam yang bercahaya dikemas dengan tawa riang anak-anak,” senandung Hata, dan kemudian dilanjutkan, “Aku memelukmu dengan erat, karena aku tidak ingin membiarkanmu pergi.”

[read_more id="336230"]

Hata membawakan lagu tentang musim panas tersebut dengan sendu, namun menciptakan perasaan hangat dan nyaman, seperti saat kita melihat anak-anak bermain di tepi kolam pada suatu sore yang teduh.

Maka, sebaiknya pertanyaan tadi diganti saja menjadi, “Lagu tentang kolam kok bisa se-mellow ini sih?!”

[page_break no="3" title="Suisai no Tsuki (2015)"]

Dari sekian banyak lagu mellow oleh Hata Motohiro, "Suisai no Tsuki" atau "Lukisan Bulan" ini adalah salah satu yang paling perih, baik dari lirik yang dikandung maupun pembawaan Hata sendiri.

Jika "Asa Ga Kuru Mae Ni", berbicara tentang saat-saat perpisahan, "Suisai no Tsuki" ini adalah tentang ratapan Hata yang rindu sosok seseorang yang telah pergi (meninggal). Cocok sekali dengan kisah dari film Sweat Bean (2015) di mana "Suisai no Tsuki" menjadi lagu tema.

Sosok tersebut secara puitis digambarkan bersama terang bulan; metafora untuk menggambarkan betapa indah seseorang tersebut di mata Hata. “Hari ini pun bulan terlihat lembut meski kesepian; bersatu dengan senyumanmu.”

Lalu pada bait lain tersurat suatu kerinduan yang amat sangat. “Ada banyak hal yang belum aku sampaikan; kata-kata saja tak cukup.”

Cara bernyanyi Hata juga begitu menghayati. Dengan suara seraknya yang menambah kesan rapuh, ia seperti berbicara kepada langit, agar langit bisa menyampaikan lagu ini pada yang bersangkutan.

[page_break no="2" title="Uroko (2007)"]

Perumpamaan yang aneh lagi dari Hata Motohiro. Jika di sebelumnya ia membahas kolam, kali ini ia berbicara tentang sisik (uroko). Sisik ikan lebih tepatnya.

“Seberapa sakitnya aku; seperti ikan yang melepas seluruh sisik yang menyelubunginya; aku akan berenang ke tempatmu; berenang ke sisimu; kuharap yang kulakukan itu benar.”

Walaupun mengandung lirik yang cukup aneh-aneh-romantis itu, tapi sebenarnya lagunya ini begitu powerful, seperti perasaan yang meledak. Apalagi mendengar Hata yang melolong-lolong seperti pria kasmaran ketika ingin mengungkapkan isi hatinya di bawah air terjun yang berisik.

Dengan dentuman bass yang asik dan suara gelas Hata, lengkap sudah keberhasilan Uroko mengaduk-ngaduk perasaan. Bahkan tanpa lirik sekalipun, kita masih bisa mendengar jeritan hatinya. Salah satu lagu Hata yang terbaik.

[page_break no="1" title="Ai (2010)"]

Nomor pamungkas dari 10 lagu Hata Motohiro terbaik.

Judulnya hanya dua huruf saja. Tapi dampak yang ditimbulkan bisa berkepanjangan. Sama seperti judulnya yang berarti "Cinta," lagu ini memang bercerita tentang orang yang ingin mendefinisikan apa itu cinta. Ia bukan sekadar rintihan, tapi lebih mirip surat cinta.

“Aku tidak percaya dengan cinta karena aku tak bisa melihatnya; itulah yang kukatakan pada diriku selama ini; kukubur dalam-dalam; tapi sekarang kau datang ke dalam hiduku.”

Liriknya cukup sederhana, tak sepuitis perumpamaan sisik ikan. Tapi itulah yang membuat ia begitu mudah untuk diterima dan dicerna. Lagu ini begitu populer bagi publik Jepang. Apalagi nada-nadanya dibuat sangat romantis, bahkan ini lagunya yang paling romantis, dengan sedikit kesedihan dan kekhawatiran yang tersirat. Namun perasaan tersebut kemudian menjadi hangat ketika Hata mengungkapkan betapa bahagianya jatuh cinta.

“Aku menyentuh tangan dan hatimu; Hanya satu detik, yang terasa membentang seperti selamanya, seperti sihir.”

Bagaimana dengan kamu? Apa lagu Hata Motohiro terbaik versimu?

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU