No Cut Attached..

Mungkin bagi beberapa Dari kalian langsung excited ketika movie ini dikeluarkan di Indonesia. Ya, karena beberapa info yang mengatakan film Hollywood akan susah dimainkan di Indonesia. Tapi aku banyak kecewa dengan Indonesia karena film ini. Read more inside !

No Cut Attached..

No Cut Attached..

Jika kalian membuka halaman Koran, tepatnya yang memberikan informasi tentang penanyangan film di bioskop. Film yang tergolong paling baru adalah No Strings Attached jika dibandingkan dengan film-film lainnya. Tepatnya rilis pada 9 Februari di US dan baru beberapa minggu lalu beredar di bioskop Negara kita ini. Otomatis pun ini yang akan menggiringmu kembali ke bioskop setelah begitu lama, baik penonton muda, menengah, maupun tua sekalipun.

Nama dari Ashton Kutcher  dan Natalie Portman pun akan menarikmu untuk menontonnya. Tapi waktu kamu menontonnya “jreng” anda akan kaget akan beberapa adegan-adegan yang tidak senonoh untuk dilihat berbagai umur. Jika dulu masih agak banyak film Hollywood yang dipertontonkan di Indonesia, jika ada scene yang tidak cocok untuk dilihat maka akan langsung di cut. Karena di Negara kita ini juga tidak ada sistim rating umur dan Lembaga Sensor Film (LSF) yang bekerja sangat keras untuk mensensor film-filmnya. Sampai-sampai banyak penonton yang tidak puas selesai menonton film karena terlalu banyak adegan yang di cut dan itu mempengaruhi besar di sisi cerita.

Namun apa mungkin sejak film Hollywood jarang dimainkan di Indonesia maka LSF kurang memperhatikan film yang dimainkan? Dalam film ini banyak terjumpai berbagai dialog yang mengatakan “sex”, penunjukan adegan vulgar, close up suatu bagian tubuh, dan masih banyak lagi yang semuanya dipertontonkan di bioskop seluruh umur !!

No Cut Attached..

Jika LSF tidak beraksi mengangani ini maka bisa saja selang berjalannya waktu akan lebih banyak lagi film seperti ini beredar di Indonesia.

Preview singkat.:

Adam (Kutcher) dan Emma (Portman) bertemu dalam sebuah camp yang berisi remaja, di sana mereka melakukan ‘hubungan’, setelah itu beberapa tahun kemudian ketika mereka sudah dewasa. Mereka bertemu di sebuah party, bebicara , bertukar telepon. Kemudian suatu hari Adam stress berat dan mencari seorang ‘partner’, kemudian ingatlah dia dengan seorang Emma.

Awalnya Adam dan Emma memang tak ingin menjalin hubungan asmara. Pelan tapi pasti hubungan persahabatan ini mulai bergerak lebih jauh. Di titik ini pun Adam dan Emma masih tetap yakin kalau cinta bukanlah jalan keluar. Mereka berdua tak ingin ada rasa cemburu, saling mengikat, kewajiban dan lain sebagainya yang memang datang seiring dengan cinta itu sendiri. Keputusan paling singkat: hubungan yang dijalin murni karena seks dan bukannya cinta.

Awalnya semua berjalan lancar namun seiring waktu, sesuatu mulai berubah. Kalau sebelumnya hubungan mereka memang murni karena seks, lambat laun rasa cemburu dan ingin memiliki pun mulai tumbuh. Pada akhirnya mereka berdua pun sadar kalau tak mungkin bisa melakukan hubungan seks tanpa didasari rasa cinta, meskipun kadang cinta itu sendiri selalu membingungkan.

Well, sudah bisa dilihat dari preview singkat bahwa film ini mengandung unsur-unsur yang tidak dapat dikategorikan untuk semua umur kan ?

http://www.youtube.com/watch?v=Ubfcfs98MBw

ARTIKEL TERBARU