Neverdead review : When Losing Your Arm Isn’t Fun Anymore

Neverdead mengangkat tema baru yang "spesial", apakah formulanya itu berhasil?

Neverdead review : When Losing Your Arm Isn’t Fun Anymore

Neverdead adalah game buatan Rebellion Developments yang lebih dikenal dalam pengembangan movie to game seperti Harry Potter ataupun Alien vs Predator. Rebellion juga membuat Roque Warrior (2009) dan Sniper Elite yang keduanya kurang membuahkan hasil yang bagus. Kali ini Rebellion mengangkat tema yang baru dan cukup orisinil, yaitu hero yang tidak bisa mati melalui Neverdead. Apakah terobosan ini dapat mengangkat nama Rebellion kembali? Simak disini.

Neverdead review : When Losing Your Arm Isn’t Fun Anymore

Tokoh Utama yang akan kalian kendalikan adalah Bryce Boltzmann, ia adalah seorang ksatria yang dikutuk untuk tidak bisa mati oleh seorang monster. Bryce sudah hidup selama 500 tahun. Pekerjaanya adalah memburu monster untuk uang pada sebuah organisasi privat. Dalam pekerjaanya ini Bryce dipartnerkan dengan seorang female agent bernama Arcadia. Selain sebagai “pemeriah”, Arcadia juga akan membantu Bryce dalam combat. Storynya sendiri cukup simple dan terlupakan.

Untuk gameplay sendiri cukup basic, Bryce menggunakan dua buah pistol / smg dan sebuah pedang (Butterfly Sword) untuk bertempur. Sistem combat yang digunakan dalam Neverdead cukup simple, sangat simple maksud saya. Kamu hanya dapat menggunakan gun atau pedang saja, tanpa ada variasi yang jauh berbeda. Dalam shop dimana kamu bisa membeli abilities pun juga berasa kurang penting. Upgrade yang bisa kamu dapat dengan membayar exp kebanyakan hanya untuk movement atau combat saja.

Nah yang “spesial” dalam Neverdead adalah setiap bagian tubuhmu dapat dilepas dan terlepas semaumu. Tapi apakah hal ini membuat gameplay semakin menarik? NO. Justru hal “spesial” ini akan mengganggu sepanjang game. Bagaimana tidak? Ditabrak oleh monster kecil saja maka salah satu tangan / kaki akan terpental, dan ketika menerima hit dari monster berpedang maka semua bagianmu akan terpisah dan menyisakan kepala saja. Tak hanya itu tetapi kamu juga harus memungut satu-satu bagian tubuhmu dengan melakukan roll dengan sound effect yang juga mengganggu(untung terbantu dengan sistem regenerate).

Neverdead review : When Losing Your Arm Isn’t Fun Anymore

Ternyata Graphic dan Soundtrack dari Neverdead cukup dapat untuk menahan sisi buruk Story dan Gameplaynya. Graphic dari Neverdead memang tidak wah sekali, tetapi juga tidak jelek. Setting tempat yang dipakai juga cukup bagus. Dan setiap melakukan combat selalu ada music dari Megadeth yang mewarnai aksi Bryce.

Neverdead memang memiliki suatu hal yang baru, tetapi itu semua tidak dapat dibuat dengan baik oleh Rebellion. Memang masih ada hal baik dari Neverdead seperti soundtrack ataupun adegan yang akan membuatmu tertawa akan aksi Bryce. Tetapi dengan tanpa variasi dan dengan bugs yang cukup banyak, Neverdead isn’t more than a Boring game.

Score : 4/10

 

ARTIKEL TERBARU