BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

Bermula dari gosip BlackBerry PlayBook yang direncanakan bisa menjalankan aplikasi Android. Memang tidak sebaik Droid yang sebenarnya, dan tidak semudah beberapa klik saja. Namun inilah OS 2.0 untuk BlackBerry PlayBook, lengkap dengan dukungan Android... upgrade OS terbaik yang sanggup merubah cara pandang kita pada PlayBook, tablet yang nyaris menjadi blunder di tahun lalu.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

Bermula dari gosip selama September 2011 lalu, oleh RIM tablet pertama mereka, BlackBerry PlayBook direncanakan bakal bisa menjalankan aplikasi Android. Memang tidak sebaik yang bisa kamu dapatkan dari Droid yang sebenarnya, dan tidak semudah beberapa klik saja. Seperti yang kami ulas dalam artikel sebelumnya, versi Beta dari OS 2.0 BlackBerry Tablet OS mewujudkan harapan bagi tablet BlackBerry yang sempat dianggap blunder tersebut, makin kaya dengan ribuan aplikasi Droid. Hanya saja memang karena masih Beta, plus cara untuk bisa menikmati aplikasi Droid tergolong rumit, banyak yang malas mengeksplorasi Tablet OS Beta 2.0 tersebut. Dan 21 Februari 2012 lalu, sesuai janji RIM, versi final OS 2.0 resmi dirilis.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Jika koneksi lelet, rawan gagal proses update-nya...[/caption]

Memang bukan ROM Android khusus untuk PlayBook yang juga sempat berhembus kabarnya beberapa waktu lalu, namun OS 2.0 ini tampil begitu menawan, membuat PlayBook yang harganya sangat terjangkau saat ini, makin worth-to-buy untuk dimiliki -- harga baru yang storage-nya 32 GB saja sekitar Rp. 2.6 jutaan lho!! Lanjut ke bawah untuk impresi singkat OS 2.0 tersebut, yang bisa kamu download langsung via Software Updates OTA (over the air). Oh ya, saya sarankan kamu menggunakan reuter dengan hotspot pribadi saja, atau memastikan hotspot publik yang kamu gunakan memang benar-benar cepat dan stabil, karena file yang dibutuhkan untuk meng-update ukurannya lebih dari 400 MB!

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Tampilan panel aplikasimu... tetap rapi, dan banyak fungsi pengaturan baru di sana.[/caption]

Kemudian seperti yang sempat kami beritakan juga sebelumnya, RIM berusaha menutupi salah satu kekurangan PlayBook, minimnya aplikasi, dengan "merayu" developer aplikasi Android agar mereka mengkonversikan hasil karyanya untuk PlayBook -- dengan iming-iming PlayBook gratis. Namun itu bukan berarti kamu bisa semudah memasukkan .apk (paket installet aplikasi Android) ke dalam PlayBook dan menjalankan aplikasinya. Banyak yang bertanya, apakah OS 2.0 ini memberi kemungkinan tersebut. Memang benar, dengan syarat dan ketentuan berlaku -- meski setidaknya tidak perlu yang rumit seperti melakukan ROOT-ing PlayBook seperti pada OS versi Beta 2.0. BlackBerry Playbook OS 2.0 tidak memberi opsi bagimu meng-install langsung file-file .apk, namun mengijinkan developer mem-port dengan mudah aplikasi tersebut ke format .BAR, yang kemudian bisa dijalankan di PlayBook melalui aplikasi Android App Player. Kemudian satu lagi, kamu juga tidak bisa men-download aplikasi dari sembarang sumber, karena aplikasi yang hendak dikonversikan terlebih dulu harus sudah di-aprove RIM dan di-upload ke BlackBerry AppWorld.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Di atas menunjukkan perbandingan tampilan multitasking antara OS 2.0 (kiri) dan OS 1.0. Pada OS 2.0, aplikasi terbuka yang di-minimize terlihat lebih besar (termasuk tombol X-nya juga besar), dan ada nama di bawah setiap ikon. Kamu bisa lebih jelas melihat apa yang saat itu tampil pada aplikasi yang ter-minimize, sebelum masuk kembali ke dalamnya...[/caption]

Secara singkat, software baru versi OS 2.7.2.0 untuk PlayBook ini memberi pembaruan pada point-point berikut ini:

  • Bisa langsung mengirim dan menerima email, tanpa harus terkoneksi ke BlackBerry smartphone. Wajar kan, dulu banyak yang malas beli PlayBook, karena mau melakukan fungsi sesederhana seperti email, harus terkoneksi ke BlackBerry smartphone.
  • Selaim email, juga dilengkapi aplikasi standar untuk Calendar dan Contact. Gampang, tinggal sinkronisasi datanya dari account pribadimu yang "tersimpan di awan."
  • Layout menunya baru nih, dengan beberapa penempatan shortcut yang lebih fungsional, mudah mengatur aplikasi dalam folder.
  • Aplikasi Video Chat didesain ulang, dengan tambahan fitur filer otomatis untuk partner chat pilihan.
  • Browser-nya juga di-update, dengan score HTML5-nya mencapai 350-an. Sebagai perbandingan ya, hanya perbandingan lho, iPad 2 score HTML5-nya dari browser Safari hanya di kisaran 210-an. Kemudian Galaxy S II saya dengan browser standar Android, hanya mendapat score 180-an (nilainya berbeda-beda tiap gadget, dengan test melalui http://html5test.com/). Saya juga menyukai adanya opsi Reading Mode ketika selancar di suatu web, karena menjauhkan border dan ikon-ikon tidak penting untuk kepuasan membaca content web.
  • AppWorld juga terlihat sedikit beda, dengan perbaikan di banyaknya aplikasi, yang kemungkinan besar hasil port dari versi Android.
  • Sudah built in DocsToGo yang premium, dan di dalamnya termasuk WordToGo, SheetToGo, serta SlideToGo. Worth US $14 lah!
  • Integrasi social network dengan website seperti Facebook, twitter, dan LinkedIn.
  • Ada aplikasi File Manager serta PrintToGO. Keduanya membantu interkoneksi dengan desktop. Untuk yang PrintToGO, artinya bukan kita bisa mem-print file dari PlayBook ke printer, melainkan memasukkan file dari desktop ke PlayBook.
  • Ada aplikasi Video Store, yang sayangnya hanya untuk mereka yang tinggal di wilayah US.
  • BlackBerry Bridge yang menjembatani PlayBook dengan smartphone, kini memberi opsi smartphone BlackBerry (tipe tertentu, tidak semuanya) bertindak sebagai remote mouse dan keyboard.
  • Playbook OS 2.0 ini juga mendapat banyak game gratis, diantaranya dari Gameloft seperti Modern Combat 2: Black Pegasus dan Asphalt 6: Adrenaline.
  • Dan untuk pembaruan yang lebih detail, klik halaman berikutnya ya...

Home Screen

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Tampilan Home Screen yang baru...[/caption]

Bandingkan dengan tampilan Home Screen yang lama...[/caption]

Mulai dari depan, kamu merasakan perubahan melalui antar mukanya. Ada enam ikon yang duduk berjajar di sisi bawah (icon dock), menjadi shortcut mengakses aplikasi bersangkutan. Sedangkan sisa ikon aplikasi lain dikelompokkan ke dalam panel-panel. Setiap panel bisa digeser secara vertikal, termasuk juga ketika berganti dari satu panel ke panel lain, kamu tinggal sapukan jari secara vertikal, karena memang ada beberapa panel. OS PlayBook sebelumnya membagi aplikasimu berdasarkan tab -- seperti tampilan BlackBerry OS 6, yang menurut saya sangat merepotkan. OS lama itu menyediakan tab dengan label All - Favorites - Media - Games dan BlackBerry Bridge -- jika kamu aktifkan. Tab tersebut tidak bisa di-edit (duh).

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Home Screen Dock yang lebih fungsional, dan kamu bebas mengeditnya...[/caption]

Sedangkan untuk OS 2.0 ini, pengalaman antar mukanya menjadi seperti iOS -- dan Android, jika kamu meng-install launcher pihak ketiga seperti Go Launcher. Dengan shortcut aplikasi pilihan ter-dock, dan aplikasi lain tinggal menyapukan jari pada layar untuk mengaksesnya, mempermudahmu dalam navigasi antar muka. Kamu juga bisa menggerakkan ikon aplikasi yang diinginkan, memindahkannya ke tampilan panel lain dengan mudah.  Di OS 2.0 ini tab Multitasking yang muncul ketika kamu ingin melihat aplikasi yang sedang berjalan, juga terlihat lebih besa dan diberi keterangan namanya di bagian bawah setiap tab.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Gak perlu repot masuk ke dalam sistem, kamu bisa hapus aplikasi dari panel aplikasi.[/caption]

Kemudian juga sama seperti iOS, kamu bisa megelompokkan ikon ke dalam folder, seperti pada iOS -- ya ya, karena kemudahan pengelompokan ini pertama kali diterapkan di iOS, meski kini banyak launcher Android juga bisa. Kemudian yang saya sukai, kamu bisa dengan mudah meng-uninstall aplikasi dengan masuk mode  icon edit, kemudian menekan simbol "tempat sampah" di pojok kiri-atas ikon setiap aplikasi.

Masih ada beberapa perubahan di sisi antar muka home screen dibandingkan OS 1.0 pada OS 2.0 ini, berikut ini lebih detailnya.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

Pada status bar, mengikuti dimasukkannya aplikasi Message, Contact dan Calendar native untuk PlayBook, kamu bisa menemui notifikasi untuk ketika aplikasi tersebut di sana. Sebelumnya hanya notification untuk BlackBerry Bridge dan BlackBerry App World saja yang ditunjukkan di sana.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

Menyentuh ikon baterai pada status bar, memunculkan menu popup untuk status baterai, slider pengaturan kecerahan layar, dan juga ikon untuk Restart, Stand By, Turn Off dan jika kamu aktifkan password, di sana juga bakal ada tombol Lock. Menu popup ini dibuat lebih besar.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0

Kamu bisa membuat folder untuk mengorganisir ikon aplikasi di home screen. Folder bisa dibuat dengan cara men-drag and drop satu ikon aplikasi ke arah ikon aplikasi lainnya, dan kemudian men-set nama foldernya. Pada ikon folder tersebut, juga terlihat ikon mungil aplikasi apa saja yang ada di dalamnya. Kemudian keyboard pada OS 2.0 ini juga sedikit berbah, dan menawarkan opsi predictive text. Juga ditambahkan baris berisi angka, yang muncul di atas keyboard ketika kamu memasukkan teks di kolom tertentu, misalnya kolom password, untuk mempermudahmu memasukkan kombinasi password yang juga berupa angka. Oh ya, kamu juga mendapatkan opsi auto-correction, yang otomatis mengoreksi kata yang kamu ketikkan.

Native PIM (Personal Information Management) Apps

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Mengeset account di PlayBook OS 2.0 tidak membutuhkan paket BIS...[/caption]

Dan fitur terbaik OS 2.0 adalah (akhirnya) diberikan aplikasi khusus organizer PIM (personal information magament). Organizer PIM seharusnya menjadi standar sebuah tablet atau smartphone, namun kamu patut heran karena OS PlayBook yang lama tidak memberikannya padamu. Kini kamu bisa mengakses Message, Contact dan Calendar langsung dalam BlackBerry PlayBook OS 2.0.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Tampilan Message, dimana account-mu terlihat di kolom sebelah kiri bersama tombol compose dan search. Di tengah adalah inbox, dan di kanan menjadi panel dimana pesan ditampilkan. Tombol action seperti reply, forward dan mark as read, berjajar di kanan dan bisa dijangkau mudah oleh jarimu. Setting lain untuk aplikasi Message bisa kamu temukan dengan menyapukan jari dari ujung atas, memunculkan compose option, select feature, sort dan email option lainnya.[/caption]

Karena itulah RIM memberikan panel khusus di menu Setting untuk me-manage Account-mu. Di sana kamu bisa mengeset online mail, calendar dan contact, kemudian mensinkronisasikan dengan aplikasi baru Message, Calendar dan Contact. Selain itu kamu juga bisa langsung mengeset account Facebook, Twitter dan LinkedIn di sana. Semua pesan dari account sosial tersebut bakal masuk ke dalam aplikasi Message (sehingga Message juga layak disebut sebagai "social hub" seperti pada tipikal Droid Samsung), dan menunjukkan aktifitas komunikasi pesan Facebook dan  Twitter. Sedangkan aplikasi Contact OS 2.0 juga menerima sinkronisasi contact dari Facebook, mempermudahmu mengeset foto profil, atau untuk mengetahui updata status teman-teman Facebook lebih cepat.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Aplikasi Contact ini sesuai namanya, memasukkan daftar contact-mu ke PlayBook -- baik Contact Gmail atau Facebook. Jika kamu menggunakan account berbasis cloud storage seperti GMail dan melakukan sinkronisasi, prosesnya hanya beberapa klik saja. Beda jika sinkronisasi dengan Outlook yang agak susah. Anehnya, tidak ada opsi sinkronisasi langsung dengan smartphone BlackBerry ya!? Tipikal aplikasi Contact modern, di sana tidak hanya data nomer, alamat email dll, namun juga ada update status serta jadwal yang kamu buat dengan contact bersangkutan. [/caption]

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Dan jika kamu menyimpan data contact khusus untuk melakukan video chat (seperti Facetime-nya iOS, di sini juga sesama PlayBook), contact tersebut masuk dalam filter khusus. Entah apa banyak yang menggunakan, karena saya tanya ke beberapa pengguna iPhone 4, mereka sendiri tidak pernah melakukan Facetime.[/caption]

Dengan sinkronisasi mudah semua data account di awan (bisa data contact, calendar dll di Gmail atau Yahoo!). Seperti tipikal OS mobile lainnya, kamu juga bisa mengeset beberapa account untuk mensinkronisasikan data bersamaan dengan tiga aplikasi PIM tersebut. Sayangnya jika kamu mensinkronisasikan beberapa account bersamaan, antar muka untuk memilih setiap account dibuat berbeda-beda antara di Message dan Calendar, jadi agak membingungkan.

BlackBerry PlayBook Makin Worth-to-Buy, Menjadi Tablet Seutuhnya Dengan OS 2.0 Calendar pun juga bisa mensinkronisasi Calendar di Facebook.Kamu bisa melihatnya dalam berbagai tampilan, seperti daily atau agenda (atau dual-view) dan dengan mudah mengamati appointment jika kamu sudah menegset identitas warna khusus.[/caption]

Oh ya, ini yang saya sukai, kamu tidak membutuhkan account BIS untuk bisa men-setup account di PlayBook OS 2.0 ini untuk sekadar menerima email dan sinkronisasi data. Jadi jangan lagi menyakanannya dengan BlackBerry smartphone. Sayangnya entah kenapa RIM masih saja menggunakan tampilan lansekap untuk si OS 2.0 ini sebagai tampilan utama. Seandainya bisa dioperasikan secara portrait juga, pasti lebih nyaman.

Selain dari sisi Home Screen dan interface, serta penambahan terbesar di aplikasi PIM, masih ada banyak fitur baru lain, atau yang menjadi upgrade dari apa yang sudah ada sebelumnya... termasuk Android App Player. Namun untuk itu, akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU