The Legend of Korra Review!

70 tahun setelah berakhirnya perang Yan hadirlah seorang avatar baru setelah Aang, yaitu Korra. Seorang gadis berasal dari Southern Water Tribe sifatnya yang berani dan pemberontak. Ikuti perjalanannya dalam mempelajari elemen angin di Republic City.

The Legend of Korra Review!

The Legend of Korra Review!

Setelah Avatar: The Last Airbander, kini hadir sekuel keduanya yaitu The Legend of Korra yang mulai dirilis oleh Nickelodeon tanggal 14 April 2012. Untuk sekuel ini hanya berjalan 2 season, tiap seasonnya hanya 13 episode dan saat ini baru berjalan 3 episode. Cukup singkat bukan untuk film Nickelodeon?

The Legend of Korra mengambil setting 70 tahun setelah peristiwa Avatar: The Last Airbender. Sekuel ini bercerita tentang seorang avatar baru setelah Aang bernama Korra, seorang gadis berasal dari Southern Water Tribe yang berani, pemberontak dan keras kepala.

Korra sendiri telah menguasai tiga dari empat elemen (Api, Air dan Tanah) sejak kecil. Untuk menguasai elemen angin ia akan dilatih oleh Tenzin, anak bungsu dari Aang dan Katara. Tenzin sendiri sudah menikah dengan Pema dan mempunyai 3 anak pengendali angin, Jinora, Ikki, dan Meelo. Hanya saja Tenzin menunda melatih Korra karena di Republic City sedang banyak masalah.

[/caption]

Akhirnya Korra pergi secara diam-diam ke Republic City untuk bertemu Tenzin demi menguasai elemen udara. Korra selalu ditemani dengan polar bear dog kesayangannya, Naga. Republic City adalah kota metropolis dimana semua empat pengendali elemen yang berbeda hidup bersama-sama dengan pencetus kota tersebut, Aang dan Zuko. Sayangnya kota ini tidak sedamai ketika Aang masih hidup, banyak pengguna elemen yang memanfaatkan keahliannya untuk memeras masyarakat di sana. Bahkan telah hadir sebuah gerakan Revolusi bernama Equalist dipimpin oleh Amon, yang memiliki tujuan menghilangkan pengendali elemen. Setiba di Republic City Korra membuat masalah dan harus berurusan dengan Lin Baifong (anak dari Toph Baifong), Kepala Kepolisian Republic City karena merusak pertokoan ketika berkelahi dengan penjahat.

Di bawah asuhan Tenzin, Korra pun mulai melatih kemampuannya untuk menguasai elemen Udara, meskipun sepertinya dia tidak menyukai elemen angin. Republic City adalah surganya Pro-Bending, olahraga spectator yang hanya menggunakan 3 elemen (api, air dan tanah). Korra akhirnya berteman dengan kakak beradik, Mako (pengendali elemen api) dan Bolin (pengendali elemen tanah). Tapi perjalanannya tidaklah mudah, karena disaat yang sama ia harus menghadapi ancaman bahaya yang besar akan berurusan dengan Equalist. Terbukti dengan diculiknya Bolin oleh Equalist dengan tujuan untuk menunjukkan kepada pengikutnya bahwa Amon dapat menghilangkan pengendalian elemen.

Cerita ini jauh berbeda dengan Avatar : The Last Airbander tapi konflik yang dihadirkan pada cerita kali ini juga tidak kalah serunya dengan sekuel sebelumnya. Masih relevankah pengendalian elemen di zaman modern?

The Legend of Korra Review![/caption]

Dari awal episode sudah banyak twist yang bertebaran di cerita ini, seperti pertanyaan Jinora ke Katara tentang Ibu Zukko. Lalu bagaimana kisah kakak Tenzin, Kya dan Bumi? Apakah mereka juga pengendali elemen dan dimanakah mereka sekarang? Siapakah Amon, kenapa dia mendirikan Equalist. Bagaimana bisa dia menghilangkan pengendalian elemen, bukankah yang bisa melakukan itu hanyalah Avatar?

Sepanjang 3 episode yang telah ditayangkan, belum banyak yang bisa menjawab pertanyaan tersebut, hanya saja sudah banyak informasi tentang saudara Tenzin. Kya adalah anak pertama yang namanya diambil dari nama ibu Sokka dan Katara dan dia adalah pengendali elemen air. Lalu Bumi, diambil dari nama teman dekat Aang. Berbeda dengan Kya dan Tenzin, Bumi bukanlah pengendali elemen. Banyak yang berpendapat bahwa Amon adalah Bumi. Tapi ini belum terbukti benar atau tidak.

Cukup membuat penasaran bukan? Semoga saja di sekuel ini juga bercerita tentang Aang dan kawan-kawan setelah Perang Yan berakhir.

The Legend of Korra Review!

ARTIKEL TERBARU