INAICTA: 8 Finalis Dari Kategori Game Perguruan Tinggi!

Tidak hanya diisi oleh karya-karya dari studio game yang memang sudah berpengalaman saja, ternyata di INAICTA 2013 ada kategori game hasil karya mahasiswa loh! Simak karya-karya para finalis yang akan masuk ke putaran final di artikel berikut ini!

INAICTA: 8 Finalis Dari Kategori Game Perguruan Tinggi!

Jika kemarin saya menulis karya-karya yang lolos seleksi tahap pertama dari penjurian INAICTA di kategori Game, sekarang saya akan memberikan kalian semua profil karya-karya game yang tidak kalah kerennya dari kategori Game Perguruan Tinggi. Loh, bedanya sama yang kemarin apa? Jika rata-rata game yang dimiliki oleh para nominator kemarin berasal dari studio game, yang akan saya tulis sekarang adalah game-game yang berasal dari tangan para mahasiswa! Wow, keren bukan?!

1. Yamato Hotel

Yamato Hotel adalah gedung kecil yang terletak di pusat kota Surabaya, namanyapun populer dimasa itu, hingga kinipun nama ini sering terdengar di pelajaran sejarah Indonesia. Yamato hotel juga bisa di sebut sebagai icon kemerdekaan Indonesia saat penjajahan di tahun 1945, karna pada saat itu terjadilah peperangan yang sengit hingga terjadilah perobekan bendera Belanda di atas gedung Hotel Yamato. Game ini bergenre FPS dan kalian harus menaikkan bendera Indonesia ke atas Hotel Yamato!

2. Game Agustusan

Game Agustusan adalah Social Game yang terdiri dari game-game tradisional Indonesia yang biasa dimainkan saat perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Game Agustusan dimainkan oleh dua player yang harus saling adu ketangkasan, adu kecepatan, bertahan sekaligus menyerang di setiap cabang perlombaan untuk dapat mengumpulkan medali sebanyak mungkin dan meraih kemenangan. Setelah mendapatkan kemenangan, player juga dapat men-share hasil perlombaan tersebut melalui Social Media.

3. Inganta Landek

Inganta Landek ini adalah rhythm game tari Karo yang dirancang di platform Android pada media touch screen. Game ini bertujuan mengangkat nilai budaya Karo, khususnya tari tradisional Karo yaitu tari Lima Serangkai di tengah merosotnya minat masyarakat muda Karo terhadap budayanya sendiri. Kalau semua tari tradisional dibuatkan gamenya pasti keren banget ya!

4. Adu Gasing

Adu Gasing adalah sebuah mobile games berbasis android yang terinspirasi dari sebuah permainan tradisional Indonesia (Gasing Tradisional) yang sekarang sudah mulai terlupakan. Dibuat oleh Classeven Studio, permainan ini memperkenalkan berbagai jenis gasing yang pernah ada di indonesia serta memberikan informasi singkat tentang sejarah, proses pembuatan dan cara memainkan gasing gasing nusantara, yang dikemas dengan lebih menarik dan modern tanpa mengurangi nilai edukasi dan pengenalan budaya yang ingin disampaikan.

5. Letter Adventure : Linguistic Education Game For Children Based On Kinect Sensor

Letter Adventure merupakan game edukasi yang dapat membantu anak dalam belajar membaca dan menulis angka maupun huruf alfabet dengan menggunakan Kinect sensor. Permainan dikendalikan menggunakan gerakan tubuh pemain yang dideteksi oleh Kinect sensor. Dengan demikian diharapkan belajar membaca dan menulis akan lebih menarik untuk anak-anak. Dalam game ini juga terdapat fitur speech recognition untuk mengendalikan permainan melalui perintah suara. Tiap level dalam game berisi mini game yang akan menuntun pemain untuk belajar mengenali angka dan huruf dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Disediakan juga fitur Handwriting Style Engine sehingga pemain dapat menambah gaya tulisan tangannya sendiri sehingga bisa dikenali dalam game.

6. Rancangan Puzzle Hijaiyah Elektronik Interaktif

Puzzle hijaiyah adalah games edukasi kombinasi dari piranti lunak dan perangkat keras untuk mengajarkan anak-anak untuk menyusun gambar besar berupa huruf-huruf dalam Al-Quran(hijaiyah) yang dipotong-potong menjadi kepingan kecil kemudian kepingan tersebut diacak untuk disusun kembali menjadi gambar yang utuh. Pada saat penyusunan puzzle memiliki indikator berupa suara ketika penyusunan puzzle benar dan salah, ketika puzzle selesai disusun maka huruf hijaiyah pada puzzle akan terdengar melalui speaker sehingga pengguna khususnya anak-anak dapat mengetahui huruf-huruf hijaiyah.

7. EduGame Glove Pembelajaran Abjad Jari Bahasa Isyarat Indonesia

EduGame Glove merupakan gabungan antara perangkat keras Sarung Tangan Sensor dan perangkat lunak Game pada komputer yang dibuat untuk dapat membantu proses pembelajaran Abjad Jari Bahasa Isyarat Indonesia. Selain untuk pembelajaran, EduGame Glove juga dapat digunakan tanpa komputer, yaitu dalam mode penerjemah. Isyarat yang dilakukan pengguna akan ditampilkan pada LCD Display untuk dapat dibaca oleh lawan komunikasi atau orang lain.

8. Spyder's Web

Spyder's Web merupakan sebuah game dengan metode interaksi berupa sensor Microsoft Kinect sebagai metode input dan haptic suit (kostum getaran) sebagai metode feedback. Tujuan dari game ini adalah menghindari laser-laser mematikan yang mendekati karakter pemain, seorang calon agen rahasia. Avatar (model dalam game) pemain akan mengikuti gerakan pemain sepenuhnya, sementara apabila pemain terkena laser haptic suit akan bergetar sesuai dengan posisi kontak dengan laser pada game.

Keren-keren kan Citizen? Dengan banyaknya mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang sudah mampu membuat game dengan kualitas yang mantap seperti ini, masa depan industri game Indonesia terlihat cerah ya! Ayo dukung terus bibit-bibit muda di industri game tanah air!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU