Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!

Dengan dukungan Square Enix Collective, siap menggebrak mobile dan PC!

Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!

Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!

Bagi yang mengikuti perkembangan berita mengenai developer indie, mungkin sudah mengenal dengan sebuah platform dari Square Enix yang disebut dengan Square Enix Collective. Pertama kali dikonfirmasikan hampir satu tahun lalu (baca: Square Enix Collective, Program Baru untuk Developer Indie), Square Enix membuat Collective ini dengan tujuan untuk membantu developer indie dalam menyampaikan ide game yang mereka miliki, sekaligus membantu mereka untuk melalui proses crowdfunding, baik melalui IndieGogo yang menjadi partner resmi mereka, maupun di situs crowdfunding terbesar, Kickstarter.

Dari nama-nama developer dan game yang mencoba peruntungan mereka di platform ini, baru-baru ini muncul satu nama developer baru, Ferryman dengan game mereka yang berjudul Belial: Art of the Devil. Yang menarik, Ferryman adalah sebuah studio "virtual" yang terdiri dari beberapa developer game dari berbagai negara di Asia Tenggara. Salah satunya adalah dari Indonesia, Mojiken Studio yang diwakili oleh CEO-nya, Eka Pramudita Muharram. Ferryman sendiri adalah studio virtual yang awalnya dibuat oleh salah satu developer berpengalaman di Filipina Bari Silvestre, yang sebelumnya sudah menelurkan beberapa game seperti Pretentious Game dan Rubpix.

Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!

"Belial: Art of the Devil itu project kolaborasi dengan developer Filipina, Bari Silvestre. Kita kenalan kemarin pas Casual Connect Asia 2014. Nah, terus si Bari ini ada rencana mau bikin game semacam Castlevania gitu dan nyari kolaborator. Akhirnya kekumpullah banyak orang, salah satunya Saya," ungkap Eka saat dihubungi Duniaku.net. Eka juga menjelaskan, bahwa dalam proyek kolaborasi ini dirinya mendapatkan tugas untuk menggarap art in-game dan bekerja sama dengan artist dari berbagai negara lain yang bergabung dalam Ferryman ini. "Jadi ada yang concept artist, ada yang design environment, dan sebagainya. Saya kebetulan yang pegang in-game asset-nya," lanjut Eka.

Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania! Contoh in-game asset yang dibuat oleh Eka[/caption]

Sekarang kita tengok dulu mengenai game-nya. Dikutip dari halaman resmi Collective-nya, Belial: Art of the Devil adalah sebuah game action platformer 2D yang terinspirasi dari Castlevania: Symphony of the Night. Game ini mengisahkan sosok separuh setan dan separuh manusia bernama Belial yang ditinggalkan orang tuanya di neraka. Karena tahta kerajaannya diambil alih, dia meninggalkan neraka dan tinggal di bumi selama ribuan tahun. Karena suatu hal, Belial pun harus kembali ke neraka dan mengambil kembali perlengkapannya untuk menyelesaikan misi. Sayangnya, karena sudah ditinggalkan terlalu lama, perlengkapannya pun sudah tersebar di seluruh penjuru neraka, dan petualangan Belial untuk mengumpulkannya pun akhirnya dimulai.

Eka membenarkan bahwa game ini memang dibuat Ferryman untuk menunjukkan penghormatan mereka terhadap Castlevania. "Ya, secara garis besar game ini semacam tribute untuk Castlevania," ungkap Eka. Selain menawarkan gameplay action side scrolling ala Castlevania, game ini juga menawarkan sistem Skill Tree ala Unholy Trinity dan juga weapon forging untuk menempa senjata dengan menggunakan item yang kamu temukan selama perjalanan.

Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!

Dengan memasuki platform Collective ini, Belial: Art of the Devil memiliki waktu 28 hari untuk mengumpulkan voting dari para komunitas Square Enix. Eka menjelaskan, nantinya setelah melalui proses voting ini baru mereka akan mendapatkan tawaran dari Square Enix untuk melanjutkan kampanye game ini bersama mereka atau tidak. "Setelah selesai voting di Collective kita ditanyai kok, mau lanjut kerjasama sama Square Enix ato enggak. Kalo misal lanjut, ya ngikutin mentoring dari Square Enix," ungkap Eka. "Jadi, nanti Square Enix bakal nurunin staffnya untuk membantu kita kasih tips-tips gitu biar sukses di Kickstarter, dan juga promosikan kampanyenya," jelas Eka mengenai mentoring dari Square Enix yang dimaksud.

Sampai artikel ini ditulis, Belial: Art of the Devil sudah memasuki hari ketiga dalam kampanye Collective-nya dan ditargetkan rilis kuartal keempat tahun 2015 mendatang. Yuk dukung proyek ini agar bisa terwujud dan dirilis di iOS, Android dan PC dengan memberikan voting "Yes" di halaman Collective-nya!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU