Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Tahun yang luar biasa bagi developer game Indonesia!

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Tahun 2014 sebentar lagi akan segera berakhir. Di tahun 2014, ada banyak event, prestasi maupun karya yang dihasilkan oleh para developer game Indonesia. Dibandingkan tahun 2013 sebelumnya, bisa dibilang aktivitas developer game Indonesia lebih "meriah" selama 2014 kemarin. Nah, dalam artikel kaleidoskop ini, kami ingin mengajakmu untuk kembali menengok aktivitas apa saja yang dilakukan oleh para developer game Indonesia selama setahun ke belakang, yang terbagi berdasarkan bulan. Selamat mengikuti!


[page_break no="" title="Januari"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Berawal dari "kompor" yang dinyalakan oleh developer game Jogjakarta, akhirnya untuk pertama kalinya Indonesia ikut berpartisipasi dalam Global Game Jam 2014 (baca: Global Game Jam 2014 Indonesia Telah Dimulai!). Event Game Jam bersama-sama seluruh dunia ini dilaksanakan di tujuh kota Indonesia, antara lain Jakarta, Depok, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Bali. Game Jam ini pun sukses menghasilkan puluhan prototype game, bahkan ada beberapa diantaranya yang dilanjutkan menjadi sebuah game jadi.

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Kabar selanjutnya di bulan Januari ini adalah kesuksesan Infectonator: Survivors buatan Toge Productions dalam menembus Steam Greenlight mengikuti DreadOut yang sudah berhasil sebelumnya. Bahkan, tidak butuh waktu lama bagi Infectonator Survivors untuk untuk menembus ketatnya persaingan di Steam Greenlight, karena kurang dari seminggu setelah didaftarkan, game tersebut resmi di-Greenlit oleh Steam (baca: Kurang dari Seminggu, Infectonator Survivors Berhasil Menembus Steam Greenlight!). Kabar gembira untuk Toge Productions juga datang dari Infectonator: Hot Chase yang akhirnya dinobatkan menjadi game mobile terbaik tahun 2013 oleh Armor Games. (baca: Infectonator: Hot Chase Sabet Gelar Game Mobile Terbaik 2013 Versi Armor Games!)

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Nama DreadOut sendiri semakin populer baik di dalam negeri maupun di dunia internasional. Bahkan beberapa fans mereka di Thailand pun membuat film live action yang mengisahkan game tersebut (baca: Sekelompok Fans Thailand Siap Mengadaptasi DreadOut ke Film Live Action). Developer Indonesia yang lain juga memanfaatkan awal tahun untuk merilis karya, seperti Agate Jogja yang merilis Geograpiea yang membantu anak mempelajari Indonesia dan juga Educa Studio yang merilis berbagai seri CERI (atau yang sekarang disebut dengan RIRI)


[page_break no="" title="Februari"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Memang aktivitas developer game Indonesia tidak seramai bulan Januari. Namun di bulan ini ada event menarik digelar seperti Prototype Day 12 di Bandung yang menjadi ajang pamer berbagai game baru (baca: Liputan Prototype Day 12: Ajang Pamer Game Baru). Kabar menarik lain datang dari beberapa developer game asal Jogjakarta, yang akhirnya membentuk aliansi GITS Alliance (baca: Beberapa Developer Game Jogjakarta Beraliansi Membentuk GITS Alliance). GITS Alliance adalah aliansi empat developer game Jogjakarta meliputi Amagine Interactive, Copelabs Studio, Classeven Studio, dan Wi Studio di bawah payung PT. GIT Solution yang bekerja sama untuk membuat game dan memasarkannya bersama-sama.

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Kolaborasi bukan hanya dilakukan empat developer game Jogjakarta itu saja. Dua developer Jawa Tengah lainnya, Enthrean Guardian dan Hinocyber juga berkolaborasi untuk menyiapkan game action Renegade Death. Selain itu kabar gembira lain di bulan Februari didapat dari Google, yang akhirnya memberikan dukungan developer Indonesia di Google Play Store untuk menjual aplikasi atau game buatan mereka (termasuk in App Purchase) di store tersebut (baca: Google Play Store Akhirnya Berikan Dukungan untuk Rupiah dan Developer Indonesia).


[page_break no="" title="Maret"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Setelah sempat "sepi" di bulan Februari, akhirnya di bulan Maret ini aktivitas developer game Indonesia kembali menggeliat lagi. Banyak produk-produk menarik yang dihasilkan, mulai dari HB Sense yang merilis Lazy Basket, Monzee Digital yang merilis Dice Roller, Tempa Labs yang ikut mensosialisasikan Pemilu lewat game Coblos!, kolaborasi tiga studio asal Bandung dan Jakarta dengan Kucing Sumput, Kuis Galau dari Agate Jogja, Big Bang Kaboom dari Altermyth, dan masih banyak lagi yang bisa kamu baca dalam rangkuman kami (baca: Game Developer Indonesia Minggu Ini Bagian 1, Bagian 2, dan Bagian 3).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Dari jalur crowdfunding, satu game Indonesia berhasil "memecah telur" dan menjadi game Indonesia pertama yang sukses di Kickstarter. Adalah Ekuator Games, yang akhirnya berhasil dalam percobaan keduanya di Kickstarter dengan mengkampanyekan Celestian Tales: Old North (baca: Ekuator Games, Kisah Dibalik Kesuksesan Menembus Target di Kickstarter). Bahkan, kesuksesan tersebut akhirnya juga membawa Celestian Tales: Old North untuk menembus Steam Greenlight (baca: Sukses di Kickstarter, Ekuator Games Bawa Celestian Tales: Old North Berkampanye di Steam Greenlight).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Kabar gembira lain datang dari dua developer Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam Mobile World Congress 2014 yang diadakan di Barcelona, Spanyol. Own Games dengan Eyes on Dragon menjadi salah satu partisipan dalam showcase (baca: Oleh-oleh Perjalanan Own Games dari MWC 2014 Barcelona, Spanyol), sedangkan satu game lainnya, Sage Fusion dari Kidalang berhasil menyabet juara pertama dalam kompetisi Tizen App Challenge. (baca: Sage Fusion 2, Game Asal Bandung Sabet Rp 3 Miliar di Spanyol). Touchten Games pun turut memberikan kabar gembira dengan keberhasilan mendapatkan investasi dari studio anime legendaris, TMS Entertainment. (baca: TouchTen Dapatkan Pendanaan dari Studio Anime Legendaris, Siap Luncurkan Platform Game Baru!)

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Di sisi lain, di bulan ini developer Indonesia juga dikejutkan dengan menghilangnya aplikasi Melodi dari iTunes (baca: Melodi Artoncode Menghilang dari iTunes. Ada Apa?). Banyak spekulasi yang beredar, namun Artoncode Indonesia sang developer pun angkat bicara untuk memberikan klarifikasi (baca: Artoncode Indonesia Jelaskan Alasan Dibalik Menghilangnya Melodi dari App Store) dan kembali merilis game ini dengan nama Harmoni beberapa bulan setelahnya.


[page_break no="" title="April"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Menyusul Celestian Tales: Old North, satu lagi game Indonesia ikut berkampanye di Kickstarter. Namun sayang, kali ini Vimala: Defense Warlords yang dikampanyekan oleh MassHive Media belum berhasil mencapai target karena developer memutuskan untuk membatalkan kampanye setelah berjalan beberapa hari (baca: Vimala: Defense Warlords, Satu Lagi RPG dari Indonesia yang Berjuang di Kickstarter). Di sisi lain, DreadOut yang sebelumnya juga sukses dari crowdfunding sudah menyiapkan jadwal rilis untuk Act atau bagian pertamanya (baca: DreadOut Dapatkan Teaser Trailer Baru Plus Konfirmasi Jadwal Rilis!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Selanjutnya, kabar menarik datang dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia (Kemkominfo) yang tengah menyiapkan sistem rating game baru untuk khusus Indonesia. Tujuannya untuk membuat standar rating game yang akan masuk ke Indonesia, yang sesuai dengan kultur, budaya dan identitas bangsa. Diskusi pun diadakan di berbagai kota dengan mengundang beberapa pelaku industri game di kota tersebut, salah satunya di Surabaya (baca: Liputan: Diskusi Membahas Sistem Rating Game di Indonesia Bersama Kemenkominfo).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Setelah sukses menembus Steam Greenlight, akhirnya Infectonator Survivors pun meluncur dalam format Early Access di Steam (baca: Review Early Access Infectonator: Survivors, Versi Awal dengan Pondasi Gameplay yang Kuat). Bukan hanya itu, Touchten yang sebelumnya mendapatkan pendanaan dari studio anime legendaris akhirnya memperkenalkan platform baru mereka, Online 2 Offline bersamaan dengan perilisan Teka Teki Saku untuk mobile (baca: Teka Teki Saku, TTS Berhadiah Langsung dari TouchTen Games!). Selain dua game di atas, masih banyak beberapa game lain yang dirilis selama bulan April, mulai dari Naradja: Garuda Nest Rescue yang dirilis oleh Dolanan Games, ArtLogic Games yang membawa Sugar Tales menuju Android, dan Funever dengan Jumping Little Ninja dan beberapa lainnya yang bisa kamu simak di rangkuman Game Developer Indonesia Minggu Ini.


[page_break no="" title="Mei"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Casual Connect Asia 2014 yang diselenggarakan di Singapura pada 20 hingga 22 Mei 2014 menjadi satu agenda penting bagi developer Indonesia. Beberapa perwakilan developer Indonesia bahkan sempat ikut sharing pengalaman di event tersebut, seperti Anton Soeharyo dari Touchten (baca: Tips Trik Menerima Investor dan Membangun Platform dari Touchten) dan Kris Antoni dari Toge Productions (baca: Kisah Sukses Infectonator: Survivors dari Flash hingga Steam).

Selain itu, beberapa game besutan developer Indonesia juga berjaya di ajang Indie Prize yang diadakan bersamaan dengan Casual Connect Asia 2014 tersebut, seperti Trigger Princess dari Mintsphere dan Infectonator Survivors dari Toge Productions (baca: Toge Productions dan Mintsphere Raih Penghargaan di Indie Prize Awards, Casual Connect 2014). Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara dengan kontingen terbanyak yang hadir di Casual Connect 2014, baik sebagai peserta, pembicara maupun showcase di Indie Prize (baca: CasCon Asia 2014: Indie Prize Showcase, Ajang Unjuk Gigi Developer Indonesia).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Dari kampanye crowdfunding, kali ini giliran Tinker Games yang akhirnya membawa proyek Pale Blue mereka untuk berkampanye di Kickstarter menyusul Celestian Tales: Old North dan Vimala: Defense Warlords (baca: Tinker Games Bawa Game Action Pale Blue Menggalang Dukungan via Kickstarter!). Selain itu, Labu Games juga mencoba peruntungan mereka dengan membawa Pirateers 2 untuk menggalang dukungan di Steam Greenlight. (baca: Labu Games Bawa Pirateers 2 Berkampanye di Steam Greenlight!). Kabar menarik lainnya datang dari Touchten Games, yang akhirnya bisa membawa Teka Teki Saku buatan mereka untuk mengungguli game-game papan atas di Google Play Store. (baca: Teka Teki Saku Karya Developer Indonesia Ungguli Candy Crush di Play Store).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Bulan Mei juga dimanfaatkan banyak developer game Indonesia untuk merilis karya, mulai dari Digital Happiness yang akhirnya meluncurkan Act 1 dari DreadOut dan mendapat sambutan yang sangat meriah, Touchten Games yang merilis game KakaoTalk pertama mereka Jumpin' Apeach, Lyto Mobi yang meluncurkan game buatan Artoncode Indonesia Faunia Paw, Mojiken Studio dengan Vamp's Revenge, Lava Runner dari Amagine Interactive, Kitaria Heroes: Force Bender dari Hinocyber dan Enthrean Guardian, dan Tinker Games dengan Pixel Marathon.


[page_break no="" title="Juni"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Menyambut dua event penting yang terselenggara selama bulan Juni dan Juli, Piala Dunia 2014 dan Pemilu Presiden, beberapa developer Indonesia pun ikut merilis game guna menyemarakkan event tersebut. Untuk menyemarakkan Pemilu Presiden, Jokowi Go dari Generasi Optimis dan Nasi Tumpeng Presiden dari Madfal Studio menunjukkan bahwa kampanye bisa dilakukan dengan cara yang kreatif, bukan hanya kampanye hitam dan negatif yang tengah marak saat itu. Selanjutnya untu menyambut Piala Dunia 2014, game Football Champ World Cup Quiz dari Altermyth dan Bhimz, Event Piala Dunia di Football Saga 2 dan update dari DreadOut bisa menjadi pengisi waktu luang menunggu siaran langsung di televisi. DreadOut sendiri juga cukup sukses dalam sebulan perilisannya, dengan meraih penjualan lebih dari 10.000 kopi. (baca: Meskipun Beredar Bajakannya, Kurang dari Sebulan DreadOut Sukses Terjual 10.000 Kopi!).

Kabar gembira datang dari Tinker Games yang akhirnya berhasil membawa Pale Blue menembus target di Kickstarter. (baca: Pale Blue, Game Action dari Tinker Games Berhasil Menembus Target di Kickstarter!). Bahkan selain berhasil menembus Kickstarter, Pale Blue juga berhasil mengikuti jejak DreadOut, Infectonator Survivors dan Motte Island untuk menembus Steam Greenlight (baca: Sukses di Kickstarter, Pale Blue Juga Berhasil Menembus Steam Greenlight!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Touchten Games juga cukup aktif di bulan ini dengan mengkonfirmasikan pengembangan proyek baru mereka, Brillian Girl yang akhirnya berubah menjadi Target Acquired (baca: Touchten Games Siapkan Proyek Game Platformer Shooter Berjudul Brilliant Girl!), serta merilis manga yang menceritakan kehidupan sehari-hari sebagai developer game (baca: Ikuti Kisah Suka Duka Developer Game Lewat Manga dari Touchten Games!). Artoncode Indonesia juga menyampaikan kabar gembira dengan keberhasilan mereka menggandeng Emtek Group untuk mewujudkan rencana-rencana mereka ke depannya (baca: Artoncode Indonesia, Bersama Emtek Group Siap Wujudkan Platform Lintas Animasi-Game!).

Beberapa game yang dirilis selama bulan Juni antara lain game pertama Own Games untuk Android Jump Jump Dzigh, Cat Rolls dari Nightspade, Wanara Runner dari The Flavare, dan Crystalia: Orb of Magic dari Himaci Studio.


[page_break no="" title="Juli"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Bulan Juli diwarnai dengan kabar tidak mengenakkan mengenai dua game dari developer Indonesia yang dibajak. Baik Mojiken Studio maupun Toge Productions yang tengah naik daun karena dua game besutan mereka, Vamp's Revenge (Mojiken Studio) dan Infectonator Survivors (Toge Productions), harus rela melihat hasil karya mereka dibajak oleh seorang developer China bernama Qin Chen. Alhasil, dua game yang sejatinya bukan game mobile tersebut akhirnya muncul versi iOS-nya di App Store (baca: Hati-hati! Versi Palsu dari Dua Game Buatan Developer Indonesia Beredar di App Store).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Di luar kabar yang kurang mengenakkan tersebut, developer Indonesia pun terus menelurkan karya-karya berkualitas mereka, sebut saja seperti ArtLogic Games yang merilis Epic War Legends, Yoood Studio yang merilis dua game untuk mengajarkan anti korupsi, kolaborasi empat CEO studio game Jogja dengan MbakTin, Gotta Games yang merilis Battle of Heroes, Educa Studio yang kembali dengan aplikasi edukasinya lewat KABI, dan jawara dari Mobile Game Developer War Floo Studio yang merilis I Surrender di Android.


[page_break no="" title="Agustus"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Indonesia Game Show (IGS) 2014 menjadi event akbar yang mengisi bulan Agustus. Event ini bisa dibilang sebagai "miniatur" industri game Indonesia karena semua elemen pendukung dalam industri ini hadir, tak terkecuali dengan developer game. Beberapa developer memanfaatkan event ini untuk mengkonfirmasikan game baru, sebut saja seperti Artoncode Indonesia yang mengumumkan game Vandaria baru berjudul Winterflame (baca: Vandaria dan Artoncode "Membakar" Antusiasme Gamer dan Penikmat Novel dengan Winterflame!), plus mengkonfirmasikan kerjasama mereka dengan developer Malaysia untuk mengembangkan ChemQuest (baca: Indonesia dan Malaysia Berkolaborasi untuk Membuat Belajar Kimia Lebih Menyenangkan!) dan tidak ketinggalan merilis Harmoni yang menggantikan Melodi (baca: "Harmoni Karaoke" Mengenalkan Lagu Anak-Anak Yang Mulai Terlupakan). Acara lain yang memeriahkan IGS 2014 adalah kembali digelarnya Game Developer Award alias GDA 2014. Penghargaan ini pun memunculkan banyak game-game baru yang berkualitas dan potensial ke depannya (baca: IGS 2014: GDA 2014, Ajang Pembuktian Game Developer Indonesia).

Satu hal lain yang menjadi topik trending selama Agustus adalah tantangan Ice Buckect Challenge. Kegiatan ini pertama kali dicetuskan oleh ALS Association untuk meningkatkan awareness sembari mengumpulkan sumbangan sukarela dan menarik dukungan publik terhadap penyakit  ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis), atau juga dikenal dengan Lou Gehrig’s disease. Tantangan ini pun menjalar ke berbagai kalangan, termasuk kalangan developer game sekalipun seperti Touchten Games (baca: Tantangan Ember Es Masuk Indonesia, Korban Pertama CEO Touchten Games!) dan Agate Studio (baca: Kini Agate Studio Menantangmu untuk Ikutan Ice Bucket Challenge!) yang akhirnya turut serta dalam tantangan ini.

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Event lain yang juga digelar di bulan Agustus adalah Prototype Day di Bandung yang mengupas tentang crowdfunding (baca: Prototype Day Agustus Akan Mengupas Resep Sukses Crowdfunding) dan game jam JGJ 48 #Merdeka yang digelar komunitas developer game Jogjakarta menyambut hari kemerdekaan RI 17 Agustus 2014 (baca: Rayakan Hari Kemerdekaan dengan Ber-Game Jam Ria dalam JGJ 48 #Merdeka!). Tidak lupa, Touchten Games juga mengisi bulan ini dengan game inovatif lain, Kokoro no Tomo: Hidden Journey yang memberikan hadiah kepada pemainnya berupa jalan-jalan ke Jepang!


[page_break no="" title="September"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Pasca Indonesia Game Show 2014, di bulan September ini beberapa developer game Indonesia mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam Tokyo Game Show (TGS) 2014 di Jepang. Duniaku yang ikut dalam rombongan Indonesia Game & Art Studios (baca: #TGS2014 Mengintip Aktivitas di Booth Indonesia Game & Art Studios) pun sempat mewawancarai beberapa punggawa studio game Indonesia mengenai bagaimana pendapat mereka terhadap pelaksanaan TGS 2014 ini, antara lain Ivan Chen dari Anantarupa, Anton Soeharyo dari Touchten Games, Rahmad Imron dari Digital Happiness, Anton Budiono dan Indra Gunawan dari Artoncode Indonesia dan juga yang terakhir dari Kemenparekraf.

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Event lain yang terselenggara di bulan September adalah Forum Industri Konten Teknokreatif atau FIKTIF yang digelar atas kerjasama Kemkominfo dengan Duniaku di Jogjakarta (baca: Liputan FIKTIF: Membongkar Rahasia Sukses Properti Intelektual dalam Sehari!). FIKTIF menghadirkan beberapa pemilik Intelectual Property (IP) papan atas Indonesia seperti seperti Digital Happiness dengan DreadOut-nya, Ami Raditya dengan Vandaria-nya, dan Achmad Rofiq dari KukuRockYou. Selain tiga nama di atas, forum juga diisi oleh Hari Sungkari, yang merupakan salah satu pemerhati IP di Indonesia.

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Kabar gembira juga datang dari Steam yang akhirnya memberikan dukungan untuk Rupiah sebagai mata uang resmi di Steam, sehingga memudahkan gamer Indonesia membeli game di Steam. Bulan ini juga diisi dengan beberapa developer game yang menelurkan karya mereka seperti Avi Game Studio dengan Koshinuke Rider, Almightree The Last Dreamer dari Chocoarts, Melody of Enthrea dari PE Studio, Own Games dengan Own Kingdom yang akhirnya menuju Android, Miracle Fly dari Elago Tech, Linken dari Level Ind, dan Alien Rolling Free dari WI Studio.


[page_break no="" title="Oktober"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Di bulan Oktober ini, salah satu produsen telepon genggam Evercoss mengkonfirmasikan toko aplikasi mereka, Everstore. Toko aplikasi ini dijanjikan bakal mengistimewakan aplikasi dan game buatan lokal, yang dibuktikan dengan slogan Everstore, yaitu "Glocal Apps" yang berasal dari kata Global dan Local. Atau diartikan sebagai toko aplikasi berbasis lokal namun berkualitas global (baca: Luncurkan Everstore, Evercoss Siap Istimewakan Aplikasi Lokal).

Meskipun bulan ini cukup minim event, namun developer Indonesia cukup kreatif dengan menginisiasi sebuah event kecil-kecilan di media sosial bertajuk ShareGameLokal. Event ini bersifat tantangan, yang mengajak pengguna media sosial untuk share game lokal apa yang pernah mereka mainkan (baca: Dengan Tantangan #ShareGameLokal, Sebarkan Kehebatan Game Indonesia Ke Dunia!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Beberapa berita yang cukup menyita perhatian dalam bulan Oktober ini antara lain kolaborasi antara Mojiken Studio dengan beberapa developer lain di ASEAN untuk mewujudkan proyek Belial: Art of The Devil yang berkampanye melalui Square Enix Collective (baca: Belial: Art of the Devil, Proyek Kolaborasi Indonesia-ASEAN Bernuansa Castlevania!). Selain itu, ada game buatan Touchten Games yang akhirnya menggalang dukungan lewat Kickstarter berjudul Target Acquired (baca: Touchten Siapkan Target Acquired, Nostalgia Megaman dengan Bumbu Temple Run!). Jangan lupa juga ada sebuah kabar yang cukup mengecewakan, dimana salah satu game buatan Toge Productions, Infectonator dicontek oleh developer Korea (baca: Parah!! Game Buatan Indonesia Juara Dunia Dicontek Developer Korea).

Oktober juga diwarnai dengan dirilisnya beberapa game kasual dari developer Indonesia, seperti Gimbot Air dari komunitas Game Developer Jogja, Kuis Tegar dari Agate Jogja, Treasure Odyssey dari Dream Layer Studio dan Ghost Bullet dari Coretan Harian.

Oiya, jangan lupakan juga satu artikel "spesial" kami di bulan ini, yang mengupas tuntas para developer game pria Indonesia yang sukses membuat jutaan hati wanita meleleh! (baca: Tokoh-tokoh Game Indonesia Ini Bikin Hati Sejuta Wanita Meleleh)


[page_break no="" title="November"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

November diisi dengan kabar gembira dari Bandung yang menyiapkan sebuah bus khusus untuk bermain game. Nantinya bus ini akan berisi game-game yang dibuat oleh developer Indonesia, dan akan berhenti di beberapa tempat di Bandung guna mengajak masyarakat untuk mengenal dan memainkan game-game tersebut. (baca: Sebentar Lagi, Bandung Bakal Punya Bus Khusus untuk Main Game!). Kabar gembira juga datang dari Touchten Games, yang akhirnya menuntaskan kampanye Target Acquired di Kickstarter dengan meraih dua kali lipat dari target yang dicanangkan! (baca: 4 Hal Luar Biasa dari Game Terbaru Touchten, Target Acquired!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Selain kabar gembira, juga ada kabar yang cukup menyedihkan dimana salah satu studio game di Jogjakarta, Gameloft digerebek oleh polisi yang mengira di tempat tersebut ada sarang perjudian (baca: Apakah Gameloft Jogja Pantas Digerebek Polisi?). Meskipun pada akhirnya polisi tersebut tidak menemukan apa yang mereka cari di sana dan murni merupakan kesalah pahaman, namun ada baiknya developer juga mengantisipasi agar kejadian ini tidak terulang kembali di masa yang akan datang. (baca: Penggerebekan Gameloft Jogja: Apa yang Harus Dilakukan Agar Insiden Ini Tidak Terulang?).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Satu event game jam yang tidak kalah seru juga diselenggarakan di bulan November, kali ini mengusung nama besar reviewer kocak di YouTube PewDiePie (baca: PewDiePie dan Toge Productions Nantangin Kamu untuk Membuat Game Tiga Hari Penuh!). Yang menarik, hasil dari game jam ini yang menarik mendapatkan kesempatan untuk di-review langsung oleh PewDiePie di channel resminya (baca: 10 Game Menarik dari Game Jam Indies vs PewDiePie di Indonesia!).

Terakhir, ada beberapa game menarik yang dirilis di bulan November ini antara lain Billionaire dari Alegrium, Save The Hamsters: Underground dari Solite Studio dan Sakitnya Dimana dari Amagine Interactive.


[page_break no="" title="Desember"]


Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Game Developers Gathering (GDG) 2014 menjadi gong penutup yang akbar dari aktivitas developer game Indonesia selama satu tahun (baca: Game Dev Gathering 2014, Bukan Sekedar Event Kumpul-kumpul Biasa!). Dalam event yang dilaksanakan di kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ini, developer bukan hanya bertemu satu sama lain dan menjalin relasi saja, tetapi juga saling sharing ilmu dan pengalaman (baca: Hanya di Game Dev Gathering 2014, Kamu Bisa Dapat Ilmu Gratis dari Para Ahli!), serta menjadi ajang showcase karya-karya baru yang tengah mereka kembangkan (baca: Puluhan Karya Keren dari Developer Indonesia Mejeng dalam Showcase GDG 2014!). Oiya, jelang GDG 2014 ini Duniaku juga sempat mewawancarai secara eksklusif komposer dari Megaman, Manami Matsumae yang kini ikut dalam pengembangan game Target Acquired milik Touchten Games (baca: Komposer Megaman Bagi-bagi Resep Membuat Musik Game!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Pasca GDG 2014, beberapa komunitas developer pun bersiap-siap menyambut perhelatan Global Game Jam 2015 yang akan diselenggarakan Januari mendatang. Diawali dari "kompor" yang dinyalakan oleh komunitas Game Developer Arek Suroboyo atau GADAS (baca: GGJ 2015 Surabaya, Ingin Bukan Hanya Sekedar Game Jam Biasa!), beberapa regional lain pun menyusul melakukan persiapan, seperti Bali (baca: Gamedev Bali Juga Bersemangat Menyambut Global Game Jam 2015!) dan Jogjakarta (baca: Jogjakarta Juga Siap Menyambut Global Game Jam 2015!). Global Game Jam 2015 akan semakin meriah dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Megaxus yang kabarnya siap mendanai dan mempublikasikan game yang menarik dan potensial dari event ini (baca: Megaxus Siap Publikasikan Game Hasil Karya GGJ 2015!).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Kabar gembira juga datang dari Alkemis Games, studio baru di Surabaya yang akhirnya mendapatkan investasi dari East Ventures dan kini tengah mengembangkan proyek dengan kode Zero Legend-nya (baca: Alkemis Games, Ingin Jadi Supercell-nya Indonesia!). Kami juga sempat memilih sepuluh game lokal terbaik selama tahun 2014 yang bisa kamu simak di salah satu artikel Game of The Year 2014 (baca: 10 Game Indonesia Terbaik 2014).

Menengok Kembali Aktivitas Developer Game Indonesia Sepanjang 2014!

Akhir tahun ini juga dimanfaatkan beberapa developer untuk merilis game, seperti kolaborasi Touchten Games dengan 9GAG yang menghasilkan Redhead Redemption, Vimala: Defense Warlords yang akhirnya dirilis oleh MassHive Media, empat game Botchi Play dari Rolling Glory, Pendekar Tongkat Emas dan Cherrybelle Magical Diaries dari Altermyth, Hitung Tepat dari Amagine Interactive, Must A Mine dari Toge Productions dan terakhir Epic War VI dari ArtLogic Games.

Benar-benar tahun yang meriah dari developer game Indonesia. Sampai jumpa di tahun 2015 mendatang dan semoga di tahun-tahun mendatang akan lebih banyak lagi karya dan prestasi yang ditorehkan oleh mereka.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU