10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Sepuluh game dengan konsep, gameplay, ataupun visualisasi terbaik dalam Indie Prize Casual Connect Asia 2015 versi Duniaku!

10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Indie Prize Casual Connect Asia 2015 menampilkan puluhan game dengan desain, grafis dan gameplay yang keren. Berikut adalah 10 game terbaik di ajang tersebut versi Duniaku!

Puluhan game keren dari seluruh dunia meramaikan ajang [outbound_link text="Indie Prize Casual Connect Asia 2015" link="http://asia.indieprize.org"] kemarin. Mulai dari game-game untuk smartphone, PC hingga yang masih bertahan di platform web based pun terus menarik minat para peserta Casual Connect Asia 2015 untuk mampir dan mencicipinya. Indonesia sendiri berhasil membawa pulang satu gelar, Best Game Narrative lewat game An Octave Higher yang dikembangkan oleh developer asal Bandung, Kidalang.

10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015 An Octave Higher dari Kidalang yang berhasil mendapatkan satu gelar di Indie Prize[/caption]

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/22/puluhan-game-keren-ramaikan-indie-prize-showcase-casual-connect-asia-2015/" title="Puluhan Game Keren Ramaikan Indie Prize Showcase Casual Connect Asia 2015!"]

Dari sekian banyak game yang mengikuti ajang Indie Prize Casual Connect Asia 2015, berikut ini adalah sepuluh game terbaik di ajang tersebut versi Duniaku. Yang perlu dicatat, urutan di bawah ini tidak menunjukkan preferensi kami. Jadi belum tentu game dengan nomor urutan kecil lebih baik dibandingkan game dengan nomor urut yang lebih besar.


[page_break no="1" title="Planet Alpha 31 (Adrian Lazar)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Tidak bisa dipungkiri bahwa memang game ini adalah salah satu yang terbaik di arena Indie Prize Casual Connect Asia 2015 kemarin. Bisa dibilang, game ini memiliki paket lengkap, sekalipun masih dalam tahap pengembangan. Mulai dari gaya art low pixel yang indah, dunia yang terkesan megah, hingga mekanisme puzzle dan elemen fisika yang sangat bervariasi menjadi nilai jual utamanya.

[youtube_embed id="AbfNBdxhoPg"]

Tidak heran jika game ini akhirnya berhasil menggondol tiga gelar dalam ajang ini, mulai dari Critic's Choice, Best Game Art dan Most Promising Game in Development. Yang membuat penulis semakin kagum dengan Planet Alpha 31 ini adalah game ini dikembangkan oleh seorang saja, Adrian Lazar yang berasal dari Denmark. Lazar sudah mengembangkan game ini selama satu setengah tahun!


[page_break no="2" title="Kill The Plumber (Keybol)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Jika ditanya mengenai satu game yang seru sekaligus bikin "gemes" saat dimainkan, penulis akan menjawabnya dengan Kill The Plumber dari developer asal Filipina, Keybol ini. Pertama kali melihat game ini, mungkin kamu akan merasa game ini mirip seperti Super Mario Bros. klasik. Kamu tidak salah, karena bisa dibilang game ini adalah kebalikannya!

[youtube_embed id="biCuTR4g2YA"]

Di game ini kamu bukan memerankan si tukang ledeng, melainkan musuh-musuhnya! Kamu harus membunuh si tukang ledeng dengan berbagai cara, seperti menyentuhnya atau menembakinya. Hati-hati, karena si tukang ledeng juga memiliki kemampuan untuk mengindar atau menginjakmu sehingga kamu kalah!


[page_break no="3" title="Mighty Knight 2 (Firebeast Studio)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Di tengah "serbuan" game mobile dan PC, masih ada beberapa developer yang masih bertahan dengan membawa game-game berbasis web. Salah satunya Firebeast Studio, developer asal Medan yang membawa sekuel dari salah satu judul andalannya, Mighty Knight 2 ini. Game ini benar-benar mengalami banyak peningkatan dari versi pertamanya lalu, baik dari segi art, user interface, maupun beberapa elemen gameplay-nya.

[youtube_embed id="BLO-d8AMSuI"]

Gameplay-nya pun masih seadiktif Mighty Knight pertama, namun penulis merasakan pertarungan dalam sekuel kali ini lebih intens, dengan efek-efek skill yang lebih menarik. Selain itu, game ini juga menyediakan endless mode yang akan menantangmu dengan gelombang-gelombang musuh yang terus berdatangan.

Lanjut ke halaman selanjutnya...


[page_break no="4" title="An Octave Higher (Kidalang)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Dari sekian banyak game dari developer Indonesia yang mengikuti Indie Prize Showcase Casual Connect Asia 2015, penulis memberikan kredit lebih kepada An Octave Higher dari Kidalang ini. Meskipun tidak menawarkan gameplay seintens game-game yang lain, namun game ini memiliki daya tarik lain: dari segi story dan ilustrasi yang ditampilkannya.

[youtube_embed id="FvgbyYzySXY"]

[read_more link="http://www.duniaku.net/2015/05/21/indie-prize-casual-connect-asia-2015-kidalang/" title="Lewat An Octave Higher, Kidalang Berhasil Sabet Gelar dalam Indie Prize Casual Connect Asia 2015!"]

Game ini menyajikan kisah yang sarat dengan isu-isu sosial yang kita temu sehari-hari, mulai dari masalah yang terjadi karena perbedaan status sosial, pemberontakan kaum yang lemah, hingga masalah-masalah politik yang akan memainkan emosi pemainnya. Belum lagi musik ala musik klasik yang enak didengar, dan sesuai dengan atmosfer penuh magis kota Overture. Tidak salah jika akhirnya game ini berhasil merebut satu gelar Best Game Narrative dalam Indie Prize Casual Connect Asia 2015 kemarin.


[page_break no="5" title="Shaman Showdown (Sinergi Studio)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Kami pertama kali mencoba game ini saat dipamerkan dalam Game Developers Gathering 2014 lalu, dan melihat game ini sebagai salah satu game yang potensial. Memadukan unsur tower defense, monster collection dan juga gameplay ala game-game match 3, game ini memiliki kombinasi yang pas untuk mengisi waktu luang.

[youtube_embed id="pjvqZqe59do"]

Ceritanya, dalam game ini kamu akan berperan sebagai seorang shaman yang harus men-summon monster-monster untuk mengalahkan musuh. Nah, agar monster bisa ter-summon dan menyerang musuh totem musuh, kamu harus menyatukan minimal tiga balok berwarna sama di layar bagian bawah. Selain menampilkan gameplay yang adiktif, game ini juga menyajikan animasi yang menarik dan dipoles dengan baik.


[page_break no="6" title="Screencheat (Samurai Punk)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Memakai kode cheat saat bermain game, apalagi sebuah game multiplayer tentu dilarang di kebanyakan game. Tapi tidak dengan Screencheat, dimana kamu justru membutuhkan cheat dan bermain "curang" agar bisa mengalahkan lawan-lawanmu! Bagaimana tidak, kamu tidak akan melihat lawan-lawanmu di layar permainan. Lantas, bagaimana kita bisa saling mengalahkan satu dengan lainnya?

[youtube_embed id="sCNol4MuQdo"]

Bermain curang dengan melihat layar permainan lawan adalah caranya! Ya, game ini hadir dalam format split screen, sehingga kamu bisa leluasa melihat lokasi pemain lain di layar permainannya. Tentu, kamu harus bisa menebak dengan benar di mana lokasi lawan tersebut, lantas menyerangnya. Sebuah game yang benar-benar seru dimainkan bersama teman-teman. Termasuk saat di Casual Connect Asia 2015 kemarin, dimana booth game ini termasuk yang paling "gaduh" diantara booth-booth lainnya!


[page_break no="7" title="Tiny Guardians (Kurechii)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Mengusung tagline "tower defense without towers", game ini bisa dibilang adalah versi yang lebih kasual dari tower defense. Kamu memang tidak akan menemukan tower untuk dipertahankan dan untuk diserang, melainkan seorang anak kecil bernama Lunalie yang sedang mencari gurunya. Untuk membantunya dalam petualangan, Lunalie dibekali dengan berbagai macam kartu untuk men-summon hero yang bisa menjaganya dari serangan musuh.

[youtube_embed id="NNymVU_rf0o"]

Nah, strategimu dalam men-summon hero-hero ini adalah salah satu faktor penting dalam game ini. Ada 12 kelas hero yang bisa kamu summon, masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Jangan sampai hero-mu tewas seluruhnya, karena monster akan langsung menyerang Lunalie dan membuat permainanmu berakhir. Gameplay yang simpel namun adiktif, dibalut dengan karakter-karakter super deformed yang lucu membuat game ini akhirnya mendapatkan banyak suara dari pengunjung dan berhasil membawa pulang Audience Choice.

Lanjut ke halaman terakhir untuk melihat tiga game lainnya...


[page_break no="8" title="SKARA: The Blade Remains (8 bit Studio)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Pertama kali melihat game ini, kamu pasti akan langsung terkesima melihat grafisnya. Ya, game ini memang dikembangkan dengan menggunakan Unreal Engine 4, yang merupakan versi terbaru dari engine tersebut. Di luar grafis dan desain dunia yang ciamik, game ini menawarkan gameplay fighting multiplayer yang bisa melibatkan maksimal 16 pemain sekaligus!

[youtube_embed id="12fac_OGWlw"]

Terdapat lima ras yang bisa kamu pilih untuk karaktermu, dan karakter dengan ras yang sama bisa bekerja sama untuk mengalahkan musuh. Bagi penggemar Mortal Kombat, game ini menyediakan berbagai gerakan fatality untuk menghabisi musuh. Oiya, game ini sendiri berhasil membawa pulang satu gelar dalam Indie Prize lewat kategori Best Game Design.


[page_break no="9" title="Transpathtation (Siverpoint Games)"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Bisa dibilang, Silverpoint adalah salah satu nama baru di Indones. Namun desain game puzzle Transpathtation yang dibawanya ke Indie Prize Casual Connect Asia 2015 ini tampak cukup matang dan membawa nuansa berbeda dibandingkan game-game lain yang dipamerkan.

[youtube_embed id="XxK7cetdXOg"]

Game puzzle isometris 3D ini mengajakmu untuk melihat simulasi lalu lintas yang ada di berbagai negara. Di salah satu level yang sudah dicoba penulis, kamu harus mengatur arah pergerakan dari sebuah kendaraan agar bisa sampai di tempat tujuan dengan selamat (tidak bertabrakan dengan kendaraan lain), sembari mengumpulkan poin-poin di sepanjang jalan. Yang menarik, game ini juga menampilkan landmark-landmark khas tiap negara, seperti Jakarta dengan Monasnya.


[page_break no="10" title="ChemCaper: Petticles in Peril (Ace EdVenture/Artoncode Indonesia"]


10 Game Terbaik Indie Prize Casual Connect Asia 2015

Pernah membayangkan belajar Kimia sambil bermain game? ChemCaper dari Ace EdVenture dan Artoncode Indonesia akan mewujudkan mimpimu tersebut. ChemCaper benar-benar mensimulasikan elemen-elemen pembelajaran kimia seperti ikatan antar molekul, nama-nama unsur dan juga reaksi ke dalam sebuah RPG dengan visualisasi yang menarik.

[youtube_embed id="sLae2du20PQ"]

Jadi, jago atau tidaknya kamu memainkan game ini ditentukan dengan seberapa jago kamu dalam memahami Kimia. Jangan sampai, kamu gagal men-summon monster karena tidak tahu ikatan kimia tertentu. Selain itu, game ini juga menyediakan beberapa mini game khas pelajaran Kimia seperti membuat larutan kimia tertentu. Semuanya dikemas dalam sebuah RPG yang menarik. Tidak sabar menunggu? Kabarnya game ini akan segera dirilis pada bulan Juni 2015 mendatang.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU