[Review] Jessica Jones Episode 3 - AKA It's Called Whiskey

Dalam Jessica Jones episode 3, Jessica memulai usahanya melumpuhkan Kilgrave... tapi apakah itu cukup?

[page_break no="1" title="Rangkuman"]

Episode ini dimulai dengan adegan seks Jessica dan Luke Cage. Ini bukan satu-satunya adegan seks Luke X Jessica di sini, jadi sepertinya hubungan keduanya telah naik ke... sex friend. Akhir dari adegan pertama ini memberi gambaran apa yang terjadi kalau dua orang berkekuatan super bercumbu. Saat Jessica masuk ke kamar mandi, ia menemukan foto sosok yang sangat familier untuknya. Luke lalu menyampaikan kalau wanita itu sudah mati.

Mendengar orang-orang mengejek cerita Hope tentang Kilgrave, Jessica mencoba untuk membela gadis itu. Ia menemui Hogarth untuk meminta pengacara itu meningkatkan citra Hope di mata masyarakat. Hogarth ingin menggunakan bantuan Jessica, namun Jessica tidak mau. Tapi setelah dialog mereka, Jessica menemukan solusi lain.

Jessica menemui Trish dan meminta sahabatnya itu untuk menyampaikan kalau pengendalian pikiran itu nyata. Namun Trish belum bersedia.

Usahanya untuk memperbaiki citra Hope belum menemukan titik terang, Jessica mencari obat bius untuk melumpuhkan kemampuan Kilgrave. Upayanya di rumah sakit pertama gagal, setelah dokter yang ia temui menampiknya mentah-mentah. Di rumah sakit kedua, ia berencana untuk menghajar semua yang menghalangi jalannya, namun akhirnya ia mengurungkan niat. Seperti upayanya membela Hope, Jessica pun tidak dapat menemukan metode untuk memperoleh obat bius.

Akhirnya, Hogarth dan Trish menemukan solusi. Trish menghubungi Jessica dan mengatakan akan melakukan wawancara langsung dengan Hope, disiarkan oleh radio Trish. Jessica tak menyukai rencana itu, namun rencana tetap dijalankan. Hasilnya justru lebih berbahaya dari perkiraan. Acara itu dihubungi oleh Kilgrave sendiri, yang langsng membuat Trish dan Jessica waspada terhadap ancamannya. Trish begitu senewen hingga ia menyakiti seorang fans saat hendak meninggalkan stasiun radio.

Dalam upayanya untuk menemukan obat bius, Jessica terpaksa memanfaatkan Malcolm, "teman"-nya yang selalu terlihat teler. Sebelumnya Jessica mungkin menolong Malcolm saat ia diintimidasi oleh seorang pesepeda. Namun untuk mencapai tujuannya, Jessica terpaksa memanfaatkan Malcolm dengan mendorongnya di rumah sakit, membuat Malcolm bertabrakan dengan seorang suster. Ia berhasil, tapi melihat ekspresinya saat melewati Malcolm kemudian, Jessica merasa bersalah karena harus memanfaatkan Malcolm seperti itu.

Trish ditemui oleh seorang polisi, yang hendak menanyainya tentang fans yang ia hajar. Mengetahui bahaya Kilgrave, sebenarnya Trish tidak berminat membukakan pintu. Ancaman polisi kalau ia akan kembali dengan surat penangkapan, yang pasti akan memicu berita besar, membuat Trish mengalah. Saat itu juga si polisi menyerangnya.

Jessica datang tepat waktu untuk melumpuhkan si polisi, namun pria itu terus menyerang Trish karena pengaruh Kilgrave. Akhirnya solusi Jessica adalah melumpuhkan sahabatnya sendiri dengan obat bius dan berpura-pura Trish sudah mati.

Jessica mengikuti polisi tadi untuk menemukan jejak Kilgrave... dan ia berhasil. Saat mereka bertatapan, terungkaplah kalau Jessica dulu membunuh istri Luke Cage atas perintah Kilgrave. Sayang, upayanya untuk mengakhiri Kilgrave terhambat oleh si polisi, yang mencoba bunuh diri atas perintah Kilgrave. Di dalam kamar apartemen pun Jessica dihalangi oleh dua penghuninya. Akhirnya, ia kehilangan jejak Kilgrave.

Namun ia menemukan ruangan penuh fotonya, juga pesan dari Kilgrave: see you later.

Jessica menemui Luke dan, sepertinya, mencoba untuk mengatakan kalau ia dulu membunuh istrinya. Namun Luke mengartikan kata-kata Jessica kalau gadis itu tak mau berurusan dengannya karena ia pernah beristri. Hubungan mereka pun tampaknya kembali mandek.

Jessica Jones episode 3 ini pun berakhir dengan Jessica, yang mulai menelusuri dari mana foto-fotonya diambil.

[page_break no="2" title="Kesimpulan"]

Dibanding sebelumnya, Jessica Jones episode 3 butuh waktu pemanasan cukup lama hingga mencapai bagian menarik. Namun saat akhirnya momen menegangkannya dimulai, episode ini pun kembali dapat menyerap perhatian. Seperti biasa, Kilgrave berhasil mencuri perhatian. Karakternya yang menyeramkan, dipadukan dengan kualitas akting David Tennant, semakin memastikan kalau ia akan menjadi salah satu antagonis terbaik Marvel Cinematic Universe setelah seri ini.