Mau Untung Malah Buntung, Inilah 5 Film Besar Paling Merugi Sepanjang Sejarah

Dana besar bukan jaminan film yang diproduksi akan sukses di pasaran. Lima film paling merugi ini membuktikan jika di dunia film, uang bukanlah segalanya.

Mau Untung Malah Buntung, Inilah 5 Film Besar Paling Merugi Sepanjang Sejarah

Mau Untung Malah Buntung, Inilah 5 Film Besar Paling Merugi Sepanjang Sejarah

Dana besar bukan jaminan film yang diproduksi akan sukses di pasaran. Lima film paling merugi ini membuktikan jika di dunia film, uang bukanlah segalanya.

Sebagai industri hiburan yang begitu besar, film-film Hollywood terkenal jor-joran dalam memproduksi sebuah film. Dengan berbagai kecanggihan teknologi dan efek-efek visual lainnya, para sineas tak segan menggelontorkan jutaan dolar demi membuat karya yang epik sehingga memanjakan para penikmat film.

[duniaku_baca_juga]

Sayangnya, uang yang dikeluarkan tak selalu berbanding lurus dengan pendapatan yang dihasilkan. Malah deretan film besar Hollywood ini harus gigit jari karena kerugian yang begitu besar.

Dilansir dari situs Therichest.com berikut ini 5 film paling merugi sepanjang sejarah.

[page_break no="5" title="Sahara"]

[duniaku_adsense]

Terinspirasi dari film Indiana Jones nyatanya tak membuat penonton tertarik untuk menyaksikannya di layar lebar. Meskipun Sahara yang digarap oleh studio besar seperti Paramount nampaknya bukan jaminan jika film rilisan 2005 ini sukses besar.

Banyak faktor mengapa kualitas film ini hancur lebur meskipun telah menggelontorkan dana 160 juta dollar. Mulai dari plot cerita yang berantakan, pemilihan casting yang dianggap gagal, sampai masalah soundtrack yang jauh dari kata memuaskan. Sahara masuk sebagai film paling merugi dengan kerugian mencapai 119 juta dollar.

[page_break no="4" title="R.I.P.D"]

Menggabungka komedi horor dengan aksi kepolisian ala film Bad Boy tak menjamin film ini laku keras. Bahkan film garapan sutradara Robert Schwentke hanya memperoleh penjualan sebanyak 10% dari total anggaran film, yakni 130 juta dollar.

Diangkat dari buku dengan judul sama karya M. Lenkov, R.I.P.D harus menelan kerugian yang mencapai 119 juta dollar dan mendapat berbagai macam ulasan negatif dari kritikus film.

[page_break no="3" title="Final Fantasy: The Spirits Within"]

Film adaptasi video game seakan menjadi momok besar bagi para sineas . Pasalnya sudah banyak film yang diangkat dari video game menuai kegagalan luar biasa, dan tak terkecuali dengan film Final Fantasy: The Spirits Within. Bahkan sebelum film ini resmi dirilis, para fans yang sebagai besar adalah pencinta game Final Fantasy sudah sangat pesimis jika game favoritnya diangkat ke layar lebar.

Ya meskipun mendapat sambutan hangat di beberapa negara seperti New Zealand, Korea Selatan dan Australia, namun tak membuat laba yang diraih oleh film garapan sutradara Hinorobu Sakaguchi meroket. Dengan biaya produksi yang jor-joran karena penggunaan efek CGI  super mahal, Final Fantasy: The Spirits Within harus rela mendapatkan kerugian mencapai 125 juta dollar.

[page_break no="2" title="Mars Needs Moms"]

Film paling merugi selanjutnya datang dari produksi Disney, Mars Needs Moms. Nama besar Disney rasanya tak menjamin film ini bakal menjadi daya tarik di pasaran. Bahkan Mars Needs Moms disebut-sebut sebagai film terburuk yang pernah digarap oleh Disney.

Banyak faktor yang membuat film ini begitu dipandang negatif oleh fans, mulai dari alur ceritanya yang kurang menarik sampai penggunaan efek teknologi yang berlebihan. Tak heran film ini pun harus rela menderita kerugian mencapai 130 juta dollar.

[page_break no="1" title="47 Ronin"]

Uniknya, ini adalah film Hollywood yang mengangkat kisah para samurai Jepang yang dirilis tahun 2013 lalu. Nama besar Keanu Reeves dan artis-artis terkenal Jepang lain sepertinya belum cukup mengangkat 47 Ronin sebagai film aksi menarik.

[read_more id="288734"]

Di negara Jepang saja film ini hanya memperoleh keuntungan 1,3 juta dollar. Padahal biaya produksinya mencapai 175 juta dollar, itupun di luar biaya distribusi dan iklan. Ditaksir, 47 Ronin menelan kerugian yang mencapai 149 juta dollar.

Diedit oleh Febrianto Nur Anwari

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU