Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Beberapa bagian dari Valerian and the City of a Thousand Planets diracik dengan rapi dan jenius. Penataan dunianya luar biasa, dan narasi untuk latar ceritanya juga amat menarik dan masuk akal. Ini dia, review dari kami!

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Film ini adalah sebuah karya fiksi ilmiah buah tangan Luc Besson. Seperti apa kualitasnya? Simak saja review Valerian and the City of a Thousand Planets ini!

[duniaku_baca_juga]

[read_more link="https://www.duniaku.net/2017/07/26/review-despicable-3/" title="Review Despicable Me 3: Serasa Despicable Me Tanpa Sosok Minion"]

Valerian and the City of a Thousand Planets adalah sebuah film petualangan fiksi ilmiah yang dibawa ke layar lebar oleh Luc Besson yang sebelumnya juga sempat menjadi penulis untuk film Lucy dan The Fifth Element.

Sinopsis

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Pada abad ke-28, agen khusus Valerian (Dane DeHaan) dan Laurelinne (Cara Delevingne) bekerja sama untuk menjaga kedamaian umat manusia. Lewat sebuah tugas yang diberikan oleh Menteri Pertahanan, mereka ditugaskan untuk pergi ke Alpha, sebuah metropolis yang terus berkembang di mana banyak ras alien hidup bersama dan berbagi pengetahuan mereka.

Di sana, mereka dikabari bahwa ada sebuah kekuatan gelap yang mengancam Alpha. Sebagai agen terbaik, Valerian dan Laurelline harus berpacu dengan waktu untuk menghentikan pihak-pihak yang berniat menggagalkan misi mereka dan membahayakan banyak ras yang tinggal di Alpha.

Penggambaran Semesta yang Begitu Luas

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Sebelum kita mulai review Valerian and the City of a Thousand Planets, ada baiknya kita mendengarkan sebuah lagu yang dibawakan oleh David Bowie dengan judul Space Oddity ini.

[youtube_embed id="cYMCLz5PQVw"]

Salah satu hal yang amat sangat penulis ingin bahas dalam review Valerian and the City of a Thousand Planets adalah pembentukan semestanya. Dalam beberapa menit awal, kita disajikan sebuah rekaman Apollo-Soyuz yang merupakan sebuah misi perdamaian antara Russia dan Amerika Serikat.

Valerian and the City of a Thousand Planets menggambarkan bahwa proses ini terjadi berulang kali, dan tidak terbatas antara Amerika Serikat dan Russia, tapi juga ke beberapa negara lainnya dan akhirnya antara manusia dan banyak ras alien yang berbeda. Dan semuanya diiringi lagu Space Oddity yang penulis rasa amat cocok menggambarkan adegan tersebut.

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Tepat setelahnya, ada pergantian pemandangan dari luar angkasa menjadi sebuah planet yang tampak sangat hidup. Biru, dan dipenuhi oleh alien yang tidak berbahasa Inggris. Film ini berhasil melakukan world building dengan sangat baik. Ada banyak ras alien yang berbeda, dan mencoba untuk hidup berdampingan antara satu dan lainnya.

Karakter Utama yang Mumpuni

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

[duniaku_adsense]

Dalam film-film seperti ini, biasanya karakter utama yang kita dapatkan adalah anak muda yang terpilih, tapi tidak mengetahui apa-apa tentang cara bertarung sehingga biasanya mereka akan menang karena kebetulan atau karena sebuah kekuatan yang terpendam dalam diri mereka.

Tapi, Valerian and the City of a Thousand Planets tidak mengambil pendekatan ini. Kita disajikan Valerian dan Laurelinne yang sudah memiliki nama dan jabatan yang cukup tinggi sebagai agen khusus. Jadi, seluruh kemenangan yang mereka dapatkan di film ini terasa... achieved, bukan given karena sebuah kekuatan khusus atau semacamnya.


Tentu tidak bisa membicarakan review Valerian and the City of a Thousand Planets tanpa kesamaannya terhadap berbagai hal, jadi selebihnya akan kita bahas di halaman berikutnya.

Kesamaan dengan Judul Lain

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

[duniaku_baca_juga]

Sebagai sebuah film fiksi ilmiah, tentu saja akan banyak yang mengatakan bahwa film ini akan mirip dengan film lainnya. Bagi penulis sendiri? Valerian and the City of a Thousand Planets terasa mirip seperti perkawinan silang antara Indiana Jones dan Star Wars. Bahkan Valerian juga memiliki sifat yang amat sangat mirip dengan Han Solo.

[duniaku_adsense]

Musik

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Tidak banyak yang bisa penulis sampaikan mengenai musik di film ini, karena jujur saja tidak ada yang memorable dari musiknya kecuali lagu Space Oddity di bagian pertama film ini. Tidak ada aransemen menarik seperti Imperial Death March dan sebagainya. Kemungkinan besar, hal ini juga terjadi karena...

Kejadian Tanpa Henti

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Valerian and the City of a Thousand Planets tidak membiarkan penonton beristirahat untuk sedetik saja setelah kita diperkenalkan kepada karakter utama kita. Kejadian demi kejadian terus terjadi menimpa Valerian atau Laurelinne. Meskipun hal tersebut bisa membuat para penonton menjadi tegang, tapi lama-lama jadi membebani karena tidak ada waktu untuk menarik napas tenang.

Rihanna...?

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

Yang penulis rasa juga perlu dibahas dalam review Valerian and the City of a Thousand Planets adalah kemunculan Rihanna. Rihanna sendiri memerankan seorang karakter bernama Bubble, seorang alien yang memiliki kemampuan khusus dan diperlukan oleh Valerian dan Laurelinne untuk misinya kali ini.

Penulis merasa beberapa menit kemunculan pertama Rihanna, meskipun berlebihan, sesuai dengan narasi yang disajikan. Tapi mungkin akan lebih baik jika dikurangi sedikit saja, agar tidak terasa terlalu berlebihan.


Di halaman berikutnya adalah klimaks dari review Valerian and the City of a Thousand Planets! Apakah kalian perlu menonton film ini?

Final Verdict

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

[duniaku_baca_juga]

Beberapa bagian dari Valerian and the City of a Thousand Planets diracik dengan rapi dan jenius. Penataan dunianya luar biasa, dan narasi untuk latar ceritanya juga amat menarik dan masuk akal. Penulis pribadi juga amat menyukai cara Valerian menuntaskan konflik yang dimiliki dengan musuh di film ini.

Ada juga yang amat menarik dari film fiksi ilmiah yang satu ini. Jika kebanyakan film saat ini amat sangat memaksa penonton untuk menunggu sekuelnya, film ini sama sekali tidak melakukan hal tersebut. Ya, memang, Luc Besson sudah mulai menulis film ketiga, tapi tidak ada benih plot yang memaksa kita menunggu sekuelnya.

Review Valerian and the City of Thousand Planets: Petualangan Galaksi ala Star Wars Tanpa Jedi

[duniaku_adsense]

Valerian and the City of a Thousand Planets bukanlah sebuah film dengan ide yang benar-benar baru, tapi film ini membawa kembali petualangan luar angkasa yang seru dan menyenangkan, dengan banyak ras-ras alien dan hewan yang menarik.

Meski begitu, penulis sendiri merasa film ini akan jauh lebih baik jika dijadikan serial TV mengingat kualitas serial TV saat ini juga sudah mulai menggila. Kenapa? Karena jika serial TV yang dipilih, maka kita bisa mendapat dinamis yang jauh lebih baik dibanding apa yang ditayangkan oleh Dane dan Cara di film ini.

Jadi? Apakah review Valerian and the City of a Thousand Planets membantu kalian untuk memutuskan pergi atau tidak untuk menonton film ini? Saran penulis sih, tonton. Sudah lama kita tidak mendapatkan sebuah judul baru yang bisa berdiri sendiri sebagai sebuah film tanpa menggantungkan harapan terhadap sekuel.

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU