Turah Menjadi Film Perwakilan Indonesia di Ajang Piala Oscar 2018

Setelah seleksi yang panjang, film Turah akhirnya terpilih sebagai perwakilan Indonesia di ajang Oscars 2018. Simak berita lengkapnya di sini! #film

Turah Menjadi Film Perwakilan Indonesia di Ajang Piala Oscar 2018

Turah Menjadi Film Perwakilan Indonesia di Ajang Piala Oscar 2018 Sumber: Info Tegal[/caption]

Turah terpilih sebagai film perwakilan Indonesia yang akan bersaing dengan film-film non-berbahasa Inggris lain untuk meraih nominasi Film Berbahasa Asing Terbaik di ajang penghargaan piala Oscar 2018.

[duniaku_baca_juga]

Komite yang dibentuk oleh Persatuan Produser Film Indonesia, dipimpin oleh aktris kondang Christine Hakim telah mengumumkan bahwa film Turah produksi Fourcolor Films akan dikirim sebagai perwakilan Indonesia untuk maju ke ajang piala Oscar 2018 demi meraih nominasi di kategori Film Berbahasa Asing Terbaik.

Turah disutradarai oleh Wicaksono Winsu Legowo dan menggandeng aktor-aktor teater lokal, wartawan, dan bahkan warga-warga sekitar untuk berperan sebagai tokoh-tokoh di dalamnya. Uniknya, sebagian besar dialog di film ini menggunakan bahasa daerah Tegal, alih-alih bahasa Indonesia yang biasa digunakan pada umumnya di film-film lain.

[read_more id="331172"]

Turah bercerita tentang warga-warga di sebuah kampung kecil di daerah Tegal yang disebut Kampung Tirang. Kampung Tirang adalah wilayah orang miskin di mana listrik hanya menyala pada malam hari dan warga-warganya tinggal di kondisi lingkungan yang amat memprihatinkan.

Turah Menjadi Film Perwakilan Indonesia di Ajang Piala Oscar 2018

[duniaku_adsense]

Warga-warga di Kampung Tirang dijangkiti oleh pesimisme dan selalu dikelilingi rasa takut, mereka hanya bisa mengandalkan hidup mereka pada Darso (Yono Daryono), seorang juragan kaya yang memberi mereka penghidupan di sana

Namun, seorang warga bernama Turah (Ubaidillah) bangkit untuk memberontak dari tangan Darso dan berusaha untuk mengajak warga-warga lain untuk bangkit agar tidak lagi terkurung di dalam hidup mereka yang begitu-begitu saja di tempat tinggal mereka.

Termasuk sebagai satu dari 130 film nasional yang diseleksi para ketat oleh para anggota komite, Turah berhasil dipilih karena dianggap sangat relevan dengan pembahasan krisis kemanusiaan dan problema kesenjangan sosial di masyarakat yang sering terjadi di banyak negara berkembang, termasuk Indonesia.

Menurut Hakim, selaku ketua dari komite, tema-tema seperti itu memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian Academy of Motion Pictures Arts and Sciences selaku penyelenggara acara malam penganugrahan Oscars tiap tahunnya.

Namun, bukan berarti perjalanan Turah menuju Dolby Theater Hollywood tahun depan akan menjadi mudah. Karena dari daerah yang sama, Kamboja mengajukan First They Killed My Father yang disutradari oleh aktris sekaligus sutradara kondang Angelina Jolie sebagai perwakilan mereka, yang tentu saja sudah memiliki keunggulan dari nama besar Jolie sendiri.

Turah memerlukan promosi dan kampanye melalui penayangan-penayangan terbatas untuk seleksi tahap selanjutnya, yang tentu saja memerlukan biaya tidak kecil. Mari kita berharap agar pihak pemerintah ikut membantu perjuangan Turah untuk bisa masuk ke 5 besar nominasi Oscars tahun depan. Selamat berjuang Turah!

[youtube_embed id="p0m0eL9TDYQ"]

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU