Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

Venomverse adalah event komik Marvel yang berkisah tentang perkumpulan segala jenis karakter berkostum Venom. Apakah bisa dibilang menjiplak Spider-verse?

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

Venomverse adalah event komik Marvel yang berkisah tentang perkumpulan segala jenis karakter berkostum Venom. Dengan tema yang menyerupai Spider-Verse, apakah bisa dibilang menjiplak?

Dimulai sejak Agustus 2017, event Venomverse belum lama ini telah mencapai konklusinya. Event ini terdiri dari tiga judul: Edge of Venomverse #1-5, Venomverse: War Stories #1, dan Venomverse #1-5. Serupa dengan Spider-Verse, Venomverse mengajak kita untuk bertemu dengan berbagai superhero, supervillain, dan anti-hero yang memiliki ikatan dengan Venom Symbiote.

[duniaku_baca_juga]

[duniaku_adsense]

Sinopsis

Venomverse dimulai dari judul Edge of Venomverse. Komik ini mengenalkan karakter-karakter yang akan bergabung di event utamanya. Tentu saja, semua karakter yang diperkenalkan berfokus pada mereka yang terikat dengan Venom Symbiote.

Dari kelima issue yang ditawarkan, semuanya memiliki kesamaan. Di akhir cerita mereka semua menghilang, entah itu untuk bergabung dengan Captain America-Venom di dunia lain atau "dimakan" oleh Poisons. Edge of Venomverse berfokus pada X-23, Gwenpool, Ghost Rider, Logan, dan Deadpool yang bergabung dengan Venom Symbiote dari semesta masing-masing.

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

[read_more id="321677"]

Berlanjut ke prolog di buku Venomverse: War Stories, kita diperkenalkan pada Doctor Strange-Venom. Doctor Strange-Venom inilah yang mengundang beragam karakter Venom ke dunianya untuk bertarung dengan makhluk bernama Poisons.

Poisons sendiri adalah karakter mungil yang sekilas tampak tak berbahaya. Namun jika Poisons menyentuh venom yang sudah terikat dengan inang, mereka sanggup merebut tubuh keduanya dan menghancurkan kesadarannya.

Cerita inti dimulai di komik Venomverse ketika Eddie Brock, Venom dari Prime Marvel Universe, ditarik ke dunia Doctor Strange-Venom. Eddie Brock bertemu berbagai karakter "Venom", termasuk Peter Parker yang masih memakai kostum hitamnya.

Apakah para Venom di Venomverse ini nantinya sanggup menghabisi Poisons, musuh alami mereka?

Venomverse, Fotokopi Spider-Verse?

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

Memang temanya adalah pertemuanantar karakter "Venom" dari berbagai semesta, tapi entah kenapa pengaruh Spider-Verse terlalu kuat terasa. Bandingkan dengan Deadpool Kills Deadpool, bagian dari event Deadpool Killogy ini tidak menggunakan formula yang serupa.

Dalam Deadpool Kills Deadpool, Deadpool dari Prime Marvel Universe langsung dihadapkan pada masalah inti dan bertarung melawan sesama Deadpool. Di Venomverse dan Spider-Verse, kedua event tersebut sama-sama mengharuskan mereka melawan spesies yang berbahaya bagi orang sejenis mereka: Inheritors untuk Spider-Man dan Poisons untuk Venom.

Kemiripan ini makin diperkuat dengan keberadaan komik Edge of Venomverse. Sebelumnya, di Spider-Verse juga ada komik serupa berjudul Edge of Spider-Verse. Isinya juga tidak jauh beda, memperkenalkan karakter yang akan muncul di event utama Spider-Verse. Di sana pun karakternya antara mati dimakan Inheritors atau direkrut ke tim Spider-Man.

Tapi meski mirip, penulis masih sempat berharap dengan jalan cerita utamanya. Saya mulai tertarik ketika melihat Spider-Man berkostum hitam bertemu dengan Eddie Brock-Venom. Tampak sekali mereka saling melontarkan kebencian, mengingat apa yang terjadi di antara mereka di masing-masing semesta yang tampaknya tak jauh berbeda.


Venomverse terasa serunya setelah munculnya dua karakter baru di medan pertempuran. Mau tahu siapa? Baca lanjutan pembahasannya!

Carnage, Anak Durhaka dari Venom

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

[duniaku_adsense]

Cerita mulai terasa berbeda ketika satu persatu karakter dari pihak Venom jatuh ke tangan Poisons, termasuk Peter Parker-Venom. Apalagi Captain America-Venom yang jelas-jelas adalah pemimpin mereka. Hingga akhirnya mereka putus asa sampai Eddie Brock menyarankan untuk memanggil Carnage!

Ada kejutan ketika Deadpool yang sudah dirasuki Poisons itu ternyata masih sadar. Kehadiran Carnage dan Deadpool sangat membantu cerita untuk bergerak ke arah yang lebih tak terduga. Alur yang fluktuasinya naik turun ini mulai bisa dinikmati karena kehadiran dua orang gila tersebut ke meja permainan.

Namun sayang, volume terakhir menghancurkan semuanya. Awalnya saya mengira Doctor Strange-Venom punya alasan yang kuat kenapa membawa para Venom, yang basically adalah makanan para Poisons ke semesta mereka. Ternyata di volume terakhir Doctor Strange-Venom baru menyadari bahwa itu adalah kesalahan besar.

Pembahasan Venomverse: Terlalu Menjiplak Spider-Verse

[duniaku_baca_juga]

Jika memang ingin memusnahkan Poisons, bukankah lebih bijak mengambil karakter-karakter lain yang tidak akan terpengaruh oleh Poisons? Iron Man atau Reed Richards, mungkin? Efeknya? Poisons jadi tahu bahwa di luar semesta mereka sangat banyak Venom yang lain. Venom untuk mereka "makan" dan dijadikan tubuh.

[read_more id="317655"]

Tak cuma itu, karakterisasi masing-masing tokoh juga gagal tersampaikan dengan baik. Padahal akan seru melihat "Poisons" Peter Parker melawan Eddie Brock. Spider-Man versi Poisons jelas lebih memiliki niat membunuh Eddie Brock daripada yang asli. Pertarungan inilah sebenarnya salah satu yang dinanti oleh pembaca, setidaknya oleh saya. Lalu? Perkelahian mereka berdua malah dikesampingkan.

Karakter-karakter lain dalam venomverse ini tak terlalu diselami jadi terasa hampa, tak berdampak walau dibunuh sedemikian rupa. Venomverse diperburuk juga dengan konklusinya yang tak memuaskan. Mereka cuma "kabur" ke semesta masing-masing dan bahkan tak berhasil menghabisi Poisons. Menggantung.

Kesimpulan

Venomverse menghadirkan cerita yang terlalu pendek dan terkesan buru-buru. Tak ada penyelaman karakter, bahkan untuk karakter penting seperti "Poisons" Peter Parker. Konklusinya tak memuaskan dan bahkan tak benar-benar menghabisi akar masalah. Jika ini prekuel dari sebuah cerita, bagus. Sayangnya bukan.

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU