Nasib 5 Film Lawas Indonesia yang Didaur Ulang Pada Tahun 2017. Apakah Semuanya Sukses?

Banyak film lawas yang mendapat daur ulang di tahun ini. Nah apakah film-film tersebut cukup sukses dari segi perolehan jumlah penonton?

Nasib 5 Film Lawas Indonesia yang Didaur Ulang Pada Tahun 2017. Apakah Semuanya Sukses?

Nasib 5 Film Lawas Indonesia yang Didaur Ulang Pada Tahun 2017. Apakah Semuanya Sukses?

Banyak film lawas yang mendapat daur ulang di tahun ini. Nah apakah film-film tersebut cukup sukses dari segi perolehan jumlah penonton?

[page_break no="1" title="Warkop DKI Reborn"]

Setelah part pertamanya dirilis tahun lalu, kelompok lawak legendaris Warkop DKI versi modern kembali lagi pada akhir bulan Agustus lalu. Dan sama seperti film pertamanya, Warkop DKI Reborn memperoleh catatan jumlah penonton yang fantastis. Selama penayangan, film yang dibintangi oleh Tora Sudiro, Abimana Aryasatya, dan Vino G. Bastian ini berhasil mengumpulkan lebih dari empat juta penonton.

Meski masih kalah dengan part 1 yang menorehkan angka enam juta penonton, namun Warkop DKI Reborn Part 2 masih mendapat predikat film Indonesia terlaris sementara pada tahun 2017.

Dengan catatan jumlah penonton itu juga menjadikan Warkop DKI Reborn Part 2 sebagai film lawas yang mendapatkan daur ulang paling sukses di tahun ini.

[page_break no="2" title="Jailangkung"]

Setelah 13 tahun berlalu, remake film Jailangkung kembali menggentayangi penonton pada lebaran tahun ini. Remake film Jailangkung diproduksi dan digarap oleh sutradara Jose Purnomo dan Rizal Mantovani. Mereka berusaha kembali menampilkan kengerian yang telah tersaji di film pertamanya.

Dibandingkan dengan film pertamanya, Jailangkung (2017) sukses besar menyedot atensi pecinta film Tanah Air. Sepanjang penayangan, film yang dibintangi oleh bintang-bintang muda seperti Jefri Nichol dan Amanda Rawles ini mampu menghasilkan 2,5 juta penonton untuk datang ke bioskop.

Ya meski tak seseram dan seikonik film pertemanya, tapi boleh dibilang Jailangkung merupakan film lawas Indonesia yang cukup sukses ketika mendapat daur ulang.

[page_break no="3" title="Hantu Jeruk Purut Reborn"]

Tak seperti dua film di atas yang menuai kesuksesan, Hantu Jeruk Purut Reborn malah jauh dari ekspetasi. Diputar sejak 14 September lalu, film horor ini hanya mendulang kurang dari 50 ribu penonton.

Beberapa faktor yang membuat versi modernnya kurang mendapat tempat di hati penikmat film horor adalah kisah yang disajikan dan para pemain yang jauh dari kata memuaskan. Hantu Jeruk Purut Reborn seakan membuktikan kembali jika film yang didaur ulang belum otomatis mendapat kesuksesan seperti film aslinya.

[page_break no="4" title="Pengabdi Setan"]

Seperti sudah diprediksi banyak orang, film reboot Pengabdi Setan karya Joko Anwar mendapat banyak sambutan positif dari para penikmat film. Bahkan film ini disebut-sebut sebagail film yang memberikan standar baru bagi film horor selanjutnya.

Hingga saat ini, film Pengabdi Setan telah meraup lebih dari 3 juta penonton. Angka tersebut sekaligus menjadikan film yang dibintangi oleh Tara Basro ini menjadi film horor Indonesia terlaris sepanjang masa. Pengabdi Setan mengalahkan Danur: I Can See The Ghost yang meraup 2.736.157 penonton.

Film ini sendiri menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang mengalami keterpurukan di tahun 1981. Sang Ibu, yang sebelumnya seniman dan penyanyi terkenal kini mendadak sakit selama 3 tahun. Karena tak ada lagi pemasukan dan perlunya biaya pengobatan, mereka pun hidup serba kekurangan.

Mereka tinggal di rumah neneknya yang berada di tengah hutan dekat areal pemakaman, menambah suasana mencekam di keluarga ini. Akhirnya, sang Ibu meninggal secara misterius setelah sakit bertahun-tahun, meninggalkan keluarganya. Namun kematian sang ibu adalah awal malapetaka yang terjadi.

[page_break no="5" title="Jomblo"]

Film lawas yang mendapat remake di tahun 2017 selanjutnya adalah Jomblo. Rumah produksi Falcon Pictures seakan ingin mengobati rasa kangen terhadap aksi dari empat sekawan Agus, Bimo, Doni, dan Olip. Bedanya, keempat tokoh itu kini diperankan oleh Ge Pamungkas, Arie Kriting, Richard Kyle dan Deva Mahenra.

Meski tampil dengan unsur jokes yang lebih kekinian, namun dari segi cerita tak jauh berbeda dengan film pertamanya yang diangkat dari novel laris karya Adhitya Mulya.

[read_more id="336778"]

Hingga saat ini, film yang digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo ini berhasil mengumpulkan lebih dari 400 ribu penonton.

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU