Ini 5 Alasan Kalian Harus Main Assassin's Creed Origins

Di awal tahun ini Ubisoft sempat membuat para gamer terkejut setelah mereka mengumumkan akan meluncurkan game andalan mereka Assassin's Creed. Waktu yang dinantikan pun tiba dan pada akhirnya Assassin's Creed: Origins pun resmi rilis di pasaran.

Dikerjakan oleh tim yang sama seperti Assassin's Creed: Black Flag, AC Origins pun pada akhirnya mengikuti jejak yang sama seperti Black Flag yaitu sama-sama menjadi salah satu game yang sukses. Seperti kita ketahui, meski inti cerita dari Black Flag keluar dari ide Assassin's Creed yang kita kenal, mereka tetap sukses membuat gamer puas karena mekanisme baru yang dihadirkan yaitu mekanisme berlayar dan perang kapal. [read_more id="338053"] Wajar saja karena Black Flag memang mengambil latar belakang cerita soal bajak laut yang sangat identik dengan laut dan perang kapal. Berbeda dengan Origins, Ubisoft yang sempat kehilangan arah dan tujuan akan franchise ini memiliki tugas berat untuk mengembalikannya ke akar cerita. Origins sendiri memiliki fokus cerita soal berdirinya organisasi Assassin itu sendiri. Artinya cerita tersebut secara logika merupakan prekuel dari seri Assassin's Creed pertama yang diperankan oleh Altair sebagai protagonis utama. Bila kalian sebelumnya ragu untuk memainkan seri teranyar ini, maka artikel inilah yang akan meyakinkan kalian. Duniaku.net kali ini ingin membuat sebuah artikel mengenai alasan mengapa kalian harus memainkan AC Origins. [page_break no="1" title="Cerita yang Kembali ke Akar"] Seperti yang tadi telah disinggung bahwa Assassin's Creed sebagai sebuah franchise seperti kehilangan arah dan tujuan. Blunder yang dilakukan Ubisoft di masa lalu dengan mematikan tokoh Desmond Milles seakan menjadi bumerang tersendiri bagi Ubisoft. Kerennya Assassin's Creed: Unity dan Assassin's Creed: Syndicate nyatanya belum bisa membuat franchise ini memiliki cerita yang kokoh seperti dulu. Diistirahatkan selama satu tahun, pada akhirnya Ubisoft bertekad untuk mengembalikan franchise ini ke jalan yang benar. AC Origins pada akhirnya di plot sebagai game yang akan mengembalikan franchise ini kembali ke akar. Bila kita mengikuti ceritanya, dalam game ini kita akan bertemu dengan sosok lama, Williams Miles. Ubisoft juga dengan cerdas menjadikan seri ini sebagai jawaban dari pertanyaan kita semua, sebenarnya bagaimana ordo Assassin's hadir dalam franchise ini. Karena pada dasarnya, Ubisoft sendiri belum pernah menceritakan secara detail mengenai hal ini. [read_more id="335437"] Di AC Origins kita akan melihat sejarah ordo Assassin itu sendiri dan ternyata protagonis utama dalam game ini yaitu Bayek merupakan Assassin pertama yang ada di dunia. Otomatis kita juga akan melihat kembali soal Piece of Eden dan bagaimana konflik dengan Templar bermula. Cerita yang menarik dan juga kembali ke akar inilah yang membuat kalian layak memainkan seri terbaru dari franchise ini guys. [page_break no="2" title="Side Mission yang Solid"] Sejauh ini Assassin's Creed memang menjadi franchise yang memuaskan dari segi cerita, grafis, dan juga karakter. Tapi hanya satu yang tak kunjung diperbaiki dari seri ini dari masa ke masa yaitu side mission yang terlalu dangkal dan kurang solid. Di Unity kita akan menemukan seabrek side mission tapi tetap saja akan terasa begitu membosankan karena misinya hanya seperti itu-itu saja. Tapi beruntung masalah ini berhasil Ubisoft perbaiki di seri Origins. AC Origins seakan-akan menjadi ajang balas dendam Ubisoft yang telah dicap negatif atas menurunnya kualitas franchise Assassin's Creed. Di Origins kita akan menemukan begitu banyak side mission yang asik. Meski tingkat kedalaman side missionnya tidak sedalam The Witcher 3, tapi aspek positif ini harus diapresiasi dengan sangat tangan terbuka oleh kita sebagai gamer. Bahkan saking asiknya, kalian bisa sejenak lupa dengan misi utama kalian bro.

Ada hal apa lagi ya yang membuat kalian layak memainkan seri ini? Langsung buka halaman dua guys!

[page_break no="3" title="Dunia Super Luas"] [duniaku_baca_juga] Sejak franchise ini hadir, Ubisoft memang selalu memplot Assassin's Creed sebagai game yang memiliki map sangat luar biasa. Kita bisa melihat ini di seri Assassin's Creed: Brotherhood, Assassin's Creed: Black Flag, Assassin's Creed: Unity, dan Assassin's Creed: Syndicate. Keempat seri Assassin's Creed itu diplot memiliki map yang bisa dikatakan cukup luas. Akan tetapi keempat seri itu belum ada apa-apanya dibandingkan dengan AC Origins. Mesir yang menjadi tempat utama di AC Origins terlihat luar biasa luas. Bahkan di Youtube sudah banyak beredar pembahasan mengenai besarnya map AC Origins. Salah satu channel Youtube terpercaya, WikiGameGuides membuat sebuah eksperimen waktu tempuh di game ini. Dalam AC Origins terdapat wilayah yang bernama Great Sand Sea, dari situ mereka akan bertolak ke salah satu wilayah di Kanopos Nome. Yang mengejutkan adalah mereka butuh waktu tempuh sekitar 17 menit dengan mengendarai kuda. Map yang luas ini juga bisa dilihat ketika kita menaiki titik tertinggi di game ini. Meski mapnya tergolong luar biasa luas, Ubisoft berhasil memasukkan berbagai macam keindahan di game ini. Bukan hanya didominasi oleh padang pasir tandus, AC Origins juga menyajikan wilayah yang indah nan hijau, lengkap dengan sungai yang memiliki grafis air yang hampir sama seperti aslinya. [page_break no="4" title="Grafis Memukau"] Seri Origins bukan hanya menarik dari segi map dan plot saja karena Ubisoft benar-benar membuat grafis game ini dengan sangat maksimal. Ketika di gurun, kita akan melihat pasir yang beterbangan karena angin. Ketika di kota, kita akan dimanjakan dengan pohon-pohonan yang memiliki grafis mewah layaknya pohon sungguhan. Yang paling gila di game ini adalah sorot cahaya matahari yang benar-benar tampak seperti sorot matahari sungguhan. Meski memiliki grafis yang cukup mumpuni, ternyata game ini sangat ramah hardware bagi para pengguna PC. Setidaknya dengan spek PC mainstream saat ini kalian bisa memainkan game ini 30 fps lebih di resolusi 1080p dengan setting menyesuaikan. Bagi para PC user, kalian bisa melihatnya di video ini:

Grafis yang joss dengan optimisasi yang baik di versi PC seakan menjadi keseriusan Ubisoft untuk memperbaiki franchise ikonik yang satu ini. Sejauh ini saya tidak mendengar ada keluhan yang berlebih soal Ac Origins.

Segi cerita dan grafis sudah dibahas, gimana dengan mekanik gameplay? Cuss halaman selanjutnya!

[page_break no="5" title="Gameplay RPG Modern"] [duniaku_baca_juga] Salah satu hal yang membuat kalian harus memainkan AC Origins adalah karena mekanik gameplaynya yang baru dan menantang. Di seri terdahulu, sistem bertempur Assassin's Creed bisa dibilang mudah dan cukup membosankan. Kita hanya bertahan dan bersiap untuk melakukan counter attack dan BANG! Musuh akan kalah begitu saja. Selain itu kita juga bisa asal serang dengan agresif sampai lawan kita tewas. Tapi itu dulu, karena kali ini kalian tidak akan bisa menang semudah itu. [read_more id="342792"] Bisa dibilang mekanik pertarungan Origins sangat mirip dengan The Witcher 3. Kita tidak akan bisa melakukan counter attack dengan mudah karena menghindar merupakan cara terbaik yang bisa digunakan. Bila kita sudah menghindar, baru kita bisa melakukan counter attack. Mekanik gameplay seperti ini justru sangat menantang sekali apalagi bila lawan yang kita hadapi lebih dari dua, hahaha. Selain sistem bertarung, AC Origins masih mempertahankan sistem gameplay Assassin's Creed yang dulu seperti melompat dan memanjat gedung yang ada. Oiya hampir lupa! Yang menggembirakan adalah sistem tower di sini sudah ditiadakan. Tower yang akan ditemui di AC Origins akan menjadi fast travel yang sangat berguna mengingat map di seri ini luar biasa besar. Yang menarik adalah kita bisa menhadapi berbagai hewa buas seperti kuda nil, buaya, dan lain-lain. Gameplay yang solid dengan beberapa modifikasi mumpuni sepertinya sudah cukup membuat AC Origins menjadi game yang wajib kalian mainkan tahun ini. Nah, mungkin itu saja ulasan mengenai hal yang membuat kalian wajib memainkan game ini. Semoga yang masih ragu-ragu menjadi yakin untuk memainkan setelah membaca artikel ini sampai habis ya! _{Diedit oleh Fachrul Razi}