Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Akibat mendapat komentar negatif di internet, politikus Jepang ini meminta maaf karena telah mengatakan anime sebagai asal muasal perilaku kriminal. Dimaafin gak ya?

Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Akibat mendapat komentar negatif di internet, politikus Jepang ini meminta maaf karena telah mengatakan anime sebagai asal muasal perilaku kriminal.

Perdebatan apakah anime dan manga bisa mempengaruhi seseorang menjadi nakal, bandel, atau melakukan tindakan kriminal memang terkesan aneh tetapi hal ini menjadi nyata.

Perdebatan ini ternyata bukan hanya terjadi di Indonesia tetapi juga terjadi di negara tempat anime berasal yaitu Jepang di mana seorang politikus Jepang menyatakan bahwa anime memancing tindak kriminal.

Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Politikus Jepang yang berstatus sebagai Anggota Dewan Penasihat dari Partai Demokrat Liberal Jepang, Ichita Yamamoto pernah mengatakan di salah satu episode acara diskusi politik Shin Houdo 2001 bahwa video game dan anime dapat mendorong kejahatan.

Pernyataan ini muncul terkait dengan kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh seorang pria berusia 27 tahun bernama Takahiro Shiraishi. Polisi menangkap pelaku di Zama, Perfektur Kanagawa pada tanggal 31 Oktober 2017 setelah menemukan bagian dari sembilan mayat di apartemannya.

Politikus Jepang tersebut mengatakan bahwa game dan anime memiliki pengaruh pada aktivitas kriminal ketika orang tidak dapat membedakan antara dunia fiksi dan dunia nyata. Yamamoto mengatakan bahwa cerita yang ada di anime dan game yang mengandung unsur kekerasan mirip dengan kasus pembunuhan berantai yang Shiraishi lakukan.

Dia yakin konten kekeran yang muncul dalam anime dan game bisa mempengaruhi orang untuk melakukan kejahatan di dunia nyata.

[duniaku_adsense]

Komentar tersebut menuai kritikan pedas dari para warganet Jepang. Beberapa warganet Jepang mengatakan bahwa Yamamoto salah dalam menyalahkan video game dan anime sebagai pemicu tindak kriminal pada seseorang.

Komentar lain mengatakan bahwa meskipun video game dan anime memiliki dampak seperti itu, jenis karya fiktif lainnya juga dapat mempengaruhi kejahatan sama besarnya seperti video game dan anime.

Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Akibat mendapat kritikan pedas tersebut,Yamamoto akhirnya mengajukan permintaan maaf di blog resminya pada hari Rabu, 15 November 2017 karena mengatakan hal tersebut. Politikus tersebut menjelaskan di dalam blognya bahwa segera setelah episode talkshow disiarkan, dia ingin mengubah pernyataannya melalui Twitter atau blognya.

Namun, ia memutuskan untuk menunggu sampai episode tersebut tayang sehingga ia bisa menjelaskan dengan benar dan memberikan pesan yang lebih langsung kepada pemirsa yang menonton.

[duniaku_baca_juga]

Yamamoto mengatakan bahwa dia segera menyesali apa yang dia katakan dalam program tersebut dan menyatakan bahwa pernyataan tersebut "sangat tidak tepat”. Ia juga menjelaskan bahwa tidak ada bukti konkret yang menghubungkan anime dan kejahatan dunia nyata.

Dihujat, Politikus Jepang Ini Meminta Maaf Setelah Menjelekkan Anime!

Yamamoto menggambarkan anime sebagai "salah satu aset terbesar 'Cool Japan' yang ditawarkan oleh Jepang" dan mengatakan bahwa dia menyesal mengatakan bahwa anime memiliki pengaruh negatif terhadap tindakan orang.

Dia kemudian mengulangi permintaan maafnya kepada anggota industri anime, penggemar anime, dan orang-orang yang terlibat dalam program "Cool Japan".

Dia menambahkan bahwa dia menganggap dirinya sebagai salah satu penggemar manga dan anime yang paling terkenal dunia politik Jepang, dan dia sangat frustrasi dengan ucapannya tempo hari karena dia menyukai manga dan anime.

[duniaku_adsense]

Departemen Kepolisian Metropolitan menahan Shiraishi pada tanggal 31 Oktober karena dicurigai meninggalkan sebuah mayat. Polisi menemukan sembilan mayat di rumahnya setelah menanggapi laporan orang hilang.

Menurut polisi, Shiraishi mengaku membunuh korban dan memotong-motong mayat mereka setelah menghubungi orang-orang yang telah memposting secara online tentang bunuh diri.

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU