Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya!

Memang mending berkarya deh ketimbang bikin drama!

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya!

Drama mengenai kasus penipuan yang dilakukan oleh seorang webtunis ternama kembali menghebohkan jagat industri kreatif Indonesia.

Pasalnya, ini bukan pertama kalinya sang pelaku membuat drama di akun media sosialnya demi menutupi jejak kebohongan yang ia lakukan. Kasus yang telah berlangsung selama bertahun-tahun ini lantas berakibat kepada kemarahan para mantan penggemarnya, bahkan sampai diberitakan oleh salah satu media online terbesar di Indonesia!

Jika menilik kasus di atas, kita bisa melihat betapa seriusnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh perbuatan sang kreator. Efeknya tidak hanya akan dirasakan oleh para penggemar dan mantan penggemarnya, tetapi juga kehidupan sang kreator itu sendiri.

Hal seperti ini tidak hanya berlaku untuk perbuatan kriminal saja, tetapi juga drama-drama kecil lainnya. Bahkan, aktivitas sederhana seperti berdebat di media sosial dan ditonton oleh banyak orang pun ada dampak negatifnya. Nah, kita perlu menyadari bahwa membuat drama ini punya efek yang buruk untuk kehidupan kita, juga kehidupan berkarya kita.

Oleh karenanya, jangan menjadi kreator yang penuh drama. Ayo kita simak beberapa dampak yang bisa ditimbulkan dari kreator penuh drama.

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya! Sumber: The Kicker[/caption]

Kita mungkin tak pernah menyadari bahwa drama yang kita timbulkan bisa berdampak buruk bagi perusahaan yang memekerjakan kita. Kita mungkin berpikir bahwa drama adalah urusan pribadi, tetapi nyatanya tidak sesederhana itu. Citra buruk yang telah kita tuai pada akhirnya juga akan berimbas bagi perusahaan tempat kita bernaung.

Benar bahwa drama akan membantu kita memperoleh instant popularity. Namun, popularitas yang kita peroleh akan memiliki kesan negatif. Dan kesan negatif ini akan "terciprat" pula kepada orang-orang yang memekerjakan dan menggaji kita.

Kalau sudah sampai seperti ini, secara tidak langsung kita akan membawa pengaruh buruk bagi bisnis orang lain. Apalagi, jika drama yang kita buat sampai masuk ke media-media kelas kakap. Bukanlah hal yang tak mungkin jika perusahaan tempat kita bekerja kehilangan sumber pendapatan dan bukan hal yang tak mungkin pula jika kita dipecat.

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya! Sumber: Rachel Simmons[/caption]

Menyebar drama atau isu yang negatif juga dapat membuat kita kehilangan kepercayaan dari rekan-rekan sesama kreator. Jika namamu sampai masuk dalam daftar blacklist para kreator, kamu tentu akan sulit mendapatkan bantuan maupun tawaran kolaborasi dari kreator lain. Hidup akan serba rumit karena nama baik kita telah tercemar. Masuk penerbit susah, diterima di production house susah, bahkan kerjasama pun jadi susah.

Apakah sikap ini juga akan berlaku pada penggemar? Tentu saja. Penggemar yang mengetahui peringai negatif kita bukan tidak mungkin akan berpaling dan meninggalkan karya yang kita buat. Andai pun mereka tidak berpaling dan kita memutuskan untuk berkolaborasi dengan mereka, tentu tidak akan berakhir menyenangkan. Sebab pada dasarnya mereka adalah penikmat, bukan pembuat.


Masih berniat bikin drama? Simak dampak-dampak lanjutan di halaman selanjutnya!

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya! Sumber: Indian Express[/caption]

Salah satu dampak yang paling buruk dari hidup penuh drama adalah berurusan dengan hukum, khususnya apabila kita membuat drama ke arah penipuan, penggelapan, atau pelecehan. Sebagaimana kasus webtunis yang telah kami paparkan sebelumnya, banyak pihak yang merasa dirugikan dan berencana untuk menyeret kasus ini ke ranah hukum akibat telah berjalan selama bertahun-tahun tanpa solusi.

Kalau kita benar-benar sudah berurusan dengan hukum, bahkan sudah sampai dipenjara, tentu saja kita akan memiliki catatan kriminal. Apa efek yang ditimbulkan dari catatan kriminal tersebut? Ada banyak, misalnya: mau mendaftar sekolah kesusahan, mau melamar pekerjaan kesusahan, bahkan sekadar ingin mengadakan kerjasama pun kesusahan. Kalau sudah seperti itu, mencari rezeki pun akan terasa seret.

Itukah yang kamu inginkan?

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya! Sumber: cas.sk[/caption]

Inilah yang terpenting. Kalau kita membuat drama besar dan berhasil membuat banyak orang geram, akan ada kemungkinan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab akan mencari seluk-beluk kehidupan kita. Siapa yang kena dampaknya? Keluarga.

Bagi yang sering mengakses media sosial, kamu pasti tahu bahwa tidak sekali atau dua kali ada kasus di mana keluarga pembuat drama menjadi sasaran amukan warganet. Bahkan, tak jarang ada anggota keluarga yang di-bully atau dijelek-jelekkan oleh warganet akibat dianggap tidak bisa mendidik si pembuat drama.

Keluarga yang tidak tahu apa-apa, tiba-tiba saja menjadi kambing hitam atas kesalahanmu. Tidak ada hal baik yang bisa keluar dari kejadian semacam ini. Dan tidak ada pula orang waras yang berharap nama keluarganya dipertaruhkan akibat kesalahan yang kita perbuat.

Ini Dampak Kreator yang Lebih Sering Ngedrama daripada Berkarya! Sumber: XXL Mag[/caption]

Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh CIAYO Blog, bahwa attitude merupakan elemen penting yang diperlukan bagi setiap kreator. Dalam aspek apa pun, sikap baik adalah kunci kesuksesan kita di masa depan. Baik dan buruknya aspek bisnis, aspek pertemanan, dan aspek kolaborasi bergantung pada bagaimana kita menyikapi masalah. Kita juga tak dapat mengelak kalau kita membutuhkan uluran tangan kreator lain untuk maju.

Drama hanya akan membuang waktu dan energi kita dengan sia-sia. Reputasi kita berpotensi memburuk, karir kita berpotensi terancam, dan rekan-rekan kita pun berpotensi menjadi musuh. Itulah kenapa kita perlu memfokuskan diri untuk membuat karya secara konsisten daripada membuat drama yang sudah jelas akan merugikan diri kita sendiri dan orang-orang di sekitar kita.


Kalau menurutmu sendiri gimana sih efek drama antar kreator itu? Sampaikan di kolom komentar!

Ingin mendiskusikan topik ini dengan teman-teman kamu? Jangan ragu untuk share dan tag!

Diedit oleh Fachrul Razi

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU