Pemerintah Cina Giat Menciduk Pembuat Konten Pornografi!

Hadiahnya? 1.2 Milyar Rupiah.

Pemerintah Cina Giat Menciduk Pembuat Konten Pornografi!

Dikutip dari akun Twitter @minorujoeling, baru saja, Pemerintah Cina menetapkan bahwa dimulai dari tanggal 1 Desember 2018, barangsiapa yang melaporkan konten pornografi/tidak aman/Girls Love (Lesbian)/ Boys Love (Gay) akan menerima hadiah 600 ribu RMB, alias 1,2 milyar Rupiah!

Pembagi berita yang bersangkutan juga berniat untuk menghapus karya-karyanya yang diunggah ke Weibo maupun Lofter akibat kebijakan pemerintah Cina ini. Tidak lupa, ia mengajak teman-teman di media sosial untuk tidak mengunggah ulang karya-karya tersebut ke media sosial lain untuk kebaikan bersama.

https://twitter.com/minorujoeling/status/1065524520461623296

Munculnya kabar ini juga tidak mengagetkan kalau benar adanya. Tidak lama sebelum itu sudah ada kasus di mana seorang penulis novel bergenre Boys Love berkebangsaan Tionghoa juga ditangkap oleh Pemerintah Cina dan terdakwa dikenakan hukuman penjara selama 10 tahun karena konten 'melanggar norma masyarakat' ini.

Kabar ini pun menjadi viral di media sosial gara-gara kekonyolannya, menurut para netizen. Apalagi dengan hukuman dengan pelaku kasus pelecehan seksual maupun pemerkosaan cenderung jauh lebih ringan daripada hukuman 10 tahun yang dikenakan oleh Pemerintah Cina ini.

Semenjak hari Senin (19-11-2018), ada lebih dari 1.5 juta pos media sosial Weibo dengan tagar #Tianyi, dengan sebagian besar di antaranya merupakan simpati terhadap Tianyi, nama pena penulis tersebut.

"Penulis tersebut layak mendapatkan simpati," ungkap salah satu seksolog dan sosiolog terkenal di Tionghoa, Li Yinhe, "Ia memang melanggar hukum, tapi bahkan hukuman satu tahun saja terlalu keras, apalagi sepuluh tahun."

Di tahun 1997, Homoseksual sudah mengalami dekriminalisasi, dan dicabut dari daftar penyakit mental sepuluh tahun kemudian oleh Pemerintah Cina. Tapi meskipun pemerintah mengambil tindakan, tentu ia tidak cukup untuk meredam persekusi, penggrebekan dari pemerintah sendiri, maupun diskriminasi dari rakyatnya.

Dikonfirmasi melalui Channel News Asia, kampanye pelaporan pelaku konten pornografi tersebut digaungkan sedari tanggal 17 November. Di bulan April lalu, Weibo juga menegakkan aturan untuk menghapus konten pornografi, kekerasan, maupun hubungan pasangan sama jenis, namun menarik kembali peraturan tersebut setelah menerima kritikan keras dari kalangan umum.

Apa pendapatmu tentang pasal yang abu-abu ini? Bagikan pendapatmu di kolom komentar!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU