Ini Jawaban Penulis Skenario Endgame Tentang Matinya Karakter Black Widow!

Oh ini nih alasannya salah satu karakter favorit kita dimatikan

Ini Jawaban Penulis Skenario Endgame Tentang Matinya Karakter Black Widow!

Salah satu karakter yang mati di Avengers: Endgame dan cukup mengejutkan adalah kematian Black Widow alias Natasha romanoff.

Nah, duo penulis skenario Avengers: Endgame yaitu Markus dan McFeely. Sebelumnya mereka juga sudah pernah diwawancarai tentang masalah Time Travel di Avengers: Endgame yang bisa kamu baca di bawah ini;

Kali ini pertanyaannya adalah kematian Black Widow. Kenapa Black Widow mereka buat mati? Apakah ada alasan khusus? Pertanyaan tersebut ditanyai saat keduanya diwawancarai oleh Los Angeles Times. Apa jawaban mereka?

"Kami mengerti bahwa dia salah satu karakter terfavorit, pastinya tak ada yang mau melihat karakter favoritnya mati. Namun ini adalah bagian dari perjalanan, yaitu akhir. Dia memulai perjalanan dengan karakter yang sangat kelam, dia adalah mata-mata, seorang pembunuh, dia punya catatan merah dalam sejarahnya." jawab Markus.

Ini Jawaban Penulis Skenario Endgame Tentang Matinya Karakter Black Widow!

Tentu saja partnernya, McFeely pun menambahkan, yaitu;

"Kami juga sulit membuat Black Widow mati, dia adalah karakter penting, terlebih pahlawan wanita pertama di MCU. Namun seperti yang tadi kita katakan, ini adalah 'perjalanan', ada yang berhenti, ada yang melanjutkan perjalanan."

"Steve dari yang hanya peduli dengan orang lain, di akhir dia peduli dengan dirinya sendiri. Tony yang hanya peduli dengan dirinya sendiri, di akhir dia mempertaruhkan nyawanya untuk seluruh galaksi, dan Nat dari yang memiliki catatan merah, menjadi seorang pahlawan dengan berkorban demi seluruh galaksi dan menghapus catatan merahnya." lanjut McFeely.

Jawaban mereka bisa dibilang mirip-mirip dengan penjelasan mereka tentang akhir Tony Stark dan Steve Rogers yang bisa kamu baca di sini.

Nah gimana nih menurut kamu penggemar Black Widow? Apakah jawabannya memuaskan? Tulis di kolom komentar, ya.

Sumber: Los Angeles Times

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU