Review Abigail, Teror Berdarah-darah Vampir Balerina

Bocah balerina yang meneror semua orang dewasa

2572_D013_00347.jpg

Waktu pertama kali kami menyaksikan trailer Abigail, kami langsung ingat dengan film Ready or Not. Usut punya usut, ternyata sutradara yang bekerja di belakang Abigail adalah Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett. Keduanya merupakan sutradara yang bertanggung jawab terhadap Ready or Not, seri V/H/S, dan Scream terbaru. 

Karena mengetahui kultu dua orang sutradara cerdas ini, maka kami langsung mengambil kesimpulan kalau film ini akan memiliki tingkat kesadisan yang lumayan ekstrim. Karena itu Abigail mendapatkan rating +17 oleh lembaga sensor film Indonesia.

Seperti apa review Abigail? Silakan kita nikmati bersama-sama di bawah ini.

1. Penculikan Kecil!

2572_D012_00276R_CROP.jpgDok. Universal

Sekelompok penjahat yang dipimpin oleh Lambert, seorang informan, menculik penari balet bernama Abigail, putri seorang penguasa dunia bawah tanah yang kuat di New York City. Mereka membawa Abigail ke sebuah rumah mewah yang terpencil di atas negara bagian.

Para penculik dijanjikan cek senilai $7 juta setelah 24 jam, asalkan Abigail tetap aman selama penculikan berlangsung. Ternyata yang kerjakan bukanlah penculikan anak kecil biasa. Sebab pada kenyataannya merekalah yang diculik dan ditahan di dalam satu rumah bersama seorang vampir kecil sebagai sebuah "hukuman".

Baca Juga: Review Gundam Seed Freedom, Nostalgia dengan Visual Menggoda

2. Konsep yang pernah diulang

2572_D016_00486R.jpgDok. Universal

Salah satu kekuatan utama film ini adalah atmosfer rumah tua yang berhasil diciptakan dengan detail yang memukau. Desain produksi dan sinematografi yang apik menghadirkan suasana mencekam yang mendukung ketegangan cerita. Ditambah dengan skor dan latar audio dari Brian Tyler yang semakin memperkuat nuansa horor dalam film.

Alisha Weir sebagai Abigail tampil luar biasa dalam film ini. Dia berhasil memerankan transformasi karakter Abigail dari seorang gadis balerina polos menjadi vampir yang kejam dan haus darah dengan sangat meyakinkan. Koreografi pertarungannya yang memadukan gerakan balet dan serangan vampir pun menjadi daya tarik tersendiri.

Sayang kelebihan Alisha Weir seperti menutup pemeran lainnya. Kami tidak bisa menemukan akting yang menarik di luar Alisha. Yah, mungkin karena tuntutan skenario yang mengharuskan mereka berperan seperti layaknya penjahat kelas bawah yang tidak memiliki kharisma apapun.

Selain lemahnya akting, kami juga menemukan kalau konsep Abigail sangat mirip dengan Ready or Not. Bedanya di sini semua orang adalah pendosa dengan kesalahannya masing-masing. Kemiripan ini membuat kami menduga kalau Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett sedang menggunakan winning formula mereka.

3. Film yang menghibur dengan catatan

2572_D028_00379.jpgDok. Universal

Meskipun memiliki kekurangan, Abigail tetap menawarkan hiburan dengan daya tariknya sendiri. Atmosfer yang mencekam, efek visual dan audio yang mengesankan, serta penampilan Alisha Weir yang menawan menjadi nilai plus film ini. Bagi pecinta film horor dengan sentuhan komedi, Abigail bisa menjadi pilihan tontonan yang cukup menghibur.

Sayangnya dengan segala kelemahan miliknya, kami hanya bisa memberikan nilai 3.8 dari 5 bintang review. Seandainya saja Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett melakukan pendekatan kreatif yang berbeda dari Ready or Not, kami pasti bisa memberikan nilai yang lebih tinggi. 

https://www.youtube.com/embed/3PsP8MFH8p0

Baca Juga: Review Awal Badarawuhi di Desa Penari Fresh di Rotten Tomatoes

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU