Review Plane, Pendaratan Darurat Gerard Butler di Kamp Milisi Filipina

Kisah kapten pesawat yang mati-matian melawan teroris

Review Plane, Pendaratan Darurat Gerard Butler di Kamp Milisi Filipina

Gerard Butler merupakan aktor yang karirnya sering naik turun di Hollywood. Sempat cemerlang karena franchise “300” dan “Has Fallen”, saat ini Butler hanya muncul di film-film action berbudget rendah yang tampil di sela-sela high season.

Tampil di film-film low budget tidak membuat Butler mati gaya. Akting aktor gaek berumur 53 tahun ini semakin terpoles, terutama untuk urusan action dan believable-nya. Di bawah arahan sutradara Jean-François Richet, Butler kembali lagi menjadi sosok pahlawan di layar lebar.

Kali ini dia menjadi kapten pilot penerbangan maskapai Trailblaze yang harus bertempur melawan milisi Filipina.

1. Penerbangan menembus badai

Review Plane, Pendaratan Darurat Gerard Butler di Kamp Milisi FilipinaDok. Lionsgate/Plane

Film Plane dibuka dengan kisah kapten pilot Brodie Torrance (Gerard Butler) dan Dele (Yoson An) yang berpasangan dalam rute penerbangan panjang, dari Singapura menuju Jepang. Keduanya diperintahkan untuk terbang di atas badai demi menghemat bahan bakar.

Maklum, rute yang dijalani Brodie dan Dele adalah rute sepi penumpang yang kurang diminati orang. Sehingga pesawat yang digunakan oleh kapten Brodie harus bisa menghemat bahan bakar, meskipun rute terpendek tersebut dihantam badai dahsyat.

Saat yang dinanti-nantikan datang juga, pesawat Brodie dan Dele menyongsong badai. Di dalam pesawat tersebut, selain penumpang biasa, mereka juga mengangkut kriminal bernama Louis Gaspare (Mike Colter). Dia adalah seorang terpidana pembunuhan yang melarikan diri ke Bali Indonesia.

Saat berada di atas 40.000 kaki, pesawat Brodie tersambar petir. Sambaran tersebut mematikan sistem navigasi dan radio pesawat. Menyebabkan pesawat terbang tanpa daya dan hanya bisa mengudara selama 10 menit.

Prosedur pendaratan darurat langsung dijalankan, Brodie dan Dele berhasil mendaratkan pesawat tersebut di pulau Jolo yang berada di posisi terluar Filipina. Masalahnya pulau tersebut dihuni para milisi Filipina yang biasa menculik turis-turis malang untuk dimintai tebusan.

Baca Juga: Review M3GAN, Boneka Pembunuh yang Beda Dari Boneka Lainnya

2. Film pesawat minim pesawat

Review Plane, Pendaratan Darurat Gerard Butler di Kamp Milisi FilipinaDok. Lionsgate/Plane

Walaupun film ini menggunakan judul “Plane”, tapi kebanyakan adegan berlangsung di atas daratan. Hal ini membuat film Plane berbeda dengan film-film yang memilih untuk berkonflik di atas pesawat, seperti misalnya, Air Force One (1997), Snakes on a Plane (2006), dan Emergency Declaration (2022).

Walaupun begitu, Plane menghadirkan berbagai jargon-jargon pilot yang terdengar “keren” di telinga orang awam. Jadi setidaknya momen di dalam pesawat terasa seperti sungguhan dan believable. Terutama untuk urusan kalau Butler dan Yoson benar-benar bisa menerbangkan pesawat.

Kalau dipikir-pikir, film ini seharusnya bisa menggunakan judul lain di luar kalimat Plane. Soalnya pesawat bukanlah fokus utama dari film ini. Jean-François Richet bisa saja menggunakan judul Emergency Landing atau Forced Landing.

3. Kesimpulan Plane

Review Plane, Pendaratan Darurat Gerard Butler di Kamp Milisi FilipinaDok. Lionsgate/Plane

Gerard Butler menjadi fokus utama film Plane. Hal ini menjadikan peran karakter lainnya seperti terpendam oleh pesona Butler. Walaupun hal ini enggak seratus persen salah, tetapi beberapa pemeran lainnya seharusnya memiliki potensi yang lebih tinggi untuk terlibat lebih dalam di dalam plot utama.

Sebagai contoh, kami sangat menyayangkan kemampuan akting Daniella Pineda dan Yoson An tidak terekspos dengan baik di film ini. Padahal keduanya memiliki kans untuk melakukan satu atau dua hal heroik di dalam film. Selain itu Mike Colter yang seharusnya menjadi protagonis kedua, juga tidak bisa berbuat banyak dalam mengimbangi Butler.

Meskipun beberapa adegan aksi yang memuaskan justru datang dari Mike Colter yang memang digambarkan sebagai eks militer yang terlibat kasus pembunuhan. Karena sedikit kelemahan ini, kami hanya bisa mengganjar Plane dengan nilai 3.2 dari 5 bintang review. Memuaskan, tetapi sedikit kurang mantap dari sisi cerita.

Plane sudah bisa kamu tonton hari ini, 11 Januari 2023, di bioskop-bioskop kesayangan kamu di Indonesia.

https://www.youtube.com/embed/M25zXBIUVr0

Baca Juga: Review Seagate Firecuda King of Wakanda 2TB, Spesial Black Panther!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU