Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1

What If season 2 sih menarik, tapi masih ada kekurangannya

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1

What If adalah serial dari Marvel Studios yang merupakan multiverse dari jagat Marvel Cinematic Universe.

Karena itu serinya termasuk di season 2 menghadirkan situasi "bagaimana kalau?" dari para karakter Marvel, yang utamanya sudah ada di MCU.

Season 2 langsung selesa dalam 9 hari, seperti apa ulasan kami?

1. Hadirkan skenario "bagaimana kalau?" yang masih menarik

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1marvel studios

Tajuk dari What If season 2 sama seperti yang pertama, hadirkan tajuk "bagaimana kalau?" dari paara karakter di MCU.

Tentu saja ini masih menarik terutama di episode di mana kita diperlihatkan situasi yang benar-benar terasa beda.

Misalkan Kahhori yang karakter baru namun mengubah sejarah, membuat Amerika tak pernah dijajah oleh Eropa.

Atau Avengers 1988, Tony Stark di Sakaar, dan momen Hela dengan Ten Rings juga menarik untuk dilihat.

2. Sebagian skenario "bagaimana kalau?" yang di hadirkan terasa kurang menarik dan bahkan mudah terlupakan

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1marvel studios

Di What If season 2, tidak semua episode terasa oke dan bahkan ada beberapa yang mudah terlupakan.

Menurut saya, skenario "bagaimana kalau?" di episode-episode tersebut memang terasa "lemah".

Seperti bagaimana kalau Nebula bergabung dengan Nova Corps. Awalnya dibangun dengan gaya detektif, tapi lama-lama terasa mudah terlupakan.

Episode Happy Hogan menyelamatkan Natal, dan bahkan Avengers 1602 entah kenapa terasa mudah terlupakan juga.

3. Tak seperti season 1, season 2 terasa terlalu fokus ke Captain Carter

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1marvel studios

Tidak ada yang masalah dengan Captain Carter, yang jadi masalah season 2 ini terlalu fokus ke Captain Carter.

Setidaknya dia mendapatkan tiga episode yang fokus ke dirinya, mulai melawan Hydra Stomper, Avengers 1602, dan episode terakhir.

Di season 1, fokusnya terasa merata dibagi ke setiap karakter di setiap episodenya.

4. Animasinya masih terasa menarik untuk ditonton

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1marvel studios

Mungkin poin ini cocok dan tidak cocok bagi sebagian orang, memang beberapa pergerakan animasinya terasa tidak natural.

Namun menarik sekali di sini karena animasinya sukses menghadirkan tampilan karakter versi live action-nya.

Membuat kita semakin yakin kalau What If memang bagian dari multiverse MCU.

Namun jujur beberapa adegan slow motion saya kurang suka. Ingin membuat kesan epik malah jadinya kaku.

5. Pertarungan akhirnya megah, tapi terasa tak ada koneksi di dalamnya

Review What If Season 2: Seru tapi Kurang Dibanding Season 1

Season 1 terasa menarik karena setiap episode berasal dari jagat berbeda dengan karakter berbeda. Di akhir mereka disatukan untuk melawan ancaman yang sama.

Season 2 ini sedikit banyak juga begitu, tapi karakternya lebih banyak jadi cameo di akhir episode karena fokusnya ke Kahhori dan Captain Carter melawan Supreme Strange.

Hal ini membuat episode terakhirnya jadi kurang terasa ada ikatan dengan jagat lain, sehingga akhir episodenya terasa kurang spesial.

Intinya seri ini tetap menarik untuk kamu tonton jikaa penasaran dengan jagat lain di MCU. Tapi dibanding season 1, masih terasa kurang.

Penilaian 2.5/5

Baca Juga: Marvel Konfirmasi Nasib Scarlet Witch Setelah Doctor Strange 2!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU