Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?

Simak review Dragon's Dogma 2 dari Duniaku.com berikut!

Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?

Saya sudah memainkan Dragon's Dogma 2 versi PS5.

Gimana kesan saya? Simak di bawah ini! 

1. Gambaran cerita Dragon's Dogma 2

Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?Screenshot yang diambil Fahrul Nurullah dari Dragon's Dogma 2 vers PS5. (Dok. Capcom/Dragon's Dogma 2)

Cerita karaktermu di Dragon's Dogma 2 dimulai dari sebuah penjara. Setelah lolos dari sana, karaktermu akan berurusan dengan takdirnya sebagai seorang Arisen... dan intrik politik di Kerajaan Vermund dan juga negeri Battahl.

Seiring berjalannya cerita, kamu pun akan berurusan dengan banyak pengungkapan mengejutkan soal situasi Arisen dan berbagai misteri yang tersaji di game

Baca Juga: Ini Update yang Direncanakan untuk Dragon's Dogma 2!

2. Hal yang saya sukai dari Dragon's Dogma 2

Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?Screenshot yang diambil Fahrul Nurullah dari Dragon's Dogma 2 vers PS5. (Dok. Capcom/Dragon's Dogma 2)

Hal yang paling saya sukai dari Dragon's Dogma 2 adalah bagian pertempurannya.

Control untuk pertarungannya terasa mudah dipahami, dan jalannya pertempuran bisa terasa seru dengan tendensi menjadi chaos dalam situasi tertentu.

Pada beberapa jam awal saya main Dragon's Dogma 2, ada situasi dimana saya hanya menghadapi cyclops... pertarungan berjalan agak lama karena saya belum terbiasa waktu itu, hingga hari gelap.

Lalu ketika hari beneran gelap, saya harus menghadapi makhluk-makhluk berbahaya lain yang hanya muncul di malam hari, saat sang cyclops belum selesai saya habisi. 

Dalam pertempuran, kamu juga bisa melakukan aksi seperti memanjat monster (ini bisa berujung kamu dibawa terbang, kalau kamu memanjat monster besar bersayap), melempar batu atau bongkahan es yang berserakan, dan banyak lagi.

Kamu bahkan bisa saja menghancurkan jembatan ketika monster berdiri di atasnya, hingga sang monster jatuh. 

Tingkat kesulitan pertempuran ini juga bagi saya tidak terlalu sadis. Bahkan monster-monster besar pun akan bisa kamu hadapi relatif mudah, setelah kamu sudah memperkuat karaktermu.

Hal selanjutnya yang saya sukai adalah sistem Vocation-nya.

Jadi, di game ini kamu bisa memilih class seperti Fighter, Archer, Thief, Mage.

Lalu kemudian akan terbuka Vocation macam Warrior, SorcererTrickster, Mystic Spearhand, dan lain-lain.

Saat main, saya memulai sebagai Fighter, lanjut ke Warrior, kemudian ketika Warrior saya sudah sampai rank maksimum saya mulai eksperimen dengan class lain seperti Archer, Trickster

Gonta-ganti Vocation ini relatif mudah, dan masing-masing Vocation memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.

Main sebagai Warrior, dimana saya menjadi petarung tangguh yang bisa mendaratkan hantaman keras ke musuh, sudah jelas akan beda strateginya dengan Archer dan Thief. 

Paduan pertempuran yang pada dasarnya sudah seru dengan Vocation-Vocation asyik ini membuat adegan aksi di Dragon's Dogma 2 terasa luar biasa. 

Aspek lain yang saya sukai adalah eksplorasinya.

Di Dragon's Dogma 2 kamu tidak bisa sembarang fast travel. Kalau kamu mau fast travel kamu butuh item bernama Ferrystone, dan itu pun tidak bisa membawamu teleportasi ke sembarang tempat. 

Ada juga metode seperti menaiki pedati yang ditarik lembu. Kamu bisa tidur saat naik pedati, sehingga kamu bisa skip ke tujuan (selama pedati tidak ketemu monster). Tapi itu pun pedatinya punya rute sendiri. 

Dengan situasi begini, kamu pun akan banyak-banyak bertualang bersama Pawn-mu dengan jalan kaki, menjelajahi dunia.

Nah, dunia Dragon's Dogma 2 ini tersaji dengan oke. Banyak tempat dengan pemandangan yang menarik bakal kamu temui di perjalanan, yang tersaji dengan visual yang lumayan.

Tapi yang membuat eksplorasi bisa terasa tetap asyik, meski kamu melintasi area yang sudah familier, adalah bisa saja terjadi hal tak terduga dalam perjalananmu. Di area yang tadinya kamu kira hanya ada goblin, bisa saja tahu-tahu ada cyclops atau ogre yang mendadak jadi ancaman.

Bisa saja mendadak ada griffin yang memutuskan mendarat ketika kamu sedang menghadapi goblin dan serigala.

Bahkan naik pedati pun tidak memastikan kamu terhindar dari kekacauan begitu. Kadang perjalanan naik pedati itu aman jaya sampai tujuan, terutama kalau kamu skip dengan tidur. Kadang, meski kamu tidur pun kamu akan tahu-tahu terhenti karena pedati berurusan dengan monster.

Oh, bahkan bisa saja saat kamu sampai di kota tiba-tiba ada monster seperti minotaur di sana, jadi kamu melawan makhluk begituan di tengah kota. 

Harus saya akui, kadang ada momen dimana konfrontasi monster tak terduga ini bikin jengkel. Tapi  awamnya sih, saya justru merasa hal-hal begitu membuat perjalanan menjadi fresh, karena ada saja hal tak terduga yang bisa membuatnya seru. 

Cerita game ini bisa terasa agak aneh dalam penyajiannya, tapi bagi saya ini oke dan kejutan tertentunya benar-benar mengagetkan saya. 

3. Hal yang saya kurang suka dari Dragon's Dogma 2

Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?Screenshot yang diambil Fahrul Nurullah dari Dragon's Dogma 2 vers PS5. (Dok. Capcom/Dragon's Dogma 2)

Untuk beberapa hal yang saya kurang suka dari game ini...

-Pertempuran di Dragon's Dogma 2 ini seru, dan salah satu keunggulan yang saya sebut cukup panjang di poin sebelumnya.

Namun di titik tertentu, setelah main cukup lama, saya merasa variasi monster yang dihadapi agak kurang. 

Katakanlah... saya sebenarnya berharap dengan asyiknya cara tempur Vocation berbeda, dan juga asyiknya pertempurannya, saya pun mengharapkan musuh yang lebih variatif.

Walau memang, ketika akhirnya saya menghadapi monster yang tergolong unik di game ini, sensasi pertempurannya memang beda dan asyik. 

-Ada beberapa jenis quest yang saya kurang suka penyajiannya. Terutama quest yang mengharuskan kamu menyelinap ke suatu area.

Game ini terasa kurang terbangun untuk misi stealth, jadi begitu kamu berurusan dengan misi seperti itu, menjalaninya terasa aneh dan kurang imersif. 

Ada misi dimana saya harus menyelinap ke penjara, atau ke kastel, dan para penjaganya terasa kurang responsif dengan aksi saya...

-Autosave di game ini bisa terasa aneh.

Jadi kamu bisa save manual di game ini, tapi karena kamu hanya punya satu slot save, maka begitu game-nya autosave ya manual save kamu akan ditindih.

Ada kemungkinan kamu kemudian akan berada di situasi yang kurang menguntungkan ketika kamu load

Untuk menghindari kemungkinan stuck atau terjebak dalam situasi yang terasa kurang oke, kamu bisa tidur di penginapan atau rumahmu (kalau kamu sudah dapat rumah). Kalau kamu mati, lalu memilih Load from Last Inn Rest, kamu minimal akan mulai dari momen kamu istirahat. 

Tapi ini pun bisa jadi masalah tersendiri. Bisa saja ada skenario dimana kamu sudah main jauh sekali dari momen terakhir kamu beristirahat di tempat aman, lalu kamu memilih Load from Last Inn Rest karena suatu alasan.

Jika kamu melakukan itu ya... progress panjangmu pun hilang. 

 

Dragon's Dogma 2 juga memiliki beberapa mekanik unik yang saya pada akhirnya terbiasa, tapi mungkin bisa bikin jengkel pemain yang baru.

-Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya, fast travel di game ini tidak mudah. Kamu bisa menggunakan Ferrystone (yang lokasinya pun tidak bisa sembarangan), atau kamu bisa melakukan perjalanan dengan pedati.

Eksplorasi di game Dragon's Dogma 2 memang asyik, tapi bahkan saya pun harus mengakui ada momen dimana saya berharap fast travel bisa lebih mudah supaya saya bisa menghemat waktu pergi dari satu tempat ke tempat lain.

Bahkan saya curiga kalau ada sistem fast travel yang lebih konvensional, durasi game ini mungkin akan bisa lebih singkat... 

-Ada beberapa quest di game ini yang penjelasannya terasa tak mudah dipahami, hingga kadang saya masih harus melihat guide di internet untuk tahu apa yang harus saya lakukan. 

-Kamu pada dasarnya hanya punya satu slot save. Ini yang menyebabkan masalah autosave yang saya sebut sebelumnya. 

Jadi di game lain tertentu, kamu bisa saja membuat karakter baru, dan karakter baru tersebut akan punya slot save berbeda. 

Di Dragon's Dogma 2 ya tidak bisa begitu. Begitu kamu membuat karakter, save kamu terhubung ke karakter itu.

Setidaknya sih setelah patch terbaru, kamu bisa memulai dari awal dengan pilihan New Game. Saat awal Dragon's Dogma 2 rilis, begitu kamu sudah memulai game, kamu harus menghapus manual save supaya bisa mengulang dari awal. 

Saya pada akhirnya bisa terbiasa dengan keanehan ini, tapi saya tidak heran kalau masih ada pemain yang akan kesal dengan keterbatasan ini. 

-Untuk microtransaction... ini sempat jadi kontroversi ketika Dragon's Dogma 2 pertama rilis. Tapi item yang jadi bahan microstransaction sebenarnya bisa didapatkan juga dengan main biasa. Saya tidak menggunakan microtransaction sama sekali saat main, dan saya oke-oke saja. 

4. Kesimpulan

Review Dragon's Dogma 2: Bagus, tapi Punya Keunikan Mengganggu?Screenshot yang diambil Fahrul Nurullah dari Dragon's Dogma 2 vers PS5. (Dok. Capcom/Dragon's Dogma 2)

Jadi, setelah penjabaran yang saya sukai dan yang tidak saya sukai...

Saya akan memberikan Dragon's Dogma 2 nilai 4 dari 5 bintang.

Ini adalah game yang asyik, dengan eksplorasi yang bisa terasa menyenangkan, dan terutama sistem Vocation dan juga mekanik pertempuran yang dahsyat.

Tapi game ini juga memiliki beberapa keunikan yang mengganggu, dan kelemahan yang bisa bikin kesal.

Kalau menurutmu  gimana?

Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: Game Dragon's Dogma 2 Resmi Dirilis Hari Ini untuk Berbagai Platform!

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU