Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?

Sayangnya, JJK: Cursed Clash terasa terlalu sederhana

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?

Jujutsu Kaisen: Cursed Clash sudah rilis sejak 1 Februari 2024.

Gimana pendapat saya soal game-nya?

Simak di bawah ini! 

1. Game-nya soal apa?

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Jujutsu Kaisen: Cursed Clash ini adalah game fighting yang dikembangkan oleh Byking dan Gemdrops, diterbitkan oleh Bandai Namco Entertainment Asia. 

Kisahnya menyorot Jujutsu Kaisen season 1, menampilkan kisah si Yuji Itadori dan rekan-rekannya dalam menghadapi berbagai kutukan. 

Baca Juga: Jujutsu Kaisen Cursed Clash Sudah Rilis Pada 1 Februari Ini!

2. Kesan saya memainkan game-nya

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Saya ini tergolong cukup sering memainkan game fighting anime yang modelnya pertarungan di arena 3D.

Ada beberapa unsur di Jujutsu Kaisen: Cursed Clash yang saya rasa beda dari biasanya. 

Salah satu keunikan Jujutsu Kaisen: Cursed Clash adalah format pertarungan benar-benar 2 lawan 2. 2 petarung melawan 2 petarung lain di saat bersamaan, bukan satu bertarung lalu kamu bisa gantian dengan yang tidak bertarung.

Ini bisa menyebabkan situasi chaos. Idealnya adalah kamu fokus menghadapi satu musuh, sementara rekan kamu menghadapi musuh yang lain. Tapi tak tertutup kemungkinan kamu mengeroyok satu musuh, atau justru kebalikannya: kamu yang dikeroyok oleh musuh.

Skenario dimana kamu sedang mencoba melawan satu musuh, namun kemudian kamu mendadak dapat serangan dari musuh lain, adalah sesuatu yang saya alami beberapa kali saat awal-awal mencoba main. 

Kalau kamu main single player, tanpa teman, rekan kamu akan dikendalikan AI. Kamu bisa memberi perintah mereka, antara untuk bergerak agresif, fokus kooperatif, atau bertarung dengan hati-hati.

Kualitas AI-nya gimana? Hmm... ya... saya pribadi sejauh ini merasa menang-kalahnya saya dalam single player lebih ditentukan oleh aksi saya, ketimbang aksi AI. Jadi kalau menurut saya pribadi, kualitas AI ini terasa kurang menonjol. 

Keunikan lain adalah arena di Cursed Clash juga biasanya punya unsur vertikalitas. Di stage sekolah, misalnya, kamu bisa saja bertarung di area halaman... tapi kamu juga bisa melompat ke atap sekolah dan bertarung di sana. 

Dalam situasi multiplayer, kamu bisa memanfaatkan unsur ini untuk membantu  memisahkan musuh, supaya masing-masing petarung bisa fokus mengincar 1 lawan saja. 

Satu keunikan lain yang mencuri perhatian saya adalah pertarungan di Jujutsu Kaisen: Cursed Clash itu tidak menggunakan sistem ronde.

Jadi setiap satu musuh tumbang, pertarungan masih akan berlanjut. Musuh yang tumbang juga akan bangkit tak lama kemudian. Namun jika ada yang sukses beberapa kali menjatuhkan petarung dari duo musuh (default-nya 4 kali),  pertarungan pun akan berakhir. 

3. Gameplay mudah dipahami... dan terasa terlalu sederhana

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Seperti game pertarungan anime dengan arena 3D, gameplay Jujutsu Kaisen: Cursed Clash cukup mudah dipahami. Kamu tinggal tekan kotak bolak-balik juga kamu sudah meluncurkan combo.

Saran saya sih mainkan dulu awal Story Mode, karena di situ ada tutorial yang cukup jelas soal kontrol Jujutsu Kaisen: Cursed Clash. Kamu akan diajarkan soal cara bergerak, cara bertahan, dan variasi serangan.

Meski mudah dipahami, karakter-karakternya punya teknik khusus dan cara bertarung yang beda-beda.

Gaya bertarung Maki tentunya beda dari petarung seperti Mahito. Gaya bertarung Todo  juga beda dari petarung lain. 

Tapi pada akhirnya, dengan mekanik yang begitu sederhana, memang lambat laun semua karakter akan terasa mirip-mirip cara mainnya. 

4. Pemilihan karakter dan lokasi pertempuran di Free Battle terasa terlalu datar

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Selain pilihan pertarungan online dan Story Mode, ada juga Free Battle dimana kamu bisa memilih karakter yang akan bertarung dan lokasi pertarungan mereka.

Menu pemilihan karakter dan lokasi pertempuran di Free Battle ini terasa terlalu datar dan hambar...

Pada dasarnya, kamu masuk ke pilihan setting yang tersedia lalu menggeser-geser nama untuk menentukan siapa yang ingin kamu mainkan, dan apa kostum mereka. 

Dengan banyaknya game fighting yang sekarang menyajikan menu pemilihan karakter yang terasa hype, saya sih mengharapkan pemilihan karakter di Free Battle bisa lebih asyik dari ini. 

5. Story Mode

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Story Mode di Jujutsu Kaisen: Cursed Clash menyajikan kisah season 1 anime Jujutsu Kaisen.

Kisah ini disajikan sebagian besar dengan gambar statis, yang disuarakan dengan dialog dari animenya. 

Untuk gamer yang kurang menyukai penyajian cerita model mirip slideshow, penyajian cerita seperti ini mungkin bisa bikin kurang puas. 

6. Unlockables

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Dengan misalnya mengerjakan misi-misi Story Mode, kamu bisa membuka poin, yang memungkinkan kamu untuk mendapatkan kostum tambahan, pose custom tambahan.

Kamu juga bisa membeli berbagai bonus di Shop

7. Jujutsu RBI

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Jujutsu Kaisen Cursed Clash yang saya dapat adalah yang Ultimate Edition.

Salah satu bonusnya adalah game Jujutsu RBI... yang pada dasarnya adalah permainan bisbol dengan gaya game 8-bit, sudah seperti game era NES dulu. 

Di Jujutsu RBI, kamu bisa memilih mau memainkan tim dari Akademi Jujutsu Kyoto atau Tokyo. Lalu ya kamu bertanding untuk meraih kemenangan dalam pertandingan.

Sebagai orang yang pernah main game model-model mirip begini NES, Jujutsu RBI ini awalnya terasa nostalgia untuk saya...

Namun semakin saya main, semakin saya merasa bahwa game-nya mungkin terlalu sederhana sekaligus terlalu sulit. 

8. Kesimpulan

Review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash! Terlalu Sederhana?(Dok. Bandai Namco Entertainment Asia/Jujutsu Kaisen: Cursed Clash)

Saya akan memberi Jujutsu Kaisen Cursed Clash Ultimate Edition nilai 2,5 dari 5 bintang.

Game 3D arena fight yang agak beda dari biasanya, dan sebenarnya terasa bisa rusuh saat dimainkan multiplayer bersama teman-temanmu. 

Namun gameplay-nya memang terasa terlalu basic. Dan banyak penyajian yang terasa agak hambar bagi saya, termasuk penyajian cerita Story Mode serta betapa sederhananya menu pemilihan karakter dan lokasi di Free Battle.

Game-nya masih bisa terasa asyik, terutama kalau kamu bisa memainkannya multiplayer bersama sesama fans Jujutsu Kaisen.

Meski begitu, aspek-aspeknya yang begitu sederhana bisa bikin pemain cepat bosan juga saya rasa. 

Demikianlah review Jujutsu Kaisen: Cursed Clash versi saya.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar! 

Baca Juga: Gojo Satoru Mengajarkan Mekanik Game Jujutsu Kaisen Cursed Clash

Artikel terkait

ARTIKEL TERBARU